Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, bertukar cendera mata dengan Liu Donghua, Founder of Zheng He Island and Chief Architect saat akhir acara.
Pada Rabu, 3 Desember 2025, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyambut kunjungan delegasi dari Zheng He Island (Z.H. Island) yang berasal dari China ke Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan, membuka peluang kolaborasi, serta memperkenalkan nilai-nilai humanis, dan program kemanusiaan Tzu Chi Indonesia kepada para pengusaha dari China.
Sebanyak kurang lebih 150 orang delegasi Z.H. Island mengikuti rangkaian kunjungan ini. Pada awal kegiatan, mereka melakukan tur Aula Jing Si. Selama tur, para relawan Tzu Chi dengan sukacita memandu mereka melihat galeri sejarah Tzu Chi di ruang Humanitarian Culture Exhibition, lalu berkeliling menikmati arsitektur Aula Jing Si. Tak lupa, mereka juga berfoto bersama di Tangga Seribu Aula Jing Si, yang menjadi rutinitas setiap tamu yang berkunjung ke Tzu Chi Indonesia.
Stephen Huang, Direktur Eksekutif Relawan Global Tzu Chi, memandu delegasi Z.H Island saat mengunjungi ruang Humanitarian Culture Exibition, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.
Foto bersama Jajaran BOD Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, relawan Tzu Chi Indonesia dan delegasi Zheng He Island di tangga seribu, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.
Selanjutnya delegasi Z.H. Island menuju Guo Yi Ting, lt.3 Aula Jing Si untuk mengikuti acara inti dari kunjungan mereka. Dimulai dengan pengenalan badan misi Tzu Chi oleh Suriadi, Direktur Umum Tzu Chi Hospital, yang becerita perjalalan serta fasilitas lengkap dan terbaru yang dimiliki Tzu Chi Hospital dalam pelaksanaan misi kesehatan Tzu Chi. Selanjutnya pengenalan tentang misi pendidikan Tzu Chi oleh Caroline Widjanarko, Secondary School Principal Tzu Chi School dan pemutaran video dari DAAI TV sebagai media cinta kasih dengan budaya humanis untuk menginpirasi banyak insan.
Franky O. Widjaja menyambut dengan hangat kunjungan delegasi dari Z.H Island. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan sekaligus membuka peluang kolaborasi.
Menurut Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, delegasi Z.H. Island berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi karena mereka menilai Tzu Chi dalam berbagai kegiatan sosial dapat bekerja dengan baik. “Kita dihubungi oleh mereka, tapi mereka bilang kalau hanya datang untuk berdagang saja mungkin kurang pas, jadi mereka ingin mengetahui Tzu Chi. Mereka bilang Tzu Chi ini kerjanya bagus, bagus sekali ya kalau mereka mau datang kisa bisa sharing apa yang kita punya.
Arthur Zhou, Chairman of the Board of Directors Hunan Great Sanxiang Gamellia oil Co.,Ltd., merasa kunjunganya ke Tzu Chi Indonesia membuatnya terkesan karena Tzu Chi Indonesia telah berkembang dengan luar biasa. “Saat berkunjung ke Indonesia, saya benar-benar tak menyangka bahwa Tzu Chi Indonesia berkembang sedemikian luar biasa. Para Shixiong di sana begitu tulus, mereka telah mengabdi di Tzu Chi selama puluhan tahun. Melihat perjalanan pribadi mereka, kedewasaan mereka, serta ketulusan mereka dalam bersumbangsih benar-benar membuat saya terharu dan terkesan,” ucap Arthur Zhou.
Berbagi Ilmu dan Pengalaman
Acara semakin hangat dengan sesi berbagi pengetahuan dan pengalamam oleh Liu Su Mei Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Stephen Huang Direktur Eksekutif Relawan Global Tzu Chi, Sugianto Kusuma Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dan Franky O. Widjaja Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dengan penuh kehangatan berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam menjalankan misi Tzu Chi kepada delegasi Z.H. Island.
Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, bercerita kisah inspiratif selama menjalan misi Tzu Chi.
Liu Su Mei, membagikan kisah perjalannya menetap di Indonesia untuk menjalankan misi Tzu Chi. “Pada awalnya, ketika baru menetap di Indonesia, saya benar-benar merasa tidak terbiasa. Namun ketika melihat salah satu Kata Perenungan Jing Si: Jika ingin orang dalam cermin tersenyum, kita sendiri harus tersenyum terlebih dahulu. Saya memutuskan untuk mulai menyatu dengan kehidupan di Indonesia,” cerita Liu Su Mei.
Sugianto Kusuma juga membagikan kisah inspiratif saat menjadi relawan Tzu Chi. “Saya juga mulai melihat bahwa kesenjangan antara yang kaya dan miskin di Indonesia sangat besar, sehingga kita memang harus memberikan kembali kepada masyarakat. Karena itulah kemudian muncul rencana untuk membangun Perumahan Cinta Kasih. Atas pesan Shifu untuk ‘mengumpulkan hati dan cinta kasih’. Saya merasakan bahwa menyumbangkan uang itu mudah, tetapi merendahkan diri untuk mengetuk hati orang lain agar ikut berdonasi ternyata tidak mudah,” cerita Sugianto Kusuma.
Seremonial tap layar yang menandakan hubungan yang terjalin antara Yayasan Buddha Tzu Chi dan Zheng He Island agar tercipta kolabarasi yang baik untuk kedepannya.
Arthur Zhou (kiri), Chairman of the Board of Directors Hunan Great Sanxiang Gamellia oil Co.,Ltd., saat sesi berbagi pengalaman dan pengetahuan dari delegasi Z.H Island.
Stephen Huang pun turut membagikan asal-usul dua kata Jing Si, dan juga memotivasi semua orang untuk sering menenangkan diri dan merenung dengan baik. “Dalam berbisnis, hati sangat mudah goyah dan bisa menimbulkan keserakahan. Karena itu, dengan Jing Si dapat menenangkan dan menjernihkan pikiran kita dan dapat mencapai ketenangan batin yang benar. Dari ketenangan itulah kebijaksanaan dapat muncul,” jelas Stephen Huang.
Acara ditutup dengan saling bertukar cendera mata antara Tzu Chi dan Z.H Island. Dalam serangkaian acara yang digelar ini, Tzu Chi telah memperkenalkan misi yang dijalankan dengan apresiasi yang sangat baik dari delegasi Z.H Island.
Editor: Metta Wulandari
Sitemap