Tzu Chi Indonesia Sambut Hangat Kunjungan Pastor dan Awam Gereja Regio Jawa Plus Keuskupan Agung Jakarta

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Johan Kohar mewakili relawan Tzu Chi berfoto bersama dengan para pastor dan awam Gereja Katolik Regio Jawa Plus di Ruang Exibition Hall Gedung Aula Jing si setelah mendengarkan paparan kegiatan Tzu Chi Indonesia.

Tzu Chi Indonesia menerima kunjungan istimewa dari para pastor dan awam Gereja Katolik se-Regio Jawa Plus Keuskupan Agung Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025. Pertemuan lintas iman ini berlangsung hangat, menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman sekaligus mempererat tali silaturahmi antarumat beragama.

Regio Jawa Plus merupakan gabungan dari berbagai keuskupan di Pulau Jawa dan sekitarnya, termasuk Surabaya, Malang, Purwokerto, Bogor, Bandung, Jakarta, hingga dari luar Jawa seperti Palembang dan Tanjung Karang.

Pastor Silvester Hari Pamungkas, PR dalam sambutannya menegaskan semangat untuk membuka diri terhadap kebaikan di luar Gereja Katolik sangat penting.  Keterbukaan terhadap kebaikan di luar Gereja Katolik selaras dengan semangat ajaran Gereja.

Johan Kohar secara singkat menjelaskan kegiatan Tzu Chi dalam menjalankan empat Misi Kemanusiaan di Indonesia. Johan berharap kunjungan ini dapat memperkuat semangat welas asih dan kerja sama dalam melayani sesama.

Rombongan disambut dengan penuh kehangatan dan mengawali kegiatan dengan santap siang bersama di Kantin Aula Jing Si. Setelah itu para peserta diajak meninjau Exhibition Hall yang mana terdapat catatan-catatan dan sejarah kiprah kegiatan Amal Kemanusiaan Tzu Chi di Taiwan dan di Indonesia.

Bagi Pastor Silvester Hari Pamungkas, PR, koordinator rombongan Regio Jawa Plus, kunjungan ini merupakan bentuk pembelajaran lintas iman yang bermanfaat dan upaya membuka wawasan dan memperkaya pelayanan mereka di Gereja.“Kami para pastor dan awam yang memberi perhatian khusus pada kehidupan keluarga datang ke Tzu Chi untuk belajar tentang kemajemukan. Kami melihat nilai-nilai luhur yang ditanamkan, baik penghargaan terhadap lingkungan maupun keluarga. Hal-hal ini tentu menjadi pembelajaran berharga bagi kami,” ungkap Pastor Silvester yang berkarya di Paroki Bojong indah.

Johan Kohar memberikan kenang-kenangan kepada Pastor Silvester Hari Pamungkas, PR setelah mendengarkan paparan kegiatan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Johan sedang menjelaskan kegiatan Misi Kesehatan Tzu Chi di Indonesia. Tzu Chi dan relawan tim medis yang tergabung dalam TIMA menjalankan baksos kesehatan di berbagai provinsi di Indonesia.

Lebih lanjut, Pastor Silvester menekankan bahwa keterbukaan terhadap kebaikan di luar Gereja Katolik selaras dengan semangat ajaran Gereja.“Ajaran Gereja mendorong kami untuk membuka pintu dan jendela, serta melihat kebaikan di sekitar kita. Kunjungan ke Yayasan Buddha Tzu Chi ini merupakan salah satu wujud keterbukaan tersebut,” tambahnya.

Ia juga menegaskan semangat untuk membuka diri terhadap kebaikan di luar Gereja Katolik sangat penting.“Ajaran Gereja sendiri mengajarkan untuk membuka pintu, membuka jendela, dan melihat kebaikan di sekitar kita. Karena itu, kami memilih Yayasan Buddha Tzu Chi sebagai salah satu contoh nyata kebaikan yang dapat kami pelajari,” tambahnya.

Seorang relawan Tzu Chi menjelaskan misi pelestarian lingkungan yang di Tzu Chi di komunitas-komunitas relawan. Pelestarian lingkungan Tzu Chi dengan menjalankan prinsip 5 P (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Repair).

Pada kunjungan ini para rombongan pastor dan awam Gereja Katolik Regio Jawa Plus berkesempatan mengunjungi Studio DAAI TV.

Johan Kohar relawan Tzu Chi yang mendampingi para rombongan pastor dan awam Gereja Katolik se-Regio Jawa Plus Keuskupan Agung Jakarta menyampaikan apresiasi atas kunjungan para Pastor ini.

“Kami merasa terhormat menerima kunjungan dari para pastor dan awam Regio Jawa Plus. Pertemuan ini menunjukkan bahwa melalui dialog dan saling belajar, kita dapat membangun jembatan persaudaraan lintas iman. Semoga kebersamaan ini dapat memperkuat semangat welas asih dan kerja sama dalam melayani sesama, tanpa membedakan latar belakang agama maupun budaya,” ujar Johan Kohar yang juga seorang Prodiakon (Asisten Pastur) yang bertugas melayani umat di Gereja Fransiskus Xaverius, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga memperlihatkan indahnya dialog lintas iman yang menumbuhkan rasa saling menghargai, memperkuat kebersamaan, serta memperkaya pelayanan pastoral di tengah masyarakat yang majemuk.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Penutupan Bulan Tujuh Penuh Berkah di Tzu Chi Center

Penutupan Bulan Tujuh Penuh Berkah di Tzu Chi Center

31 Agustus 2016
Sebanyak 185 orang menghadiri penutupan Bulan Tujuh Penuh Berkah yang digelar di Fu Hu Ting, Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk Jakarta, Minggu 28 Agustus 2016. Dalam kegiatan ini para relawan dan juga peserta diingatkan kembali bahwa semua anak memiliki jalinan jodoh dengan kedua orang tuanya.
BEM FIB Universitas Indonesia Kembali Kunjungi Tzu Chi Center

BEM FIB Universitas Indonesia Kembali Kunjungi Tzu Chi Center

11 Juni 2019

Tim Departemen Pengabdi Masyarakat dan Lingkungan BEM FIB Universitas Indonesia pun kembali berkunjung ke Tzu Chi PIK. Ini merupakan kedatangan mereka yang kedua kalinya. Kedatangan kali ini berbeda dari sebelumnya, sekarang Sphatika mengajak 43 teman-teman komunitas BEM dari berbagai jurusan.

Keseruan Saat Mengunjungi Tzu Chi Center

Keseruan Saat Mengunjungi Tzu Chi Center

11 September 2017
Aroma masakan yang didemonstrasikan Chef Jhonny siang itu begitu menggoda selera. Sekitar 300 tamu dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang berkunjung ke Tzu Chi Center pun makin tak sabar. Setelah doa bersama, para tamu dipersilahkan menikmati aneka menu vegetarian yang sudah disiapkan relawan.     
Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -