Baksos NTT: Senyum Terukir di Bibirnya
Jurnalis : Teddy Lianto,Metta Wulandari, Fotografer : Teddy Lianto,Metta Wulandari
|
| ||
Perjalanan menuju tempat pembagian beras kali ini menghabiskan waktu kurang lebih tiga jam. Desa yang kami tuju tak lain adalah Desa Kaliuda, kecamatan Panguha Lodu. Sebanyak 469 keluarga memperoleh beras cinta kasih Tzu Chi seberat 20 kg/sak. Desa kaliuda merupakan desa dengan jumlah pembagian beras terbanyak dari sekian banyak desa di Sumba yang menerima bantuan. Rata-rata penduduk di sini bekerja sebagai petani. Ada pun warga pendatang dari Pulau Jawa yang menambah jumlah populasi warga dan meningkatkan perekonomian penduduk dengan membuka usaha kecil di desa ini. Dengan banyaknya pendatang membuat mayoritas penduduk di Desa Kaliuda ini adalah Muslim. Tetapi, dalam menjalankan ibadah dan pesta keagamaan, mereka saling toleransi. Setiap ada acara besar adat Kristiani, warga Muslim sekitar juga diajak ikut menghadiri dan menikmati santapan yang disediakan. Mereka (warga Kristiani dan Muslim setempat) juga saling bahu membahu melakukan gotong royong untuk membersihkan parit dan lingkungan mereka setiap satu minggu sekali.
Keterangan :
Salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari kantor desa (sebutan bagi kantor kepala desa-red), Rogaya yang sehari-harinya tidak mempunyai pekerjaan tetap mengaku merasa sangat bersyukur dengan adanya bantuan beras cinta kasih ini. Suaranya lantang saat relawan memanggil nama suaminya di kupon, “Hadir, Pak..,” ucapnya dengan logat Sumba yang kental yang lebih terlihat seperti teriakan daripada pernyataan kehadiran. Begitu semangatnya Rogaya dalam menunggu beras bagiannya. Memang sedari akhir tahun 2011 hingga bulan April ini, keluarga Rogaya sama sekali belum dapat merasakan beras (nasi). Sehari-hari dia bersama kelima anggota keluarganya memakan makanan seadanya seperti jagung dan umbi-umbian lainnya yang ia tanam sendiri.
Keterangan :
“Senang sekali,” ucapnya singkat saat kami bertanya tentang perasaan setelah menerima beras. Keterbatasan bahasa membuatnya tidak banyak mengucapkan kata-kata, namun sepanjang perjalanan senyum senantiasa terukir dalam wajahnya. Semoga butiran-butiran beras ini bermanfaat untuk setiap warga yang benar-benar membutuhkan. | |||
Artikel Terkait
Bantuan Perbaikan Bangunan Gereja dalam Kasih Natal
03 Januari 2017Perbaikan bangunan gereja merupakan hadiah terindah bagi para jemaat Gereja Agape dan Rehobot di Desa Yomdori dan Desa Dedifu Distrik Biak Barat. Mereka bersuka cita menyambut Natal dengan gedung gereja yang baik sehingga dapat beribadah tanpa takut kepanasan dan kehujanan lagi.

Sebuah Babak Baru Penyebaran Misi Pendidikan
04 September 2013 Setelah dilakukan pengukuran sepatu beberapa bulan silam, hari ini adalah hari yang sekali lagi menegaskan kepedulian Tzu Chi terhadap kemajuan pendidikan anak-anak Indonesia.
Dimulai Dari Diri Sendiri, Relawan Tzu Chi Makassar Bersih-bersih Kantor
08 April 2019Tzu Chi Makassar menggelar kegiatan pelestarian lingkungan yang dimulai dari internal, yakni pembersihan dan perawatan aset yang berada di Kantor Perwakilan Tzu Chi Makassar.