Transformers, Kebangkitan Barisan Muda-mudi Tzu Chi

Jurnalis : Michelle Aprilia, Dharma Chandra (Tzu Ching Indonesia) , Fotografer : Indra Gunawan, Elysa Wu Vivi, Sherly Tao (Tzu Ching Indonesia)
Barisan Tzu Ching dari berbagai kota menampilkan lagu isyarat tangan.

Setelah pandemi Covid-19 melanda selama tiga tahun belakangan, Tzu Ching (relawan muda-mudi Tzu Chi) akhirnya kembali mengadakan Tzu Ching Camp 2023 secara tatap muka  di Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk, Jakarta, 30 September – 1 Oktober 2023. Tzu Ching Camp kali ini diadakan selama 2 hari 1 malam, diikuti oleh 99 peserta yang berasal dari Jakarta, Tangerang, Bandung, Batam, Medan, Pekanbaru Surabaya, dan Papua.

Tzu Ching Camp tahun ini mengusung tema yang sangat spesial “TRANSFORMERS, The Rise of Tzu Ching” yang artinya kebangkitan barisan muda-mudi/Tzu Ching untuk menjadi generasi milenial yang bisa membawa perubahan dalam masyarakat dan lingkungan, dengan aktif melakukan kebajikan berdasar pada filosofi Tzu Chi.  Ada hal lain juga yang menjadi tujuan Tzu Ching Camp tahun ini yakni diharapkan relawan muda-mudi dapat menjadi pribadi yang inovatif, berani berpendapat, menginsipirasi untuk mengajak muda-mudi bersama melakukan kebajikan untuk diri sendiri dan lingkungan bersama di jalan Tzu Chi.

Muda-mudi Tzu Chi mendengarkan sharing pengenalan Tzu Chi Hospital.

Sean Tan Xue Zhang sharing live secara daring kepada relawan di Indonesia.

Pada Tzu Ching Camp kali ini muda-mudi diajak untuk lebih mengenal filosofi serta misi Tzu Chi.  Kamp dimulai dengan mendengarkan sharing dari Surya Xue Zhang tentang Master Cheng Yen dan sejarah Tzu Chi. Acara berlanjut dengan tur pengenalan Tzu Chi Center dan Tzu Chi Hospital. Peserta antusias mendengar setiap penjelasan yang diberikan dan juga mengambil foto bersama.

Di kamp kali ini ada yang spesial yakni peserta mengikuti sesi The Language of Heart yang dibawakan langsung via zoom oleh Lu Zong Han Xue Zhang, relawan Tzu Chi di Taiwan. Ia menceritakan bahwa dalam berkegiatan di Tzu Chi, kita tak usah takut apabila tak mengerti bahasa yang dipakai oleh penerima bantuan. Karena kita semua memiliki emosi yang dapat dirasakan dari faktor lingkungan, mimik muka dan sebagainya. Hal ini diperkuat dengan pengalamannya saat pergi ke Honduras, yang mana ia tidak bisa bahasa Spanyol, tapi tetap bisa merasakan komunikasi satu  sama lain lewat emosi. Jadi dengan mempraktikkan ajaran Master Cheng Yen dengan cinta kasjh universal, kita dapat menembus segala batas baik itu agama, negara, suku yang tidak sama.

Fadhila Arimurti memberikan sharing tentang sumbangsih nya kepada anak-anak panti asuhan.

Pelantikan dan penyematan nametag pada 35 Relawan Tzu Ching yang dilantik.

Sesuai dengan tema Tzu Ching Camp tahun ini “The Rise of Tzu Ching”, sharing dari Joe Wang dan Sean Tan Xue Zhang mengangkat tema Pemuda Indonesia dan Misinya untuk masa kini juga menjadi  sorotan untuk masa depan Tzu Ching. Yang mana dengan anak muda yang melek teknologi dan kreativitas tanpa batas, Tzu Ching dapat mengajak anak muda berkumpul dan membuat komunitas Tzu Ching ini semakin besar dan banyak yang bergabung.

“Sebagai anggota Tzu Ching, teman-teman harus fokus dengan topik atau event apa yang relevan dan membuat anak muda tertarik mengikutinya. Supaya di dalam kegiatan, peserta dapat enjoy, happy dan juga ingin terus bersama melakukan kebajikan di jalan Tzu Chi,” jelasnya.

Tzu Ching Camp juga kedatangan salah satu tamu inspiratif, Fadhila Arimurti. Ia merupakan inisiator dari KLASIKA, program kelas keahlian untuk anak-anak panti asuhan. Menurutnya setiap dari kita punya privillage yang berbeda beda, dan alangkah baiknya kita dapat bersumbangsih walaupun kecil kepada masyarakat. “Every little things you do matters, mulai saja dari diri kita dan terlebih di Tzu Ching sudah ada wadahnya untuk kalian untuk memberikan perubahan kepada lingkungan, So Join the Movement!” pesannya.  

Suasana potong kue ultah Tzu Ching ke-20 tahun yang penuh sukacita.

Foto bersama para relawan Tzu Ching bersama para relawan Tzu Chi dengan foto 1 langkah, yang artinya Tzu Ching kedepannya akan terus tumbuh dari satu jadi tak terhingga.

Diharapkan dengan mengikuti sesi di Tzu Ching Camp kali ini 99 peserta dapat menjadi pribadi yang sadar dan bajik di lingkungan Tzu Chi dan lingkungan luar. Sebanyak 35 relawan dari 99 peserta dilantik secara langsung oleh Hong Tjhin, Sekretaris Umum Tzu Chi Indonesia. Rasa bangga pun bertumpah ruah. “Saya senang sekali hari ini bisa melihat 35 Tzu Ching yang akan bergabung ke barisan kalian, sudah lama saya menantikan bangkitnya semangat anak muda seperti kalian, maju terus Tzu Ching!”

Berbeda dari Tzu Ching Camp sebelumnya, Tzu Ching juga merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Dihadiri oleh Xue Zhang Jie (Kakak kelas Tzu Ching) yang terdahulu mengikuti barisan Tzu Ching, para relawan Tzu Chi yang senior membuat acara makin meriah.

Dengan genap 20 tahun Tzu Ching Indonesia diharapkan dapat terus menyebarkan cinta kasih ke seluruh penjuru Indonesia serta mewariskan ajaran jingsi dan mengemban tanggung jawab.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Suara Kasih : Tzu Ching Membawa Harapan

Suara Kasih : Tzu Ching Membawa Harapan

04 Januari 2011 Setiap tahun kita mengadakan kamp Tzu Ching di Griya Jing Si. Tzu Ching telah berdiri selama 18 tahun. Saat para Bodhisatwa belia dilantik, banyak dari mereka yang berkata kepada saya, “Master, anak Anda telah kembali.” Mendengar perkataan ini, saya pun tahu bahwa ia adalah anggota Tzu Ching yang telah beranjak dewasa.
Belajar dari Tzu Ching Sedunia

Belajar dari Tzu Ching Sedunia

09 Januari 2012 Akhir tahun 2011 lalu, saya sangat bersyukur mempunyai cukup berkah untuk bisa pulang ke kampung halaman batin di Hualien, Taiwan, untuk mengikuti Hari Tzu Ching Sedunia dan Pelatihan Kader Pengurus Tzu Ching Luar Negeri sejak tanggal 22-30 Desember 2011.
Tzu Ching Makassar Bersih-bersih Pantai, Contohkan Hidup Cinta Keindahan

Tzu Ching Makassar Bersih-bersih Pantai, Contohkan Hidup Cinta Keindahan

17 Juli 2019

Pulau Lae-lae di Makassar merupakan salah satu lokasi wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Meski disuguhi panorama yang elok, tapi sampah berserakan di Pulau Lae-lae. Tzu Chi Makassar melakukan aksi bersih-bersih pantai di Pulau Lae-lae, Sabtu (13/7/2019) dan Minggu (14/7/2019).

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -