Energi Kebaikan yang Terus Menyebar

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tj Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Abdul, Purwanto, Dwi (Tzu Chi Tj Balai Karimun)


Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menggelar Pemberkahaan Akhir Tahun (PAT), Minggu, 13 Januari 2019. Total sebanyak 739 orang yang berpartisipasi pada kegiatan PAT tahun ini.

Bertempat di Hotel Aston Karimun, 13 Januari 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun 2018. Pemberkahan ini bertema “Hendaknya bersyukur, menghargai kehidupan dan mengasihi segala makhluk. Menjaga keharmonisan dengan saling menghormati, bebas dari konflik dan saling berbagi jalinan berkah." Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama dilaksanakan pada pukul 12.00-14.00 WIB, dan sesi ke dua pada pukul 15.00- 17.00 WIB.

Pemberkahan Akhir Tahun selalu dinantikan kehadirannya oleh setiap relawan dan para donatur yang selama ini telah memberikan dukungannya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Kegiatan ini sebagai wujud terima kasih dari Yayasan Buddha Tzu Chi kepada relawan dan donatur yang selama ini telah memberikan sumbangsih baik berupa tenaga maupun materi. 


Tzu Chi Karimun mengundang tokoh agama Buddha untuk membuka kegiatan pada hari itu.

Pemberkahan Akhir Tahun ini dipersiapkan oleh relawan Tzu Chi Karimun dengan tekun dan sepenuh hati. Mulai dari menelusuri Balai Kota untuk membagikan undangan PAT, latihan isyarat tangan yang dijadwalkan dengan berulang kali dan melakukan gladi. semua persiapan ini dilakukan agar memberikan kesan mendalam bagi para tamu undangan untuk lebih mengenal Tzu Chi.

Pada hari Sabtu, 12 Januari 2019, relawan sudah mulai mempersiapkan tempat acara di Hotel Aston. Relawan saling bahu-membahu menurunkan barang- barang yang akan digunakan pada kegiatan tersebut. Mereka dengan semangat dan sukacita bekerja sama satu sama lainnya agar Pemberkahan Akhir Tahun dapat terlaksana dengan baik.


Sukmawati selaku Ketua Harian Tzu Chi Karimun memberikan kata sambutan.

Minggu, 13 Januari 2019, relawan sudah berkumpul di hotel Aston pada pukul 08.00 WIB. Relawan melaksanakan gladi bersih terakhir sebelum acara dimulai agar acara dapat berjalan lancar tanpa kendala. Pada pukul 11.30 WIB, tampak tamu undangan sudah mulai berdatangan. Relawan menyambut mereka dengan senyuman ramah. Pada sesi pertama di hadiri oleh 271 orang tamu undangan dan pada sesi kedua dihadiri oleh 332 orang tamu undangan, serta sebanyak 136 relawan yang hadir.

Aloysius Yeo (57) salah satu anggota DPRD Kabupaten Karimun yang hadir merasa senang dengan keberadaan Yayasan Buddha Tzu Chi di Karimun. Ia menuturkan, keberadaan Tzu Chi di Karimun membuat masyarakat terbantu dari segi kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Ia juga merasa terharu dengan apa yang telah dikerjakan oleh Tzu Chi Karimun selama ini. Setelah melihat tayangan dari kilas balik Yayasan Buddha Tzu Chi Karimun ia merasa Tzu Chi berbeda dengan organisasi sosial lainnya yang ada di Karimun.


Romo dan Ramani tampak antusias dengan kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun yang diselenggarakan Tzu Chi setiap tahunnya. Terpancar wajah bahagia mereka saat menuangkan koin cinta kasih. 

“Saya sangat salut dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Karimun, mereka bekerja secara nyata dan langsung tepat sasaran. Saya selalu lihat para relawan selalu mendampingi orang yang sedang sakit sampai mereka sembuh kembali,” ujar Aloysius Yeo. “Dan kemarin juga telah membedah rumah di Pulau Lebuh, dan kebetulan itu adalah tanah kelahiran dari istri saya. Saya juga sempat datang ke tempat rumah yang dibedah itu dan ternyata memang mereka layak untuk mendapat bantuan,” tambah salah satu Anggota DPRD Karimun.

Cinta Kasih Tak Akan Habis Jika Disebarkan

Cinta kasih tidak akan habis apabila disebarkan, justru sebaliknya cinta kasih akan semakin tersebar luas. Ini merupakan kata perenungan Master Cheng Yen yang cocok untuk meggambarkan sosok Ibu Mar (54). Ia seorang pedagang sayur keliling yang selalu menyisihkan uang hasil jualan sayurnya untuk didonasikan kepada yayasan Buddha Tzu Chi. Ia mengetahui adanya Yayasan Buddha Tzu Chi dari salah satu Gan En Hu yang bernama Bu Umi. Bu Umi selalu menceritakan tentang kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Tzu Chi.


Tampak para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dengan khusyuk dan khidmat saat memanjatkan doa.

Mendengar hal itu Bu Mar tertarik untuk mengumpulkan uang hasil jualan sayurnya untuk didonasikan kepada Tzu Chi. Kemudian setelah terkumpul selama satu bulan ia datang ke kantor Tzu Chi untuk mengantarkan uang donasinya. Tanpa ada relawan yang memberitahukan kepadanya, ia tergerak hatinya sendiri untuk ikut membantu orang yang membutuhkan.

"Tzu Chi merupakan tempat yang bagus untuk kita membantu orang yang membutuhkan, dan kita ini adalah Bhinneka Tunggal Ika jadi tidak usah kita memandang agama dan status lainnya. Jadi kita semua adalah sama,” ujar Bu Mar.


Aloysius Yeo (57) salah satu anggota DPRD Kabupaten Karimun merasa senang dengan keberadaan Yayasan Buddha Tzu Chi di Karimun.

Yayasan Buddha Tzu Chi merupakan organisasi sosial yang menjalankan empat misi dan delapan jejak langkah. Salah satu relawan Tzu Chi yang bernama Ina (37) mengemban tanggung jawab di Misi Kesehatan berupa Donor Darah di Tzu Chi Karimun. Setelah mengemban tanggung jawab tersebut Ina mendapatkan banyak ilmu yang bisa ia bagikan kepada orang yang masih takut ataupun ragu dalam mendonorkan darah untuk membantu sesama.

“Sebenarnya dari awal saya banyak yang tidak tahu apa sih tentang donor darah itu. Setelah bergabung dengan Tzu Chi saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang donor darah, jadi lain kali kalau ada yang tidak tahu, kita juga bisa sharing apa yang telah kita pelajari selama ini di Tzu Chi," ujarnya.


Mar (54) merupakan seorang pedagang sayur keliling yang selalu menyisihkan uang hasil jualan sayurnya untuk didonasikan kepada yayasan Buddha Tzu Chi.

Ina juga memberikan pesan bagi orang-orang yang masih belum mau mendonorkan darah. "Jarum janga ditakuti, yang ditakutkan adalah kita tidak bisa membuat berkah. Kalau kita bisa donor darah, selain kita membantu, sebenarnya manfaat bagi kita sendiri, sehat dan bisa melakukan pengecekan rutin dalam 3 bulan sekali tentang jantung, tensi, HB. Sebenarnya bermanfaat bagi kita sendiri. Jadi ayo teman jangan takut jarum ya,” ujar Ina.

Seperti yang dibabarkan Master Cheng Yen dalam doa tahun ini, "Kita hendaknya mengendalikan nafsu keinginan dan tahu berpuas diri. Jika bisa menghindari pertikaian dengan sesama, maka hubungan antarsesama akan harmonis. Jika bisa menghindari pertikaian dalam segala hal, maka segalanya akan berjalan lancar. Jika bisa menghindari pertikaian dengan dunia, maka dunia akan tenteram. Semakin banyak orang yang dipenuhi cinta kasih, maka lingkungan kita akan tenteram dan harmonis.”


Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Dengan Ketulusan Berikrar Menyelamatkan Semua Makhluk

Dengan Ketulusan Berikrar Menyelamatkan Semua Makhluk

25 Januari 2019

Pemberkahan Akhir Tahun 2018 dilakukan di Tzu Chi Pekanbaru, 19 Januari 2019 di Hotel Furaya. Dalam kegiatan pemberkahan ini, Mawie Wijaya berkesempan memberikan sharing tentang bagaimana misi amal berjalan seiringan dengan praktik Sutra Makna Tanpa Batas.

PAT 2018: Wu Liang Yi Jing, Peta Jalan Relawan Tzu Chi

PAT 2018: Wu Liang Yi Jing, Peta Jalan Relawan Tzu Chi

20 Januari 2019

Isyarat Tangan Wu Liang Yi Jing (Sutra Makna Tanpa Batas) yang menjadi tema utama Pemberkahan Akhir Tahun 2018 sesi relawan pekan lalu, kembali ditampilkan di Pemberkahan Akhir Tahun sesi umum hari ini, Minggu, 20 Januari 2019. 

PAT 2018: Mengenang Kisah Kebaikan

PAT 2018: Mengenang Kisah Kebaikan

30 Januari 2019

Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar menggelar Pemberkahan Akhir Tahun 2018. Kegiatan ini mengundang segenap donatur yang selama ini berkontribusi di Yayasan Buddha Tzu Chi.

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -