Tekad bervegetarian

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Edy Kurniawan, Rudy Darwin, Yanuar Budiman (Tzu Ching)

fotoShela mendapatkan banyak pengalaman dari kegiatan ini dan ia bertekad untuk bervegetarian.

3 hari 2 malam, Tzu Ching atau insan muda-mudi Tzu Chi,  mengikuti kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya, yaitu Tzu Ching Camp. Melalui Tzu Ching Camp VI setiap peserta dapat lebih memahami lagi secara mendalam mengenai Tzu Chi serta visi dan misi Tzu Chi. Berbagai pengalaman baru mereka dapatkan dan mereka pun dapat berbagi kisah untuk saling menginspirasi sesamanya. Salah satunya adalah Shela Suparman.

Berbakti kepada orang tua
Shela adalah anak asuh Tzu Chi sejak bulan Agustus 2011 ini. Lalu ia pun diajak untuk mengikuti kegiatan ini. Bukan hal yang mudah bagi Shela untuk mengikuti kegiatan ini, awalnya ia sempat bimbang mengikuti kegiatan ini karena memikirkan masalah biaya, “Saya disuruh ikut ga usah memikirkan biaya. Pihak yayasan bilang ‘Yang penting kamu mau dan kamu ikut’ dan akhirnya saya ikut dan akhirnya kenal kalian semua,“ tutur Shela. Pengalaman baru Shela dapatkan dari kegiatan ini, “Kalau pulang dari sini, keluarga pasti akan tanya kamu dapat apa di sana? Yang pasti saya akan bilang saya dapat sesuatu yang ga pernah saya dapat di lingkungan manapun, dan pas saya sampai rumah, semalam itu kan ada sesi renungan, trus saya bakal bilang “mama papa wo ai ni (aku cinta kamu), dan terima kasih banget uda jadiin Shela seperti ini,”  

Pada malam kedua, peserta mendapatkan sebuah materi yang memang sudah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak namun sering diabaikan, yaitu berbakti kepada orang tua. Sesi ini memberikan kesan tersendiri bagi seorang Shela. ”Menyentuh banget, mungkin bukan saya saja, setiap anak pasti pernah membantah orang tua. Saya juga pernah berbohong sama orang tua dan yang bikin saya menyentuh banget tuh, orang tua saya walaupun saya bohong, dia selalu seperti ga terjadi apa-apa,” cerita Shela. Ia pun menceritakan pengalaman mengharukannya melihat perjuangan sang ibu untuk membesarkan dirinya. “Dulu waktu saya masih SMK, orang tua saya sedang ga ada kerjaan, trus saya mo jalan sekolah, orang tua saya ga punya duit sama sekali, sampai dia jual sandal jepitnya ke nenek saya. Sendal jepit yang lagi ibu saya pakai, dan itu cuma dijual seharga 3 ribu rupiah.” Kejadian itu menginspirasi Shela untuk bisa lebih berbakti lagi pada orangtuanya.

Vegetarian untuk semua makhluk
Sepulang dari Camp ini, ia menanamkan sebuah niat di hati yang begitu besar, yaitu bertekad untuk bervegetarian, “Mungkin walaupun ga bisa sepenuhnya langsung jadi vegetarian, tetapi sedikit demi sedikit, lama-lama saya usahain dan saya yakin saya bisa jadi vegetarian,” ucapnya dengan penuh keyakinan. Bukan tanpa alasan Shela memutuskan untuk bervegetarian, selain karena menyukai makan sayuran, ia pun berusaha untuk merasakan perasaan makhluk hidup lainnya, “Karena sadar  kalau makhluk hidup itu bukan manusia saja, butuh perasaan, dan saya ngebayangin kalau misalnya saya jadi ayam, saya jadi sapi, mungkin pasti bilang, jangan bunuh saya, jangan makan saya.”

foto   foto

Keterangan :

  • Para Tzu Ching menuliskan tekadnya pada selembar kertas berbentuk hati dan menempelkan tekadnya(kiri).
  • Hampir semua peserta menuliskan tekadnya untuk mulai bervegetarian. (kanan).

Untuk mendukung tekadnya ini, ia akan mengatakan kepada mamanya jika bisa makanan untuknya tidak mau berdaging karena ia ingin menjadi seorang vegetarian. Shela tak takut orang tua menentang keinginannya karena ia yakin keluarganya pasti akan mendukung dan terus memberikan perhatian pada dirinya. Ia juga ingin memperbesar tekadnya untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan menyebarkan cinta kasih ke banyak umat. “Kebaikan itu ga dinilai dari materi, kalau kita bisa membuat seseorang tersenyum, itu pun sudah merupakan suatu kebaikan. selain jadi vege, setidaknya dalam satu hari, saya melakukan minimal 3 kebaikan buat orang lain, buat makhluk lain juga, buat kucing saya,” ucap Shela.

Vegetarian tidak lagi berat
Tak hanya Shela, setiap peserta membuat tekad untuk mulai berusaha memiliki gaya hidup vegetarian, Vistha Hotty Setya Hanitha salah satunya. Gadis yang akrab di sapa Vistha ini pertama kali mulai ikut bervegetarian karena mengikuti kegiatan Tzu Ching. Ia ingin bervegetarian karena ingin menumbuhkan cinta kasih terhadap semua makhluk dengan membantu mengurangi pembunuhan makhluk hidup.

“Awal vege sangat-sangat sulit, karena godaan yang benar-benar ga bisa ditahan, dan terlebih lagi keluarga sempat tidak setuju. Tapi, perlahan-lahan, berkat bantuan dari teman Tzu Ching, aku belajar menjelaskan kepada orang tuaku mengenai kelebihan-kelebihan jadi vegetarian, dan sampai suatu pagi, mamaku bilang bahwa ia juga mau ikut vege. Aku senang sekali saat itu, aku langsung kirim pesan kepada seorang teman Tzu Ching dan dia bilang ‘Hebat.. sekarang bertambah lagi satu orang Bodhisatwa yang membantu Shi gong shang ren (Master Cheng Yen-red) menyebarkan cinta kasih,” cerita Vistha bersemangat. Kata-kata tersebut juga menjadi penyemangat baginya, “tadinya vege-ku masih bolong-bolong, tapi sekarang  aku sudah tidak pernah bolong lagi, dan sudah tidak terasa berat seperti sebelumnya. Bahkan aku jadi jarang sakit dan tetap ceria.”

foto  foto

Keterangan :

  • Pada sesi mengenai bakti terhadap orang tua, Vistha (kiri) langsung menelepon sang mama dan meminta maaf (kiri).
  • Walaupun bukan hal yang mudah, namun muda-mudi Tzu Chi mau mulai mencoba bervegetarian (kanan).

Tekad Tzu Ching untuk Vegetarian
Sejak awal mempersiapkan camp, Tzu Ching berusaha untuk bervegetarian, saat akan mempelajari dan mementaskan drama “Mengatasi 20 Kesulitan dalam Kehidupan” Tzu Ching juga berusaha untuk bervegetarian, dan berbagi manfaat vegetarian kepada teman-teman lainnya yang baru pertama kali mengikuti Camp. Hampir seluruh peserta menuliskan tekadnya untuk mulai mencoba bervegetarian, mulai dari satu hari dalam seminggu, 3 hari dalam seminggu hingga bervegetarian untuk selama-lamanya. Beberapa diantara mereka bahkan menulis, walaupun sulit bagi mereka untuk vegetarian namun mereka akan mencoba untuk bervegetarian.

Dahulu, pada Hari Tzu Ching Sedunia tahun 2010 di Taiwan, setelah Master selesai berceramah, semua anggota Tzu Ching berlutut untuk mengantarkan Master sambil mengatakan: “Semoga Master tetap sehat dan panjang umur”,  Master menoleh dan berkata sepatah kata dengan nada lembut: “Jika ingin diri saya berumur panjang, kalian semua harus bervegetarian.”

Master Cheng Yen selalu berharap setiap murid-muridnya dapat menumbuhkan kebijaksanaan dalam diri masing-masing, salah satunya dengan bervegetarian. Jika ingin menjadi murid yang baik, tentu setiap insannya harus menjalankan apa yang dipesankan oleh sang Guru. Tzu Ching mulai mencoba bervegetarian karena mereka ingin membantu mengurangi rasa sakit bumi, mereka ingin membahagiakan kehidupan semua mahkluk, mereka sayang Master Cheng Yen dan mereka sayang Tzu Chi. Mereka muda-mudi yang tak takut untuk mulai mencoba bervegetarian, bagaimana dengan Anda? Ayo bervegetarian!


Artikel Terkait

Internasional: Perumahan Cinta Kasih Shanlin

Internasional: Perumahan Cinta Kasih Shanlin

11 Oktober 2011
Dalam acara ini, sebanyak 250 rumah di Perumahan Cinta Kasih  Tzu Chi Shanlin diserahkan kepada warga korban Topan Morakot. Seluruhnya ada 1.002 rumah. Pembangunan perumahan ini dimulai pada tanggal 12 Maret 2011 ini.
Simfoni antar Kehidupan

Simfoni antar Kehidupan

11 November 2013 Dengan adanya kumpulan niat baik dari para peserta tentunya kehidupan akan memiliki  “Simfoni Antar Kehidupan.” Karena dengan bersumbangsih kita akan mendapatkan ketenangan hati, rasa nyaman dan kegembiraan yang tiada bandingnya.
Ciri Khas Pendidikan Tzu Chi

Ciri Khas Pendidikan Tzu Chi

06 Juli 2011
namun lain hal bagi Sekolah Tzu Chi, pendidikan budi pekerti tetap dilestarikan dan bahkan menjadi mata pelajaran yang sangat penting sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang dipelajari dalam budi pekerti itulah yang menjadi norma-norma dalam kehidupan sehari-hari yang nyata dan dapat dipraktikkan.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -