Aksi Nyata di Hari Bumi: Dua Titik Pilah Baru, Dua Harapan Baru untuk Lingkungan

Jurnalis : Megawati (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Megawati, Albert Indra Gunawan (Tzu Chi Palembang)

Nurdin dan putranya Erlangga pulang dari olahraga pagi dan kembali dengan barang elektronik bekas dari rumah. Aksi kecil yang membawa dampak besar bagi bumi.

Kabar baik bagi masyarakat Palembang. Sejak Minggu, 20 April 2025 jumlah titik pilah barang daur ulang telah bertambah, yang sebelumnya hanya tersedia 2 titik. kini warga Palembang memiliki lebih banyak pilihan untuk berkontribusi langsung dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Salah satu titik pemilahan baru berada di komunitas Ilir Barat, tepatnya di Kelenteng Hok Liong Tong (Marga Lim) Jl. Srijaya Negara No.903 C, Bukit Lama, Kec. Ilir Barat I. Sementara itu, titik pilah kedua dibuka oleh relawan komunitas TamKen, yang berlokasi di Bengkel Neo PM Jl. Brigjen Hasan Kasim No.mor 1-4, Bukit Sangkal, Kec. Kalidoni.

Relawan mengedukasi warga yang lewat di sekitar titik pilah untuk membawa botol, kardus, dan barang bekas lainnya untuk didaur ulang.

Relawan dengan suka cita memilah barang-barang yang dulu dianggap sampah, kini jadi berkah. Semua akan diproses kembali untuk lingkungan yang lebih baik.

Sosialisasi yang dilakukan relawan komunitas Ilir Barat saat kegiatan titik pilah membuahkan hasil. Nurdin (61) bersama putranya Muhammad Erlangga (17) adalah contoh nyata. Awalnya hanya sekedar berolahraga pagi, namun ketika mengetahui adanya titik pilah baru, mereka pulang dan kembali lagi untuk membawa barang elektronik bekas dari rumahnya.

“Hal ini bagus sekali ya, kita kumpulkan barang-barang agar dapat didaur ulang kembali. Setiap bulan kalau bisa saya mau kumpulkan dan infokan dengan yang lain untuk juga ikut mengumpulkan,” ungkap Nurdin dengan penuh semangat.

Septian Darmawan bersama relawan memilah botol plastik, kardus dan pakaian bekas di titik pilah.

Sebanyak 15 relawan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, termasuk Septian Darmawan (27) turut membagikan pengalamannya “Awalnya agak takut antusias warga agak kurang, tapi ternyata antusias warga yang telah kita sosialisasi kemarin ke warga sekitar pagi ini kita lihat cukup banyak ya warga yang membawa botol, kardus, pakaian serta barang-barang dapat dikumpulkan di sini dan nanti kita olah lagi sehingga dapat membantu melestarikan lingkungan kita.”

Penambahan titik pilah ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk menyerahkan barang-barang daur ulang sekaligus menjadi langkah mengenalkan pelestarian lingkungan di tengah masyarakat kota Palembang.

Selamatkan Bumi, Mulai dari Kamu!
Kesuksesan kegiatan titik pemilahan daur ulang ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Seperti Merry Salim (59) yang berkontribusi menyediakan tempat untuk lokasi titik pilah komunitas Tamken.

“Supaya masyarakat di sekitar sini menjadi sadar akan pelestarian lingkungan dan lingkungan menjadi bersih.” Ia belajar banyak tentang pelestarian lingkungan yang dilakukan Tzu Chi saat kunjungan nya ke Hualien, Taiwan bersama para pengusaha Palembang. Kunjungan tersebut membuat ia sadar bahwa banyak barang dapat didaur ulang kembali sehingga tidak menjadi sampah bagi lingkungan.

Terinspirasi dari kunjungannya ke Tzu Chi Taiwan, Merry membuka ruang kontribusi lingkungan lewat titik pilah di Bengkel Neo PM, Kalidoni.

Sebanyak 16 relawan terlibat aktif dalam kegiatan titik pilah ini, Lindo utama (32), koordinator titik pilah Tamken mengingatkan pentingnya aksi nyata. “Bumi ini sedang sakit dan tidak bersahabat lagi, iklim yang berubah drastis, dengan kita melakukan pelestarian lingkungan kita bisa selamatkan bumi dan terbebas dari bencana.”

Alfred Chandra Raharja (18), salah satu relawan yang hadir, dengan penuh antusias berbagi pengetahuan baru tentang potensi luar biasa dari daur ulang plastik.

“Ternyata barang-barang daur ulang ini bisa dijadikan selimut, tas, bahkan kacamata dari barang-barang plastik daur ulang ini,” Alfred antusias. Ia juga berharap gerakan ini dapat menjangkau generasi muda, “Semoga anak-anak muda bisa ikut hal ini, itu akan jauh lebih baik.”

Alfred Chandra Raharja kagum mengetahui botol plastik bekas bisa menjadi selimut dan kacamata. Ia berharap lebih banyak anak muda ikut beraksi.

Merawat bumi tidak butuh keahlian khusus. Merawat bumi dapat melalui aksi sederhana, aksi kecil dimulai dari rumah seperti memilah sampah, kita pun sudah turut ambil bagian dalam solusi besar untuk masa depan bumi. Karena sesungguhnya menyelamatkan bumi bukan tugas orang lain namun tugas kita bersama. Mari bergandengan tangan, kita mulai dari diri sendiri, mulai dari lingkungan terdekat, kita wujudkan bumi bersih untuk generasi mendatang.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menyebarkan Semangat Pelestarian Lingkungan

Menyebarkan Semangat Pelestarian Lingkungan

25 Februari 2016

Melalui semangat pelestarian lingkungan, para relawan berusaha mengajak lebih banyak orang untuk turut berpartisipasi dalam melakukan kegiatan daur ulang. Usaha tersebut tampaknya tidak sia-sia, hal ini terbukti dari beberapa warga yang tinggal di sekitar Kompleks Perumahan Taman Harapan Indah yang senantiasa mengumpulkan barang bekas untuk kemudian diserahkan kepada para relawan Tzu Chi.

Hari Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Hospital

Hari Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Hospital

24 Juni 2022

Hari Pelestarian Lingkungan perdana Tzu Chi Hospital dilaksanakan pada hari ini, Jumat, 24 Juni 2022. Para karyawan membawa barang daur ulang dari rumah dan mengantarnya ke Green Point yang ada di Tzu Chi Hospital.

Mensosialisasikan Pentingnya Pelestarian Lingkungan pada Warga Pulau Lingka

Mensosialisasikan Pentingnya Pelestarian Lingkungan pada Warga Pulau Lingka

18 Oktober 2022

Para relawan Tzu Chi Batam kembali mengunjungi Pulau Lingka untuk memberikan bantuan berupa ongkos BBM (bahan bakar minyak). Pada kunjungan kali ini, relawan juga mengenalkan tentang konsep 5R dalam upaya pelestarian lingkungan.

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -