Tzu Ching Camp Batam: POWER UP…!!!

Jurnalis : Suwati, Jia Hui (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi, Andy Tan, Vemmy Ho, Archa (Tzu Chi Batam)
Budiman, Koordinator Kegiatan, memperagakan salah satu Budaya Humanis Tzu Chi.

“Kehidupan tidak akan dilalui dengan sia-sia bila kita dapat menggenggam waktu dan memanfaatkan ruang serta menghargai hubungan antar sesama dengan baik” - Kata Perenungan Master Cheng Yen. Demikianlah yang dilakukan muda-mudi Tzu Chi atau Tzu Ching di Batam, mereka memanfaatkan liburan dengan mengadakan Tzu Ching Camp selama dua hari yang dilaksanakan pada 30 April dan 1 Mei 2023.

Hari pertama dimulai dengan perkenalan sesama peserta, juga pengenalan lebih dalam apa itu Tzu Chi dan Tzu Ching kemudian tentang “Compassion with love dan Compassion in action” lanjut dengan kegiatan kunjungan kasih ke rumah Gan En Hu (Penerima Bantuan Tzu Chi). Kunjungan kasih ini bertujuan agar peserta bisa melihat langsung bahwa masih banyak orang yang kekurangan di luar sana. Juga agar menimbulkan perasaan bersyukur atas apa yang anggota Tzu Ching miliki. Yang mana terkadang seumuran mereka masih merasakan banyaknya ketidakpuasan atas apa yang telah mereka miliki.

Erlin Andriani (kanan) tengah mempersembahkan nanyian Satu Keluarga.

Di tengah kesibukan Camp, anggota Tzu Ching tetap menyempatkan diri untuk latihan serta memperagakan serangkaian isyarat tangan.

Hari pertama juga ada acara “Malam Keakraban” yang di dalamnya mereka mendengarkan sharing tentang “Life Purpose.” Para peserta diajak memejamkan mata dan membayangkan rasa terima kasih mereka kepada mentor/guru, teman dekat/sahabat, orang tua, saudara, kakek nenek, Tuhan dan terakhir berterima kasih kepada diri sendiri membuat peserta meneteskan air mata. Salah satunya Erlin Andriani (19).

Erlin yang tengah menempuh pendidikan sarjana jurusan Manajemen di Universitas Putra Batam mengenal Tzu Chi dari bibinya yang sudah bergabung di barisan relawan. Pertama kali mengikuti kegiatan pembagian beras beberapa waktu lalu, Erlin menjadi tertarik dengan Tzu Chi. Mendengar adanya kelompok muda-mudi yang menjadi sub bagian dari Tzu Chi dan kehadiran camp ini membuat Erlin mencari tahu tentang cara daftar camp dan datang sendiri ke Tzu Ching Camp dengan modal nekat.  Erlin tidak ingin hari liburnya berakhir sia-sia dan menghabiskan waktunya di rumah saja. Selama du hari di camp, ia sangat senang dapat menambah wawasan, menjadi termotivasi dan mengenal teman baru.

“Di materi amal, kita belajar bahwa kita dapat juga melakukan hal baik, bisa membantu yang lagi kesulitan, mungkin perekonomian bukan bagus-bagus banget, tetapi tetap bisa membantu orang,” ujarnya. Selain amal, Materi goal setting dan time management yang cenderung memotivasi juga mengajarkannya untuk lebih memanfaatkan waktu dengan baik. 

Presentasi dilakukan secara talkshow menambah dimensi terhadap materi yang ingin disampaikan.

Setelah camp ini, Erlin ingin mulai belajar bervegetaris, “Ingin lebih belajar makan vegetarian selain cue it sama cap go karena bagus untuk tubuh dan umur panjang, bisa beraktivitas bersama dan membantu shijie shixiong,” katanya singkat mengingat materi yang dibawakan oleh Suarnita salah satu relawan yang membawakan materi tentang Vegetarian.

Sesuai tema Camp yaitu “Power Up” selain mempererat hubungan muda-mudi yang hadir, Camp ini juga mendekatkan muda-mudi Batam dengan Tzu Chi, agar jiwa kebijaksanaan mereka terus meningkat dan nilai kehidupan yang lebih bermakna dengan melakukan lebih banyak kebajikan dan mengikuti berbagai kegiatan positif.

Kesungguhan hati para panitia yang telah menyiapkan semua rangkaian acara camp sudah sejak bulan Januari 2023. Dengan jadwal kerja masing-masing yang padat menjadi tantangan para panitia untuk menentukan waktu membahas hingga camp ini hingga sukses dilaksanakan berkat kerjasama tim yang sangat solid.

Para generasi mula-mula Tzu Ching Batam berbagi kisah perjuangan dalam merintis dan merangkul para muda-mudi Tzu Chi.

Budiman, koordinator Tzu Ching Camp, merasa lega akhirnya camp yang ditunggu-tunggu selesai terlaksana. “Ingin coba bikin camp pertama kali di Batam soalnya saya sudah pernah ikut camp di Jakarta dan Taiwan, ingin membawa pengalaman itu ke Batam. Ingin menyampaikan ke mereka apa itu Tzu Chi, kenapa saya bisa suka kalian tidak. Saya ingin menceritakan bagaimana perasaan saya di Tzu Chi. Setelah selesai kami meminta mereka isi questioner dan responnya ada yang mau bergabung dan berharap camp ini ada lagi, semoga bisa bertambah lagi barisan Tzu Ching dari yang masih sekolah yang akan melanjutkan kuliah nanti bisa join bersama kami sehingga barisan kami bertambah panjang,” jelas Budiman.

“Untuk persiapan camp ini saya melihat mereka (anggota Tzu Ching) sangat luar biasa, benar-benar merasakan masa depan Tzu Chi Batam ada di mereka. Untuk mengkoordinir sebuah kegiatan dengan pengalaman mereka yang masih muda itu tidak mudah, tetapi saya melihat mereka melakukan dengan sangat-sangat baik.” Kesan dari Yasin yang merupakan salah satu pembawa materi “Tanggung jawab dan Misi”.

Pukul 6 pagi para peserta Camp bersama-sama senam pagi.

Camp perdana yang sukses dilaksanakan tersebut berhasil mengumpulkan 75 orang yang hadir. Terdiri dari 35 siswa dan mahasiswa kota Batam, Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu didampingi 12 mentor dan 28 orang sebagai panitia.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menyadari Berkah, Menghargai Berkah, dan Menciptakan Berkah Kembali

Menyadari Berkah, Menghargai Berkah, dan Menciptakan Berkah Kembali

15 September 2014 Tema pada kamp ini adalah menyadari berkah, menghargai berkah dan menciptakan berkah kembali, dimana kita selalu belajar bersyukur atas berkah yang telah kita miliki serta menciptakan berkah kembali untuk semua mahkluk.
Tzu Ching Camp: Belajar dari Kunjungan Kasih

Tzu Ching Camp: Belajar dari Kunjungan Kasih

05 Desember 2011 Suasana terasa hening di ruang serba guna RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Sebanyak 62 muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) yang tergabung dalam Tzu Ching Camp terlihat begitu antusias memerhatikan relawan Hok Cun yang bercerita tentang pasien-pasien Tzu Chi.
Tzu Ching Camp: Melihat Dunia dengan Hati

Tzu Ching Camp: Melihat Dunia dengan Hati

02 Desember 2011 Pikiran pertama yang terlintas saat mendengar “Tzu Ching Camp” adalah Camp di dalam tenda dengan api unggun di tengah – tengahnya. Tepat di bulan Agustus 2010, saya mengikuti Tzu Ching Camp V yang dikemas sebegitu menariknya hingga membuat saya terharu dan mengenal Tzu Chi lebih dalam.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -