Yang Berharga dari Dalam Tubuh

Jurnalis : Amelia Devina (He Qi Utara), Fotografer : Aris Widjaja, Joni Saharani (He Qi Utara)
 
 

fotoWalaupun baru pertama kali ikut donor darah, beberapa  pendonor tidak merasa takut, tapi justru tampak bersemangat mendonorkan darahnya.

Minggu, 27 Juni 2010 merupakan kali pertama Hu Ai Angke mengadakan kegiatan donor darah. Dengan kerjasama seluruh pihak; baik pendonor, relawan, pemilik tempat, maupun para petugas Palang Merah Indonesia (PMI) turut merasakan suasana kekeluargaan dan kebahagiaan yang nyata.

Kegiatan donor darah berlangsung di Kompleks Duta Harapan Indah (DHI), Kapuk, Jakarta Utara dari pukul 08.30 sampai pukul 11.00 WIB.

Satu jam sebelum acara dimulai, para relawan telah sibuk memasang bendera Tzu Chi di Kompleks DHI, dari area pintu masuk hingga ke tempat diselenggarakannya acara. Bertempat di Kantor Paguyuban Warga Binjai, acara ini sungguh merupakan sarana yang baik untuk mengenal dan bersosialisasi dengan warga sekitar. Para relawan, sejak dari meja pendaftaran hingga di meja makan terus mengobrol santai dengan para pendonor sehingga jalinan jodoh yang baik pun dapat terbina. Tidak hanya dalam acara ini saja, tapi juga dapat berlanjut ke acara-acara Tzu Chi lainnya. Semua tidak terlepas dari visi dan misi untuk berbagi kasih dan menjernihkan hati umat manusia.

Bahagia karena memberi
Dari 54 orang pendaftar, terkumpul 38 orang pendonor yang siap berbagi kasih menyumbangkan sesuatu yang paling berharga dari dalam tubuh mereka: darah. Ada pendonor yang sudah seringkali mendonorkan darah dan banyak pula pendonor yang baru pertama kali bergabung dalam kegiatan ini. Kalangannya pun tersebar, dari warga sekitar seperti satpam, penjaga pintu masuk, dan para ibu rumah tangga, hingga para relawan dan keluarga serta teman mereka.

foto  foto

Ket : - Para relawan Tzu Chi saling menyemangati untuk mendonorkan darah. (kiri)
         - Selain bertujuan membantu sesama, Ibu Dede berharap badannya bisa lebih sehat karena donor darah             yang dilakukannya. (kanan)

Mochtar, seorang relawan Tzu Chi yang sudah 18 kali donor darah mengatakan, “Sejak 2006 hingga sekarang, saya selalu rutin donor darah. Selain lebih bugar secara fisik, (donor darah juga) bisa menolong orang lain yang membutuhkan.” Ketika ditanyakan apakah ia akan terus berkomitmen untuk rutin donor darah, dengan tegas Mochtar menjawab, “Ya.” Banyak pula pendonor yang karena mendengar dari warga sekitar, kemudian pada hari yang sama datang mendaftarkan diri. Malah ada yang belum pernah tahu apa golongan darahnya, misalnya Rini yang datang karena diajak Siauw Ping, relawan Tzu Chi.

Dari kalangan ibu rumah tangga yang tinggal di pemukiman di seberang Kompleks DHI, ada Ibu Dede yang datang bersama ketiga orang temannya. Mengaku mendengar dari seorang teman yang merasa lebih sehat setelah rutin berdonor darah, Ibu Dede pun menjadi tertarik. “Saya selama ini suka pusing-pusing. Siapa tahu pusingnya bisa hilang sehabis donor.” Rasit Siregar yang bekerja sebagai tenaga pengamanan kompleks pun baru pertama kali mengikuti donor darah. Ia mengatakan merasa sangat bahagia karena ternyata hidupnya punya arti, bisa berbagi sesuatu untuk menolong hidup orang lain.

foto  foto

Ket: - Kantong darah yang terkumpul ini dalam waktu paling lama 3 jam harus segera dikirim ke PMI             Pusat.  (kiri).
         - "Ya, saya bahagia donor darah!” kata Rasid, seorang petugas satuan pengamanan di Kompleks DHI,             "Jakarta Utara. (kanan)

Lain Kali Mau Lagi
Tentu saja, tidak ketinggalan kita perlu menyebutkan 14 orang pendaftar yang sudah bersedia mendonor walaupun kemudian harus ditolak karena Hb-nya (kadar hemoglobin) yang terlalu rendah, tensi darah rendah, atau tengah mengonsumsi obat-obatan seperti aspirin. Di lain kesempatan seluruh pendaftar mengaku tidak kapok dan mau ikut kegiatan donor darah lagi secara rutin. Selain menyehatkan badan karena adanya sirkulasi darah yang baik, donor darah juga membuat kita “feel good karena telah turut berjasa membantu kesehatan maupun jiwa orang lain.

Para petugas PMI dan relawan yang bertugas pada kegiatan donor darah ini pun turut bahagia. Berkat kerja sama yang baik dengan seluruh pihak, kegiatan dapat berlangsung dengan lancar dan nyaman. Di lain kesempatan, tentu saja kegiatan yang sama dapat rutin diadakan dalam rangka menggalang hati dan menggalang darah untuk membantu kesembuhan maupun keselamatan nyawa orang lain. Maka, sayangi dan rawatlah diri kita dengan penuh cinta kasih sehingga darah yang baik dapat juga kita gunakan untuk membantu kehidupan orang lain. Seperti kata Master Cheng Yen, “Orang yang menyayangi dirinya, baru mampu menyayangi semua orang dengan tulus. Orang yang menyayangi semua orang dengan tulus, baru bisa mendapatkan rasa hormat dan kasih sayang orang lain.”

  
 
 

Artikel Terkait

Barisan Relawan TIMA Medan Yang Semakin Panjang

Barisan Relawan TIMA Medan Yang Semakin Panjang

17 Desember 2021

Tim Medis Tzu Chi (TIMA) Medan kini bertambah anggotanya, sebanyak 42 orang. Jadi saat ini anggota TIMA Medan telah berjumlah 95 orang.

Membantu yang Lebih Membutuhkan

Membantu yang Lebih Membutuhkan

14 Februari 2009 Meski rumahnya tidak diperbaiki oleh Tzu Chi, nyatanya Ani tidak memendam kekecewaan ataupun mendendam. Ibu dua anak ini justru mau menyumbangkan sedikit rezekinya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. "Nggak ada maksud apa-apa, pengin nyumbang aja. Namanya orang nyumbang mah seikhlasnya aja. Kalo kita lagi ada rezeki nyumbang, kalo nggak ada ya nggak nyumbang," kata istri Dina ini.
Perhatian Bersama Sentuhan Cinta Kasih

Perhatian Bersama Sentuhan Cinta Kasih

25 Juli 2014
Pada hari Minggu pagi tanggal 20 Juli 2014, sebanyak 53 orang  relawan Tzu Chi beserta Tzu Ching melakukan kunjungan kasih ke Panti Jompo Santa Anna di Jalan M No 40 Gang Mazda, Teluk Gong. Sejak pukul 08.00 WIB mereka sudah mulai berdatangan.

 

 

Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -