Tekun Melatih Diri dan Mengenal Lebih Dekat Misi Kesehatan Tzu Chi

Jurnalis : Christine Desyliana, Bobby (He Qi Barat 1), Fotografer : Bobby, Margaret, Merry Christine (He Qi Barat 1)

Maggie sedang memandu kegiatan Pelatihan Abu Putih ke-3 di Tzu Chi Center Minggu Pagi 10 Juli 2022.

Relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Barat 1, tidak hanya melakukan kebajikan sendiri, tetapi juga mengajak semua orang melakukan bersama-sama dan terus menghimpun kekuatan semua orang untuk melakukan kebajikan bersama sesuai arahan dari Master Cheng Yen. Karenanya, Tzu Chi melakukan Pelatihan Abu Putih sebanyak empat kali dalam setahun untuk memberikan informasi terkait empat misi utama Tzu Chi kepada relawan seragam abu putih.

Minggu, 10 Juli 2022, di ruangan Xi She Ting, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, ada 59 relawan Tzu Chi seragam abu putih sedang mengikuti pelatihan dengan topik utama di misi kesehatan, dengan dipandu oleh Margaret, yang biasa dipanggil Maggie. Pelatihan ketiga ini adalah pelatihan offline pertama selama pandemi. Demi mendukung Pemerintah dalam menurunkan angka Covid-19, pelatihan abu putih pertama dan kedua dilakukan secara online.

Misi kesehatan Tzu Chi sedang dipaparkan oleh Linda Budiman.

Venny Handayani menceritakan pengalamannya sebagai relawan pemerhati di rumah sakit.

Materi pertama dibawakan oleh Linda Budiman, koordinator utama pelatihan relawan abu putih ketiga ini. Ia menjelaskan asal mula misi kesehatan di Tzu Chi, mengapa Master Cheng Yen ingin membangun rumah sakit dan apa saja rintangan yang harus dihadapi lalu bagaimana solusinya, serta ladang berkah apa yang bisa dilakukan relawan Tzu Chi dalam mendukung misi kesehatan walaupun bukan sebagai tenaga medis. Linda Budiman juga berupaya mengajak relawan untuk ikut turut serta menjadi relawan pemerhati di rumah sakit yang dibangun oleh Tzu Chi Indonesia.

Selanjutnya, Venny Handayani juga mengisahkan pengalamannya saat menjadi relawan pemerhati di rumah sakit. Ia pun menuturkan cerita bagaimana sepasang suami istri (pasutri) bernama Handaya (biasanya dipanggil Afuk) dan Komariah yang dengan keterbatasan dalam pendengaran tetap aktif bersumbangsih sebagai relawan pemerhati di Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat. Hal ini juga diketahui oleh Master Cheng Yen yang memuji pasutri ini di ceramahnya yang diputarkan saat pelatihan ini, bahwa betapa bersungguh hatinya mereka melayani pasien yang ada di rumah sakit.

Ivana menjelaskan kegiatan yang dilakukan Master Cheng Yen saat tur Aula Jing Si.

Peserta dan Panitia Pelatihan Abu Putih ketiga berfoto bersama di Tzu Chi Hospital.

Tentu saja, karena topik utama pelatihan kali ini adalah misi Kesehatan dan berada di Tzu Chi Center, maka 59 peserta pelatihan juga dibawa tur di Aula Jing Si dan Tzu Chi Hospital.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Pelatihan Relawan Biru Putih 2015: Memikul Tanggung Jawab Menjadi Benih Tzu Chi

Pelatihan Relawan Biru Putih 2015: Memikul Tanggung Jawab Menjadi Benih Tzu Chi

12 Oktober 2015 “Saat saya berkesempatan untuk bertemu dan sharing dengan Master Cheng Yen, saya bercerita bahwa di Bireuen kami belum punya kantor dan belum pernah ada kegiatan Tzu Chi. Master Cheng Yen mengangguk-angguk dan berpesan bahwa saya harus pulang dengan membawa benih Tzu Chi untuk Bireuen,” kisahnya. Pesan itu sulit hilang dari ingatan Teo Siau Pieng yang akhirnya membuatnya bertekad menciptakan Tzu Chi di Bireuen, Aceh.
Mengingat Semangat Awal di Tzu Chi

Mengingat Semangat Awal di Tzu Chi

18 Oktober 2016
Tzu Chi Medan mengadakan Pelatihan Relawan Abu Logo Pertama pada 16 Oktober 2016. Pelatihan ini diikuti oleh 192 relawan dari Lhousemawe, Banda Aceh, Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Kisaran, Lubuk Pakam, Binjai, dan Medan.
Pelayanan Paliatif Meningkatkan Kualitas Hidup

Pelayanan Paliatif Meningkatkan Kualitas Hidup

21 Juni 2022

Melanjutkan tiga pelatihan sebelumnya, pelatihan paliatif yang keempat di Tzu Chi Hospital diadakan pada 17 Juni 2022. Pelatihan ini diikuti oleh 49 peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi dan perawat.

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -