Ada Banyak Pelajaran Yang Bisa Diambil dari Setiap Kunjungan Kasih

Jurnalis : Felicite Angela Maria (He Qi Pusat) , Fotografer : Felicite Angela Maria, Budiman (He Qi Pusat)

Ibu Ng Sjui Moi sangat senang dikunjungi lagi oleh para relawan Tzu Chi.

"Alam semesta berfungsi sebagai ruang belajar, menghadirkan segala sesuatu, setiap insan manusia serta berbagai masalah pergumulan hidup mereka, sebagai buku pelajaran dan ruang pokok bahasan yang patut dipelajari."
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Hujan yang mengguyur Jakarta pada Minggu 28 Januari 2024, tidak menyurutkan niat para relawan Tzu Chi mengunjungi salah satu penerima bantuan Tzu Chi, Ng Sjui Moi (73) di wilayah Jembatan Besi, Jakarta Barat. Setelah mencari alamat serta melewati jalan di kawasan padat penduduk yang sempit, juga hujan deras, para relawan pun tiba di kontrakan sempit yang ditinggali Ng Sjui Moi.

Ibu Ng Sjui Moi pun menyambut kedatangan para relawan. Ibu Ng Sjui Moi dulu pernah bekerja secara sukarela di kantor lama Tzu Chi di ITC Mangga Dua. Sebelum tinggal di wilayah Jembatan Besi sejak sepekan terakhir, ia dulu tinggal di Pademangan Barat, Jakarta Utara.

“Dulu waktu masih di Pademangan, saya masih bisa masak jualan mie dan nasi uduk, tapi sekarang saya belum bisa jualan lagi, Saya senang sekali hari ini dikunjungi relawan dari Buddha Tzu Chi,” ujar Ibu Ng Sjui Moi.

Dalam kunjungan kasih ini, para relawan memberikan dukungan dan semangat kepada ibu Ng Sjui Moi dan keluarganya. Ibu Ng Sjui Moi menerima bantuan Tzu Chi berupa biaya tunjangan anak asuh untuk cucunya dan tunjangan biaya kontrakan tempat tinggalnya.

Sebagaimana diketahui, relawan Tzu Chi tidak hanya sekedar membantu menyalurkan bantuan dengan menjadi perpanjangan tangan Yayasan Buddha Tzu Chi, tetapi juga rutin melakukan kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan. Kunjungan kasih ini bertujuan agar mereka dapat melihat langsung keadaan penerima bantuan dan mengetahui perkembangan mereka setelah diberikan bantuan.

Keakraban yang sudah terjalin lama membuat Ibu Ng Sjui Moi sangat nyaman bercerita kepada relawan tentang perkembangan kehidupannya.

Usai mengunjungi Ibu Ng Sjui Moi, para relawan kembali ke depo pelestarian lingkungan Pangeran Jayakarta untuk berbagi kesan. Para relawan merasa bersyukur atas kehidupan mereka saat ini. Selain itu, para relawan juga menghargai perjuangan Ibu Ng Sjui Moi mengurus putra tunggal dan cucu-cucunya setelah menantunya menelantarakan anak-anaknya.

Sarpen, ketua rombongan kunjungan kasih yang bergabung di Tzu Chi sejak tahun 2008 lalu dulunya juga merupakan penerima bantuan Tzu Chi. Ia pun memaklumi betul apa yang dirasakan ibu Ng Sjui Moi. “Alhamdulilah, saya dulu kenal dengan ibu Sjui Moi karena dulu saya sama ibu Sjui Moi sama-sama ikut menerima bantuan Tzu Chi. Kalau saya dulu itu dapat terima bantuan bedah rumah dari Tzu Chi dan ibu Ng Sjui Moi ini ikut bantu bersih-bersih waktu masih di Pademangan Barat,” jelas Sarpen.

Ada banyak pembelajaran yang dapat dipelajari dan disyukuri atas keadaan yang dialami penerima bantuan Tzu Chi. Membuat diri bisa memahami lebih arif dan bijaksana dalam menghadapi situasi dan kondisi, tidak mengeluh terlalu banyak, dan tetap semangat. Demikian juga yang dirasakan Suryani, relawan yang baru bergabung bulan November 2023 lalu. ”Saya pernah berada di posisi mereka, jadi membuat saya menyadari bahwa sebagai manusia, dulu saya malu, kurang bersyukur, sering bersungut-sungut. Sekarang saya belajar bisa menjadi lebih tenang, lebih sabar menerima,” ungkap Suryani.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Ada Banyak Pelajaran Yang Bisa Diambil dari Setiap Kunjungan Kasih

Ada Banyak Pelajaran Yang Bisa Diambil dari Setiap Kunjungan Kasih

07 Februari 2024

Hujan yang mengguyur Jakarta pagi itu, tidak menyurutkan niat para relawan Tzu Chi mengunjungi salah satu penerima bantuan Tzu Chi, Ng Sjui Moi (73) di wilayah Jembatan Besi, Jakarta Barat.

Bersyukur Atas Titipan yang Istimewa

Bersyukur Atas Titipan yang Istimewa

06 Februari 2024

Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Pusat melakukan kunjungan kasih ke salah seorang penerima uluran cinta kasih Tzu Chi Raisa Syaqila yang didiagnosa down sindrom.

Berbagi Semangat Hidup Menjelang Imlek

Berbagi Semangat Hidup Menjelang Imlek

28 Januari 2019

Dalam waktu singkat, relawan dengan sigap bergegas untuk membersihkan rumah tinggal Siauw Siswanto. Siauw Siswanto digendong keluar rumah, didudukkan ke atas kursi roda untuk kemudian dibersihkan dan dimandikan.

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -