Baksos Kesehatan Tzu Chi ke- 149: Mata yang Kembali Bersinar, Hati yang Kembali Penuh Harapan

Jurnalis : Imelda Kristiani (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Dok. Tzu Chi Surabaya

Dengan penuh cinta kasih, relawan mendampingi pasien yang telah selesai menjalani operasi katarak.

Master Cheng Yen (pendiri Tzu Chi) senantiasa mengingatkan insan Tzu Chi untuk terus melakukan inventarisasi untuk menyemangati diri sendiri, mengembangkan welas asih untuk membawa manfaat bagi masyarakat, menghargai jalinan jodoh untuk membuahkan hasil yang baik, dan terus menciptakan berkah untuk kehidupan mendatang.

Semangat ini mendorong relawan Tzu Chi Surabaya untuk mengadakan baksos pengobatan operasi katarak bagi masyarakat yang tinggal di Kota Surabaya dan sekitarnya. Kegiatan kali ini dilaksanakan berkat kolaborasi antara Tzu Chi Surabaya, Tzu Chi International Medical Association (TIMA), dan Kodam V/Brawijaya Surabaya.

Katarak merupakan gangguan penglihatan paling umum, yang bila dibiarkan berlanjut dapat menyebabkan kebutaan. Meskipun katarak sering dikaitkan dengan usia lanjut, kondisi ini juga memiliki dampak signifikan pada produktivitas dan kualitas hidup. Namun meski demikian, masih banyak masyarakat yang tidak melakukan pengobatan, karena berbagai faktor, seperti kurangnya biaya, kurangnya akses layanan kesehatan yang pada akhirnya mengakibatkan tingginya resiko kebutaan. Rasa kepedulian dan semangat menebar cinta kasih ini mendorong relawan Tzu Chi untuk mengadakan Baksos operasi katarak.

Pangdam Kodam V Brawijaya MayJend TNI Rudy Saladin, memberikan apresiasi kepada Relawan Tzu Chi dan semua lapisan elemen terkait karena telah bekerja dengan tulus saat kegiatan BAKSOS Kesehatan Ke – 149.

Relawan dengan welas asih membantu pasien dan pendamping saat berada di pos cuci kaki untuk menstrerilkan diri sebelum memasuki ruang operasi.

Sebelum dilaksanakannya operasi katarak, para calon pasien harus menjalani tahapan screening. Tahap ini adalah tahap awal untuk memastikan apakah calon pasien layak atau tidak menjalani operasi katarak pada pekan berikutnya. Screening dilaksanakan pada Sabtu, 12 Juli 2025. Dengan penuh harap, sebanyak 391 calon pasien menghadiri proses ini. Dalam proses screening tersebut, jumlah peserta yang lolos untuk tahap selanjutnya sebanyak 147 orang untuk operasi Katarak, 21 orang untuk operasi Pterigyum dan 26 orang lain ditangguhkan lantaran harus melakukan screening ulang dipekan berikutnya karena faktor kesehatan.

Pada 19 Juli 2025, sejak pagi relawan Tzu Chi Surabaya bersama-sama dengan para relawan medis serta para jajaran Kodam V Brawijaya mempersiapkan kebutuhan Baksos Kesehatan. Pasien dan pendamping mulai berdatangan untuk melakukan proses pendaftaran dan tes swab antigen sebagai salah satu prosedur awal operasi. Seluruh relawan Tzu Chi Surabaya dengan penuh semangat dan hangat menyambut para pasien bersama pendamping untuk persiapan tahap operasi.

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya, Bapak MayJend TNI Rudy Saladin di acara pembukaan mengungkapkan syukur dan sangat mengapresiasiasi kerjasama dari Yayasan Buddha Tzu Chi dan Kodam V Brawijaya dalam penyelenggaraan baksos pengobatan katarak.

“Kegiatan baksos ini merupakan wujud nyata kepedulian sinergi membantu masyarakat pra sejahtera dan mencerminkan komitmen kita bersama untuk menjunjung nilai-nilai kemanusiaan”. Layanan kesehatan yang layak dan terjangkau masih merupakan tantangan tersendiri, terutama untuk masyarakat kurang mampu dari wilayah pelosok, karenanya perlu kolaborasi kuat dari berbagai pihak untuk turut serta memberikan layanan medis secara langsung,” tegas MayJend TNI Rudy Saladin.

Dengan tertib dan penuh harap, para pasien menunggu antrean operasi katarak. Sebanyak 142 pasien katarak dan 19 pasien pterigium tampak menunggu giliran operasi di lobi gedung baru RS Tk. III Brawijaya.

Tak ketinggalan, Relawan Sheng Huo Zhu (penyedia makanan sehat) dengan bahagia membagikan makanan vegetarian sehat untuk para pasien dan pendamping.

Relawan medis Tzu Chi Surabaya dr. Jonathan, dengan semangat membagikan kesan dalam mengikuti kegiatan baksos operasi katarak ini, “Alasan saya ikut menjadi relawan medis disini karena bisa mengedepankan dari ilmu kedokteran itu sendiri yaitu membantu sesama yang membutuhkan, dan harapan ke depannya bisa diadakan lagi baksos seperti ini karena bermanfaat buat sesama,” ungkap dr. Jonathan.

Ketua TIMA (Tzu Chi International Medical Association) Surabaya drg. David Sp.KGA, juga mengungkapkan syukur atas Baksos Operasi Katarak kolaborasi Yayasan Buddha Tzu Chi dan Kodam V Brawijaya. “Seluruh tahapan baksos ini berjalan lancar dan harapannya terus lancar hingga post operasi. Tantangannya adalah karena ini merupakan kerja sama berbagai pihak, tentunya perlu saling menjelaskan dan memahami keinginan semua pihak,” harapnya.

Salah satu pasien katarak Achmad Hafit, yang berprofesi sebagai sopir container, merasa bersyukur mengikuti baksos operasi katarak ini. Ia sempat mengalami hambatan dalam menjalani pekerjaannya yang sangat membutuhkan penglihatan. Dengan penuh harap, setelah menjalani operasi katarak dapat memulihkan penggelihatanya kembali. “Sudah terasa katarak sejak 3 bulanan dan dari kantor tidak diperbolehkan menyetir malam lagi, hanya boleh siang saja, karena malam kan penglihatan terganggu, moga-moga setelah operasi bisa beraktifitas kembali,” harap Achmad Hafit.

Relawan tim medis TIMA dengan ketulusan hati melayani pasien sebanyak 149 pasien katarak dan 21 Pyterigium.

Operasi katarak untuk warga Surabaya dapat terselesaikan pada pukul 19.00 WIB. Dengan jumlah sebanyak 165 orang pasien berhasil menjalani operasi. Cinta kasih Tzu Chi masih berlanjut hingga 20 Juli. Relawan mulai berdatangan untuk menyiapkan kebutuhan Post Operasi dari menyiapkan ruang tunggu untuk pendamping, hingga makanan sehat untuk para pasien bersama pendamping mereka.

Dengan terselengaranya Baksos Katarak Tzu Chi ke-149, banyak berkah dan rasa syukur yang terwujud, itu semua selaras dengan Kata Perenungan dari Master Cheng Yen “Saat hidup dalam kondisi aman dan tenteram, kita harus senantiasa bersyukur. Selain Bersyukur kita juta harus lebih menyadari berkah dan menciptakan berkah, karena penderitaan di dunia ini sungguh banyak”.

Editor: Fikhri Fathoni

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-149: “Sekarang Kalau Naik Motor Ya Siap, Gaspol!”

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-149: “Sekarang Kalau Naik Motor Ya Siap, Gaspol!”

22 Juli 2025

Setelah menderita katarak sejak dua tahun lalu, Slamet yang bekerja sebagai sekuriti ini kini bisa melihat dengan lebih jelas. Penglihatan yang jelas sangat mendukung tugasnya sehari-hari. 

Screening Baksos Kesehatan ke-149 Tzu Chi di Kota Pahlawan

Screening Baksos Kesehatan ke-149 Tzu Chi di Kota Pahlawan

15 Juli 2025

Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya mengadakan screening pasien Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-149 di RS Tingkat III Brawijaya, Surabaya pada 12 Juli 2025.

Screening Baksos Operasi Katarak ke-149 Tzu Chi Surabaya

Screening Baksos Operasi Katarak ke-149 Tzu Chi Surabaya

16 Juli 2025

Screening Baksos Kesehatan ke-149 di Surabaya Tzu Chi Surabaya bekerja sama dengan Kodam V/Brawijaya melaksanakan Baksos Kesehatan operasi katarak. Baksos Kesehatan ke-149 ini melibatkan relawan, TIMA, dan prajurit TNI.

Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -