Internasional: Ragam Waisak di Amerika Serikat

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoPeringatan hari lahir Buddha di daerah Pecinan, Taman Columbus, San Jose, New York.

Relawan Tzu Chi yang tersebar di beberapa cabang di Amerika Serikat menggelar prosesi pemandian Buddha Rupang dalam rangka peringatan hari lahirnya Buddha.

New York
Di New York, prosesi pemandian Buddha Rupang yang diadakan di Taman Columbus, diadakan tepat bersamaan dengan waktu digelarnya acara serupa di kantor pusat Tzu Chi di Hualien. Acara ini diikuti oleh 820 orang. Hari itu adalah hari yang melelahkan bagi para relawan yang telah bekerja 12 jam tanpa henti di taman itu. Sejak pagi mereka harus menghadapi angin dan hujan lebat di tengah upaya untuk mempersiapkan segala sesuatunya demi kelangsungan acara. Namun akhirnya semuanya berjalan lancar dan acara berlangsung mulai 7.30 malam persis bersamaan dengan upacara yang digelar di Hualien.

Prosesi tersebut menarik perhatian orang dari berbagai ras dan penutur bahasa yang berbeda, termasuk seorang ibu dengan dua anak perempuannya dari Haiti. Bagi mereka, acara ini memiliki arti yang penting. “Master Cheng Yen bagaikan seorang ibu bagi saya,” sang ibu berkata. “Beliau amat banyak menolong saudara-saudara kami di Haiti, dan relawan-relawannya membantu kami dengan sepenuh tenaga. Kami amat berterima kasih padanya.” Para peserta harus menghadapi udara yang amat dingin, namun hati dan doa mereka menerangi langit malam Manhattan.

San Fransisco
Peringatan Waisak lainnya diselenggarakan di San Fransisco, dimana relawan membawa Buddha Rupang ke Pusat Perawatan Kaum Lansia – Yee Hong Center – agar para penghuninya dapat ikut ambil bagian dan mengalaminya. Mayoritas penghuninya bukanlah penganut Buddhisme dan mungkin saja tidak memahami prosesi semacam ini, namun mereka dengan tulus memanjatkan doa. Bagi mereka yang harus berbaring di ranjang ataupun harus duduk di kursi roda, mereka menegadahkan wajah mereka untuk melihat Buddha Rupang tersebut. Seorang wanita lansia juga berkesempatan membungkukkan badan sebanyak tiga kali untuk memberi hormat. Salah satunya adalah Nenek Wang, yang akan berusia 90 tahun bulan depan. Para relawan juga mengadakan prosesi serupa di Sekolah Menengah Martin Luther King Jr.- sebuah wilayah yang didiami banyak komunitas orang Asia. Lokasi ini dekat dengan sekolah Tzu Chi.

foto  

Ket : - Relawan Tzu Chi dari kantor wilayah Barat Laut menggelar acara Waisak di sebuah Plaza bernuansa              Pohon Palem di San Jose.

San Jose
Di San Jose, para relawan Tzu Chi menggelar acara serupa di lapangan terbuka dengan rancang ruang alami yang indah dan sesuai untuk menghormati peringatan lahirnya Buddha. “Tahun ini untuk pertama kalinya kami bernyanyi di panggung,”terang seorang relawan Zhang Fuying. “ Ini benar-benar pengalaman yang baru.” Baik anak-anak maupun orang dewasa bergabung dalam kelompok paduan suara. Di Chicago, relawan Tzu Chi menggelar konperensi pers, untuk menyebarkan kepada dunia mengenai pentingnya hari kelahiran ini kepada masyarakat Amerika. (Sumber: Website Tzu Chi Taiwan Tanggal 9 Mei 2010, Diterjemahkan oleh: Agus Hartono).

  
 
 

Artikel Terkait

Meringankan Duka Korban Gempa di Pasaman, Sumatera Barat

Meringankan Duka Korban Gempa di Pasaman, Sumatera Barat

04 Maret 2022

Sehari pascagempa di Pasaman Barat, relawan Tzu Chi segera membantu warga korban gempa. Hingga saat ini bantuan diberikan sebanyak 3 tahap: 26 dan 27 Februari, serta 3 Maret 2022.

Bervegetarian di Bulan Penuh Berkah

Bervegetarian di Bulan Penuh Berkah

11 September 2012 Sejak tahun 1972 hingga kini, Tzu Chi (Taiwan) telah menggalakkan “Bulan Tujuh Lunar adalah bulan penuh berkah dan bulan bersuka cita”. Hal itu juga dilakukan oleh insan Tzu Chi di berbagai Negara, salah satunya Indonesia. Pada tanggal 9 September 2012, kegiatan “Doa Bersama Bulan Tujuh Lunar Penuh Berkah” pun dilakukan.
Ritual Namaskara di Bulan Tujuh Penuh Berkah

Ritual Namaskara di Bulan Tujuh Penuh Berkah

11 September 2017
Minggu, 10 September 2017, Tzu Chi Medan memperingati Bulan Tujuh Penuh Berkah dengan Ritual Namaskara. Kegiatan ini dilakukan pada pukul 04.00 WIB dan diikuti oleh 87 relawan Tzu Chi Medan.
Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -