Ada Berkah Melimpah dari Barang Daur Ulang

Jurnalis : Rini (He Qi Pluit), Fotografer : Rini (He Qi Pluit)

Relawan dari Komunitas Hu Ai Pluit Mas memulai kegiatan pelestarian lingkungan dengan senam pagi yang dipandu oleh Shinta untuk membangkitkan semangat dan menjaga kebugaran tubuh.

Minggu, 20 Juli 2025, 30 relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Pluit Mas berkumpul di sebuah ruko yang terletak di Jl. Gedong Panjang II No.18A-B, Pekojan, Tambora. Mereka bersama-sama melakukan kegiatan pelestarian lingkungan. Kegiatan dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, namun para relawan sudah hadir sejak pukul 07.30.

Suasana pagi dibuka dengan senam bersama yang dipandu oleh Shinta, seorang instruktur bersertifikat yang pernah mengajar di Marta Tilaar dan kini masih aktif mengajar senam dan line dance di rumahnya. “Senam dan meditasi sangat bermanfaat untuk membangkitkan semangat, kesehatan jasmani dan rohani kita agar lebih baik,” ungkap Shinta. Meskipun hari Minggu biasanya digunakan sebagai hari keluarga, ia tetap antusias mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan. Ia pun menyiasati waktu kebersamaan dengan keluarga dengan memindahkannya ke hari Sabtu atau Minggu sore.

Relawan saling bekerja sama merapikan dan mengemas sampah terpilah sebelum dibawa ke depo daur ulang Tzu Chi.demi membantu sesama.

Semangat relawan begitu terasa dalam kegiatan memilah sampah. Ada yang mencopot label botol, memasukkan botol ke dalam kantong plastik besar, merapikan kardus agar mudah diikat, hingga mengepak semua barang yang sudah dipilah ke dalam mobil untuk dibawa ke depo daur ulang Tzu Chi. Kegiatan ini bertujuan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Barang-barang hasil pilahan akan diserahkan ke depo untuk dijual, dan hasil penjualannya akan digunakan membantu sesama yang membutuhkan.

Salah satu relawan bernama Chandra, yang sudah beberapa kali ikut serta, menyampaikan, “Hati saya sangat senang bisa membantu dan bekerja sama dengan teman-teman komunitas. Di Tzu Chi, saya belajar bahwa barang-barang yang tidak terpakai ternyata masih memiliki nilai jika dipilah dengan baik. Hasilnya bisa dijual dan digunakan untuk membantu yang membutuhkan. Sampah ternyata adalah ‘emas’ tersembunyi.”

Chandra bersama tim memilah kardus dengan tekun. Ia percaya bahwa barang tak terpakai bisa menjadi berkah bila dikelola dengan bijak.

Dari kesadaran pribadi kemudian ke komunitas, para relawan semakin sadar untuk menjaga dan melestarikan lingkungan bahwa dengan memilah sampah dari rumah, kita tidak hanya menjaga bumi dari pencemaran air dan udara, tetapi juga ikut berperan membantu sesama dan melindungi alam semesta. Berbagi berkah untuk lingkungan hidup kita.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Membentuk Karakter Generasi Muda Peduli Lingkungan

Membentuk Karakter Generasi Muda Peduli Lingkungan

06 Januari 2025

Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan Mandala menyambut kunjungan Leo Club Medan Eka Prasetya. Para mahasiswa belajar mempraktikkan pelestarian lingkungan melalui pemilahan sampah daur ulang.

Wajah-Wajah Bahagia di Pelestarian Lingkungan

Wajah-Wajah Bahagia di Pelestarian Lingkungan

23 April 2019

Walaupun masih seperti bayi, para relawan He Qi Utara 1 optimis bisa terus mengembangkan gerakan Orang Tua Penuh Berkah. Paling tidak mereka bisa membagikan inspirasi ini kepada masyarakat luas untuk ‘yuk saling bergandengan tangan menyelamatkan bumi yang sedang sakit’. Kegiatan yang dilakukan setiap hari Selasa tiap pekan itu juga diharapkan bisa menggalang lebih banyak Bodhisatwa yang peduli akan pelestarian lingkungan.

Pelestarian Lingkungan 30 Ibu Rumah tangga

Pelestarian Lingkungan 30 Ibu Rumah tangga

06 Oktober 2010 Oleh karena itu pada tanggal 25 Sep 2010, jam 7 pagi diadakan ramah tamah Yayasan Buddha Tzu Chi dengan warga Kompleks Perumahan Grawisa Jakarta Barat. Dalam acara ramah tamah ini disampaikan pentingnya memilah sampah untuk didaur ulang.
Dengan keyakinan yang benar, perjalanan hidup seseorang tidak akan menyimpang.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -