Apresiasi Pemkab Sigi untuk Tzu Chi

Jurnalis : Arimami Suryo A., Fotografer : Arimami Suryo A.


Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah memberikan penghargaan kepada Tzu Chi Indonesia atas bantuan 500 unit rumah bagi warga Kabupaten Sigi yang terdampak likuefaksi tahun 2018 lalu.

Bantuan yang diberikan Tzu Chi berupa 500 unit rumah bagi korban likuefaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mendapatkan apresiasi. Bentuk apresiasi ini diwujudkan dalam penyerahan piagam penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Sigi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Kamis, 1 April 2021 di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.

Piagam dan penghargaan ini diserahkan langsung oleh Bupati Sigi Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si dalam kunjungannya ke Kantor Pusat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia beserta jajarannya. Kedatangan Bupati Sigi ini sekaligus untuk me-review perjalanan 2 tahun kerja sama Tzu Chi dan Pemkab Sigi pascabencana gempa, tsunami, dan likuefaksi yang terjadi di Sulawesi Tengah pada September 2018 yang lalu.

“Hari ini kami hadir disini tentu ingin menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Ibu Liu Su Mei yang tentunya sudah memberikan bantuan rumah. Terima kasih juga kepada seluruh kawan-kawan pengurus yayasan dan relawan Tzu Chi yang sejak awal sampai hari ini masih terus setia bersama membantu tugas-tugas kemanusiaan di Kabupaten Sigi,” ungkap Mohamad Irwan.


Bupati Sigi, Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si mengucapkan terima kasih atas bantuan Tzu Chi dalam rangka pemulihan pascabencana likuefaksi di Kabupaten Sigi.

Kunjungan rombongan Pemerintah Kabupaten Sigi ini disambut oleh Hong Tjhin, Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan beberapa relawan Tzu Chi lainnya. “Kita sangat bersyukur atas jodoh baik ini dan saya rasa kerja sama ini akan berlanjut bukan hanya selesai ketika rumah diserahkan. Hubungan yang terbina pun sejak awal sangat baik dengan Bupati Sigi dan jajarannya,” ungkap Hong Tjhin.

Selain bersilaturahmi, dalam kesempatan ini Pemkab Sigi juga menyerahkan piagam penghargaan kepada Tzu Chi Indonesia atas bantuan kemanusiaan serta pembangunan 500 hunian tetap di Desa Pombewe, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah bagi warga yang terdampak bencana likuefaksi. Mewakili Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, penghargaan ini pun diterima langsung oleh Hong Tjhin.


Piagam penghargaan untuk Ketua Tzu Chi Indonesia diterima oleh Hong Tjhin, mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Dalam kunjungan ini juga membahas rencana ke depan untuk bekerja sama dalam pendampingan para warga yang telah menempati Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Pombewe. “Kedepan saya rasa setelah warga pindah ke rumah tentunya terkait mata pencaharian, pendidikan, kesehatan perlu kita pikirkan dan kerjakan bersama. Jadi untuk menciptakan sebuah lingkungan yang aman, nyaman, dan  asri itu membutuhkan kerja sama dari banyak pihak. Tzu Chi coba membantu apa yang bisa kita bantu,” jelas Hong Tjhin.

Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako (Palu) dan Pombewe (Sigi) merupakan sumbangsih Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan TNI, Eka Tjipta Foundation, Indofood, dan para donatur lainnya untuk warga korban gempa, likuefaksi, dan tsunami di Sulawesi Tengah yang terjadi pada 28 September 2018 lalu. Di Palu dibangun sebanyak 1.500 unit rumah, dan di Kabupaten Sigi sebanyak 500 unit rumah.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Apresiasi Pemkab Sigi untuk Tzu Chi

Apresiasi Pemkab Sigi untuk Tzu Chi

01 April 2021

Bupati Sigi Mohamad Irwan beserta jajarannya mengunjungi Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara untuk memberikan piagam penghargaan kepada Tzu Chi Indonesia pada Kamis, 1 April 2021.

Internasional : Penghargaan untuk Tzu Chi

Internasional : Penghargaan untuk Tzu Chi

08 April 2011
Di hari ulang tahunnya yang ke-60, Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Filipina (DSWD) memberikan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas dedikasi tanpa pamrih para relawannya dalam membantu DSWD memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan di negara itu.
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -