Titik Pilah Baru, Ikatan yang Terjalin, Berkah yang Tercipta: Wujud Cinta Kasih Tzu Chi Palembang untuk Bumi

Jurnalis : Albert Indra Gunawan (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Albert Indra Gunawan, Jungfuk (Tzu Chi Palembang)

Relawan melakukan pemilahan botol-botol plastik kemasan mulai dari lebel, tutup botol dan warna secara saksama sebagai bagian dari kegiatan pemilahan barang barang yang bisa di daur ulang dan bernilai ekonomi.

Pada Minggu, 15 Juni 2025, sebanyak 12 relawan berkumpul dan bersatu hati dalam kegiatan pelestarian lingkungan dengan memilah barang-barang yang dapat didaur ulang di Xie Li Radial, Palembang. Kehadiran titik pemilahan ini bukan sekadar upaya pengelolaan sampah, melainkan menjadi langkah nyata yang merekatkan hubungan antara relawan dan masyarakat sekitar dalam kepedulian terhadap lingkungan dan bumi.

Titik pemilahan ini menjadi ruang perjumpaan relawan dan warga untuk bersama-sama mencintai lingkungan dan bumi. Setiap botol-botol plastik dan limbah rumah tangga yang dipilah bukan lagi dianggap sebagai sampah, melainkan simbol harapan akan bumi yang lebih hijau dan harmonis. Dari sinilah berkah bermula bumi yang lebih bersih, hati yang lebih peduli, dan komunitas yang semakin kuat dalam nilai-nilai welas asih.

Melalui jejak cinta kasih ini, relawan menanamkan nilai-nilai luhur bahwa setiap perubahan besar bermula dari langkah kecil yang dilakukan dengan ketulusan dan cinta kasih.

Para relawan mengikuti kegiatan senam pagi bersama sebelum memulai aktivitas pemilahan barang daur ulang di titik pilah Xie Li Radial.

Dari Titik Pilah Baru: Harmoni Tumbuh di Antara Relawan
Di balik tumpukan botol-botol plastik yang tak lagi terpakai, tersimpan kisah tentang kepedulian dan kehangatan antar sesama. Titik pilah yang baru ini bukan hanya menjadi tempat pengelolaan sampah, tetapi juga ruang tumbuhnya kebersamaan para relawan Tzu Chi Palembang.

Di tempat ini, relawan berkumpul, saling bahu-membahu, dan bekerja sama dalam semangat yang sama  untuk merawat bumi. Tugas memilah barang mungkin terlihat sederhana, tetapi sinilah relawan belajar tentang kekompakan, ketulusan, dan saling menghargai.

Tak ada batasan usia, yang ada hanyalah niat tulus untuk berbuat baik bersama. Saat jari-jemari sibuk memilah, hati pun saling terhubung. Canda, tawa, dan obrolan hangat mengalir, menumbuhkan rasa kekeluargaan yang alami dan tulus.

Relawan komite turut serta dalam proses pemilahan botol plastik, menunjukkan komitmen dan keteladanan dalam kegiatan pelestarian lingkungan.

Harmoni ini lahir bukan karena kesamaan latar belakang, melainkan dari semangat untuk saling melengkapi. Dari aktivitas ini, para relawan tak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian, kebersamaan, dan welas asih.

Dede Harmoko (38), salah satu relawan yang baru pertama kali mengikuti kegiatan Tzu Chi Palembang, merasakan suasana yang hangat dan menyenangkan.

"Ada rasa kebersamaan, kekompakan, dan keceriaan yang sangat terasa. Kita juga diajarkan bahwa menjaga kelestarian lingkungan dimulai dari diri sendiri, dan menurut saya itu sangat baik," ungkap Dede dengan penuh antusiasme.

Titik pilah ini telah menjadi awal tumbuhnya relawan-relawan yang harmonis mereka yang bekerja bukan hanya dengan tenaga, tetapi juga dengan hati.

Bersatu Hati untuk Bumi
Bumi adalah rumah kita bersama. Menjaganya bukan hanya tanggung jawab segelintir orang, melainkan tugas setiap hati yang peduli. Semangat inilah yang diusung oleh relawan Tzu Chi dalam aksi nyata mereka untuk bumi.

Relawan membersihkan area sekitar Kantor Penghubung Tzu Chi Palembang sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.

Dalam kegiatan pelestarian lingkungan kali ini, relawan dari komunitas Xie Li Radial berkumpul untuk memilah barang-barang yang masih bernilai guna dan ekonomi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk saling menguatkan dan membangun kesadaran bersama.

Di titik pemilahan ini, relawan belajar tentang kekompakan, ketulusan, kesabaran, dan cinta kasih semua diwujudkan melalui tindakan nyata. Setiap botol-botol plastik yang dikumpulkan menjadi simbol harapan untuk bumi yang lebih bersih dan sehat.

Suandi, penanggung jawab kegiatan pelestarian lingkungan, menyampaikan harapannya kepada masyarakat. "Semoga ke depannya kita bisa merangkul semua kalangan untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Salah satunya dengan memilah barang bekas agar lingkungan tidak tercemar," ujar Suandi.

Relawan foto bersama di titik pemilahan pertama Xie Li Radial. Barang-barang hasil pemilahan dimasukkan dalam karung-karung dan di tata dengan rapih dan bersih. Titik pemilahan Xie Li Radial ini merupakan yang pertama di relawan komunitas.

Melalui langkah kecil ini, relawan Tzu Chi berharap kesadaran untuk mencintai bumi dapat tumbuh di hati setiap orang. Pelestarian lingkungan bukan hanya soal memilah sampah, melainkan bagian dari perjalanan panjang untuk merawat bumi bersama.

Titik-titik pemilahan yang dibuka di setiap komunitas Xie Li merupakan wujud aksi nyata. Titik ini bukan sekadar tempat pengumpulan barang bekas, melainkan ruang untuk menumbuhkan cinta kasih, kesadaran, serta kerja sama antarsesama.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Kebahagiaan dari Tangan yang Melestarikan Lingkungan

Kebahagiaan dari Tangan yang Melestarikan Lingkungan

05 Mei 2023

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat (Hu Ai Jembatan Lima) juga mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan di RPTRA Melati Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Pentingnya Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan

Pentingnya Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan

04 Desember 2023

Relawan dari komunitas Xie li Selatan menyosialisasikan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi dengan mengenalkan barang-barang yang bisa di daur ulang pada Minggu 19 November 2023.

Mewujudkan Bumi yang lestari

Mewujudkan Bumi yang lestari

30 November 2023

Relawan Tzu Chi Medan mengikuti pendalaman Misi Pelestarian Lingkungan dengan He xin Jakarta secara online. Ada 238 orangmengikuti pelatihan ini. 

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -