TIMA Bandung Gelar Seminar Kesehatan Mental

Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Muhammad Dayar (Tzu Chi Bandung)

Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Bandung mengadakan seminar kesehatan mental bertajuk “Kunci Kesehatan dan Efektifitas dalam Misi Kemanusiaan”. Dr. Stephen Iskandar, SpKJ (kanan) salah satu pemateri menjelaskan mental adalah kunci untuk membangun sebuah komunitas apa lagi dalam aktivitas sosial.

Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Bandung mengadakan seminar kesehatan mental yang di gelar pada Minggu, 25 Mei 2025. Kegiatan ini dilaksanakan karena masalah yang terkait kesehatan mental kerap kali diabaikan, padahal mental sehat merupakan penunjang fisik yang sehat juga.

“Materi kesehatan mental bagi relawan Tzu Chi ini, kita tidak membahas masalah penyakit jiwanya ya, tetapi di sini adalah lebih ke arah motivasi relawan. Jadi menurut saya ini sangat penting. Dan bahkan mungkin akan lebih baik lagi jika diadakan secara berkala, supaya bisa membangun semangat daripada relawan,” ujar dr. Santy, anggota TIMA Bandung.

Seminar yang bertajuk “Kunci Kesehatan dan Efektifitas dalam Misi Kemanusiaan” ini mengundang tenaga kesehatan yang mumpuni serta psikolog yang juga turut dihadirkan. “Mental adalah unjung  tobak dari Kesehatan. Jika mental terganggu, masalah kesehatan secara fisik akan bermunculan dan itu bisa jadi cikal bakal sumber penyakit,” tutur dr. Stephen Iskandar, SpKJ dalam paparan materinya.

Seminar yang dihadirin sebanyak 95 peserta dari relawan Tzu Chi Bandung dimulai dengan pemaparan penyebab mental yang tertanggu dan bagaimana kita harus mengkondikan mental. Tidak sampai disitu, dalam seminar ini juga dibahas bagaimana cara membangun kesehatan mental dalam komunitas.

Untuk membangun kekompakan, tim psikolog mengajak peserta untuk bermain kerja sama tim.

Deri Fadilah Dwiyana, relawan Tzu Chi Bandung juga merasakan kegiatan ini dapat melatih emosi dan mental menjadi lebih sehat.

Relawan merupakan garda terdapan dalam sebuah organisasi sosial. Dalam aktivitasnya, kerap kali terjadi kesenjangan dan gesekan sehingga membutuhkan keseimbahan secara fisik dan mental untuk membangun rasa toleransi saling menghargai satu sama lain. Seminar ini juga mengajak para peserta untuk keluar di fase burnout, dimana fase ini menjadi tantangan ketika harus dihadapkan dengan tekanan kerja dan aktivitas yang terus berulang. Apa lagi kegiatan sosial yang begitu dinamis perlu adanya pengelolaan mental yang kuat untuk menghadapinya.

“Tentu harapannya saat sebelum memulai kegiatan, relawan sudah bisa mengantisipasi bila ada potensi untuk mengalami stress dan mengalami burn out. Jadi sebelum mulai pun kita sudah bisa tahu gimana caranya kita menghindari kondisi tersebut. Kalau pun sampai terjadi, harapannya relawan kita bisa mengatasi dengan efektif supaya kegiatannya itu tidak terganggu,” ucap dr. Reyhan Hadiman, Sp.KJ, pemateri lainnya pada acara tersebut.

Setelah pemaparan materi bagaimana mengelola mental yang kuat, para peserta diajak untuk membangun kekompakan. Tim building dihadirkan dengan adanya tiga psikolog pada kesempatan ini, mereka mengadakan permainan agar tercipta kekompakan, pemahaman, dan rasa tolerasi antar relawan semakin tumbuh kuat.

“Mengelola emosi kita, terus melatih mental kita juga, dan untuk biar lebih tahu satu sama lainnya, khususnya antar sesama relawan di sini, seperti itu sih. Tentu sih, baiknya mungkin rutin ya, berapa tahun sekali atau berapa bulan sekali gitu kan, dimana biar bisa saling bonding juga antar relawan, karena sangat menarik banget,” ucap Deri Fadilah Dwiyana, relawan Tzu Chi Bandung.

Roro Ratih, anggota TIMA Bandung dan juga perawat di RS Imanuel Bandung sharing tentang pengalamannya dalam sesi deeptalk.

Pada kesempatan ini, para peserta seminar diajak untuk deeptalk, menceritkan isi hati dan saling menguatkan satu sama lain.

Acara ini diakhir dengan sesi deeptalk. Pada sesi ini peserta membuat kelompok kecil untuk saling mencurahkan isi dalam hati dan saling menguatkan satu sama lain. Tak sedikit relawan yang meneteskan air mata karena terharu.

“Meski baru bertemu, hari ini kita saling mencurahkan hati dan saling menyemangati, itu terasa bahagia. Karena kebahagiaan itu kita yang ciptakan saling paham antar sesama juga. Mental yang kuat bisa mengubah apapun,” ungkap Roro Ratih, salah satu peserta seminar sekaligus anggota TIMA Bandung.

Kesehatan mental adalah aspek penting dari kesejahteraan secara keseluruhan karena berpengaruh langsung terhadap cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Hal ini lah yang harus dipelajari oleh relawan untuk membangun hubungan yang baik atar sesama. Diharapkan seminar ini bisa memberikan dampak yang besar untuk kesehatan mental relawan agar senantiasa untuk tetap kuat dan bertekad di jalan Bodhisatwa.

Editor: Arimami Suryo A. 

Artikel Terkait

Penyuluhan Kesehatan Pada Wanita

Penyuluhan Kesehatan Pada Wanita

30 Juni 2014 Seminar Screening Kanker Servik yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Padang dan beberapa puskesmas bertujuan untuk mendeteksi dini kanker mulut rahim (kanker servik) pada wanita, khususnya wanita yang telah menikah.
Lawan Kanker Serviks

Lawan Kanker Serviks

18 Mei 2018

Kanker Serviks merupakan jenis kanker mematikan yang sering menyerang wanita. Faktanya, masih banyak wanita Indonesia yang belum mengetahui gejala, bahaya, dan dampak kanker serviks. Inilah yang mendorong Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi untuk mengadakan seminar awam tentang “Deteksi Dini Kanker Serviks pada Kamis, 10 Mei 2018.

TIMA Bandung Gelar Seminar Kesehatan Mental

TIMA Bandung Gelar Seminar Kesehatan Mental

02 Juni 2025

Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Bandung mengadakan seminar kesehatan mental bertajuk “Kunci Kesehatan dan Efektifitas dalam Misi Kemanusiaan”. Seminar dihadiri sebanyak 95 peserta dari relawan Tzu Chi Bandung.

Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -