Teladan Cinta Kasih

Jurnalis : Rianto Budiman (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)
 
 

foto
Murtiyani menerima piagam penghargaan 10 kali berdonor darah dari petugas PMI didampingi oleh San Ing Shijie, relawanTzu Chi.

Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (ketua PMI periode kepengurusan 2009-2014), dalam talkshow bertajuk "Pahlawan Kemanusiaan" di Skenoo Hall, Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (17/11/2012) mengatakan bahwa makna pahlawan kini bukan lagi berhubungan dengan mengangkat senjata untuk menghadapi musuh. Pahlawan hadir pada insan yang rela berkorban untuk orang lain, walaupun  bukan kewajibannya. “Pahlawan itu orang yang melakukan sesuatu yang melebihi kemampuan tugas, menyelamatkan orang lain. Mereka yang menyumbangkan darah itu pahlawan juga,” ujar Jusuf Kalla (sumber: kompas.com 17 November 2012).

Apa yang dikatakan oleh ketua PMI itu benar adanya, setetes darah yang kita berikan bisa menolong orang lain. Insan Tzu Chi Indonesia hampir di setiap komunitasnya juga melakukan kegiatan donor darah yang bekerjasama dengan PMI secara rutin. Donor darah juga merupakan perwujudan atau praktik dari cinta kasih universal. Master Cheng Yen dalam kata perenungannya mengatakan;

“Bersumbangsih dengan tulus dan tanpa pamrih adalah kebenaran. Bersumbangsih tanpa mengharapkan balasan adalah kebajikan. Jika kebenaran dan kebajikan menjadi satu, tentu  akan menciptakan keindahan.”
“Memiliki kemampuan untuk bersumbangsih, membantu orang lain, dan menyelamatkam orang lain merupakan kebahagiaan yang paling besar.”
Yang paling indah di langit adalah bintang-bintang yang berkelap kelip, yang paling indah di dunia adalah kehangatan cinta kasih.”

Dari tiga kutipan kata-kata Master Cheng Yen tersebut, dapat disimpulkan bahwa insan Tzu Chi dalam kegiatan donor darah sesungguhnyatelah mempraktikkan apa yang diajarkan oleh Master Cheng Yen. Kata-kata Master Cheng Yen telah menjadi pedoman hidup bagi insan Tzu Chi untuk melatih diri menjadi teladan cinta kasih yang bersumbangsih tanpa pamrih. Kehangatan cinta kasih selalu melingkupi kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Tzu Chi. Selain mengkoodinir kegiatan donor darah, banyak pula relawan Tzu Chi yang turut serta sebagai pendonor darah. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Tzu Chi komunitas He Qi Pusat, Xie Li Jakarta Pusat 1 pada hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013, bertempat di ITC Mangga Dua lantai 6, berlangsung mulai pukul 11.00 hingga 14.00 WIB.

foto   foto

Keterangan :

  • Heni Habba Shijie, yang baru pertama kali berdonor darah mengacungkan jempolnya saat diambil darahnya. Tekadnya untuk dapat bersumbangsih lewat donor darah mengalahkan rasa takutnya akan jarum donor darah (kiri).
  • Seorang relawan abu putih yang aktif membantu kegiatan donor darah, tidak mau ketinggalan untuk turut menyumbangkan darahnya , Shixiong ini juga mengajak seorang putranya yang turut membantu dan juga menjadi pendonor darah (kanan).

Yanny Sukadjaya Shijie, koordinator kegiatan ini menjelaskan bahwa kegiatan donor darah ini melibatkan 20 orang relawan, terdaftar 80 orang yang berniat untuk berdonor darah tetapi 16 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat sedang 64 orang berhasil mendonorkan darahnya. Dari 64 orang pendonor darah ini ada 2 orang diantaranya mendapatkan piagam penghargaan dari PMI karena mereka berdua telah 10 kali mendonorkan darah mereka. Salah sorang dari mereka bernama Murtiyani, yang pada  kali ini mendonorkan darahnya untuk kesebelas kali. “Saya kan belum mampu bersumbangsih dengan dana, biarlah saya menyumbangkan darah saya untuk orang yang membutuhkan,” ujarnya. Lebih lanjut mengatakan bahwa sebenarnya tanpa mendapat piagam penghargaan pun akan tetap rutin mendonorkan darahnya. Murtiyani memilih untuk mendonorkan darahnya dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Tzu Chi, karena pelayanan dari para relawan Tzu Chi menurut penilainnya sangat kekeluargaan.

Heni Habba Shijie, seorang relawan Tzu Chi yang baru saja dilantik menjadi relawan biru putih pada tgl 13 Oktober 2013 yang lalu turut medonorkan darahnya. Ini adalah kali pertama bagi Heni Habba Shijie berdonor darah. Keinginan dan tekadnya untuk bersumbangsih lewat donor darah mengalahkan rasa takutnya akan tusukan jarum donor darah. Walau setelah berdonor darah, Heni Shijie merasakan sedikit pusing dan ada rasa mual seperti hendak muntah, tetapi Ia menyatakan bahwa ada rasa bahagia yang sulit diungkapkan dengan kata-kata dan juga senang karena tekadnya dapat terlaksana.

Erna Shijie, seorang relawan abu putih yang belum genap setahun bergabung dalam barisan relawan Tzu Chi, turut pula menyumbangkan darahnya. Erna Shijie yang sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan Tzu Chi menyatakan dengan singkat bahwa, “Merasa senang dapat bersumbangsih lewat donor darah.” Ini adalah untuk kedua kalinya Erna Shijie berdonor darah dan semua dilaksanakan dalam kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Tzu Chi.

Berdonor darah adalah sebuah perbuatan kebajikan perwujudan dari cinta kasih universal, karena pendonor darah bersumbangsih tanpa pamrih dan mereka tidak tahu siapa yang akan memanfaatkan darah mereka. Jadi marilah kita terus menggiatkan kegiatan donor darah seperti kata Master Cheng Yen bahwa; “Hidup manusia tidaklah kekal, bersumbangsihlah pada saat anda dibutuhkan dan lakukanlah selama anda bisa melakukannya.”

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Menjauhkan Diri dari Bencana

Suara Kasih: Menjauhkan Diri dari Bencana

22 Agustus 2012 Kita juga harus senantiasa mawas diri,  berhati tulus, dan menyelaraskan pikiran dengan sebaik mungkin. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, kita juga harus mengubah gaya hidup kita. Kita harus menyelaraskannya dari hati. Kita harus mengembangkan rasa syukur,sikap penuh pengertian, dan lapang dada.
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -