Tiga Makna dalam 3 Butir Padi

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 
 

fotoTiga butir padi yang ditempel di dalam angpau Pemberkahan Akhir Tahun ini memiliki makna alam semesta yang maha luas, sebagai suatu sifat yang harus dimiliki oleh setiap insan Tzu Chi.

Tak terasa tahun 2010 akan segera berakhir dalam beberapa hari lagi. Pemberkahan akhir tahun dalam budaya Tzu Chi pun akan segera datang pada bulan Januari 2011. Maka untuk menyambut acara yang penuh makna itu, relawan Tzu Chi di Indonesia yang terbagi dalam 4 wilayah He Qi (Utara, Selatan, Timur, dan Barat) mulai menyibukkan diri dengan menghias angpau pemberkahan akhir tahun dengan koin berlogo Tzu Chi dan tiga butir padi.

Menurut Cai Siu The, relawan Tzu Chi yang mengoordinir kegiatan, tiga buah padi yang ditempel di dalam angpau memiliki makna yang melambangkan alam semesta: Tri-sahasra-mahasahasra-loka dhatu, yang artinya sistem jagad raya yang berisikan 1000³ x 1000 tata surya (sangat luas). Setiap arah dari sistem jagad raya ini meluas. Sebagian berpenghuni dan sebagian lagi tidak berpenghuni, sehingga alam semesta ini bagaikan lautan langit yang tak bertepi. Karena itu pada pemberkahan akhir tahun ini diharapkan setiap orang dapat membuka hati dan membangkitkan kesadaran hingga ke seluruh dunia. Dan angpau ini juga diharapkan dapat diterima oleh setiap insan Tzu Chi sebagai benda yang sederhana, namun sangat bermakna dan mewakili ketulusan hati yang mendalam.

Mengingat begitu bermaknanya angpau ini maka relawan Tzu Chi dari setiap he qi yang mendapatkan tugas menghias angpau mengerjakannya dengan penuh keseriusan. Salah satunya seperti yang dikerjakan oleh relawan Tzu Chi He Qi Selatan pada hari Selasa, 28 Desember 2010. Bertempat di ruang meeting Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi, Gedung ITC Mangga Dua lt 6, Jakarta, delapan relawan Tzu Chi dengan tekun menempelkan koin dan padi di setiap angpau.

foto  foto

Keterangan :

  • Menurut penuturan Tjoa Ai Ling, padi-padi yang menjadi penghias angpau berasal dari Taiwan yang ditanam dengan perhatian dan cinta kasih dari para dokter Tzu Chi di sana. (kiri)
  • Cai Siu Tje sedang menerangkan bagaimana cara menempelkan koin dengan benar kepada relawan Tzu Chi lainnya. Sejak 27 Desember 2010, relawan Tzu Chi dari He Qi Selatan berusaha menyelesaikan 800 angpau yang akan digunakan dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun. (kanan)

Menurut Tjoa Ai Ling relawan Tzu Chi, padi yang digunakan sebagai aksesori angpau itu berasal dari Taiwan yang ditanam dan diolah dengan cinta kasih dan jerih payah para dokter Tzu Chi di sana. Karena itu Ai Ling menganggap padi-padi yang menjadi hiasan angpau adalah salah satu berkah yang patut disyukuri. Lebih jauh ia juga menilai bahwa padi-padi itu melambangkan jerih payah, pengorbanan, dan cinta kasih yang harus dihargai. “Padi ini berasal dari Taiwan, yang menanamnya juga para dokter dengan tujuan agar para dokter turut merasakan susahnya sebagai petani. Jadi kita pun juga harus menghargai padi ini,” katanya. Oleh sebab itu butir-butir padi yang tertempel di setiap angpau sangat selaras dengan pesan yang ingin disampaikan, yaitu Bersyukur (Gan En), Menghormati (Zhun Zhong), dan Mencintai (Ai).

  
 

Artikel Terkait

Setetes Darah Menyelamatkan Banyak Jiwa

Setetes Darah Menyelamatkan Banyak Jiwa

15 Desember 2021

Tzu Chi Bandung bekerja sama dengan PT. Gistex mengadakan kegiatan donor darah. Dalam kegiatan ini, sebanyak 120 kantong darah berhasil dikumpulkan.

Pemberkahan Awal Tahun: Mengukir Kebajikan Di Masa Pandemi

Pemberkahan Awal Tahun: Mengukir Kebajikan Di Masa Pandemi

08 Februari 2021
Suasana berbeda tampak pada Pemberkahan Awal Tahun di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang digelar secara daring, Minggu 31 Januari 2021. Meski demikian Pemberkahan Awal Tahun tetap berjalan khidmat. 
Satu Hati, Satu Keluarga

Satu Hati, Satu Keluarga

16 Desember 2010 Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Tzu Chi pagi itu, tanggal 12 Desember 2010 sudah didatangi banyak relawan sejak pukul 6 pagi. Ada apa di sana? Relawan dari berbagai tempat di Jakarta sudah bersemangat dan bertekad untuk membersihkan RSKB Cinta Kasih bersama dalam aksi bersih-bersih.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -