Banjir Jakarta: Filosofi Sang Juru Masak
Jurnalis : Melliza Suhartono (He Qi Utara), Fotografer : Yusniaty, Erli Tan, Feranika Husodo (He Qi Utara)
|
| ||
| Minggu pagi, 19 Januari 2014, di Dapur Aula Jing Si sudah nampak kesibukan para relawan dalam mempersiapkan nasi bungkus. Hari itu Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, selain menyalurkan paket bantuan banjir juga menyalurkan bantuan makan siang sebanyak 2.000 nasi bungkus dan bantuan makan malam sebanyak 3.000 nasi bungkus untuk 3.300 pengungsi di wilayah Jelambar, Angke, Kapuk Muara, dan Penjaringan. Di balik hangatnya nasi disertai sayur yang nikmat ini, ada titik-titik cinta kasih dari segenap Tim Konsumsi. Juru Masak hari ini adalah para shixiong, sedangkan para shijie-lah yang mempersiapkan bahan-bahannya.
Keterangan :
Suwantoni yang kerap dipanggil Ahok Shixiong adalah salah satu juru masak utama hari itu. Ia adalah pemilik restoran vegetarian di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Januari 2013 tahun lalu, Ahok Shixiong sudah pernah membantu di dapur Tzu Chi. Kali ini pun, di tengah kesibukannya, ia langsung mengiyakan saat dimintai bantuan untuk memasak, “Saya tidak akan melepaskan kesempatan untuk berbuat baik demi menjalin jodoh baik dengan banyak orang,” tutur Ahok. Hari Esok adalah Hari Terakhir Hidupku.
Keterangan :
Menanggapi banjir besar yang kembali terjadi tahun ini, bapak satu anak ini memberikan satu kalimat dalam dialek Hokkian, “Lang Bo Jiao Ngo Lun, Thi Bo Jiao Ka Ji,” artinya kira-kira, “Manusia tidak berjalan sesuai aturan, langit tentu tidak akan selaras.” Saat memasak, niatnya penuh kegembiraan dan sukacita, serta berdoa semoga makanan yang dimasaknya bisa menambah kebahagiaan serta kesehatan bagi orang yang menyantapnya. Saat menyantap makanan, ia selalu melakukan perenungan terhadap makan, “Makanan kalau masuk ke mulut, lewat ke leher sudah jadi apa? Renungkanlah. Tubuh sendiri penuh kekotoran, buat apa melekat terhadap kenikmatan makan demi tubuh yang penuh kekotoran,” tandasnya.
| |||
Artikel Terkait
Banjir Jakarta: Perhatian Untuk Warga Pinggir Sungai Citarum
28 Januari 2014 Kurang lebih 50 relawan yang terdiri dari relawan Tzu Chi Jakarta, relawan Tzu Chi Karawang, dan relawan dari Sispamdu Zhadoel bergerak bersama memberikan perhatian kepada warga. Sebanyak 765 paket bantuan banjir disalurkan kepada warga korban banjir.Hidup itu Senantiasa Bersyukur
11 Agustus 2015 Pada Minggu, 5 Juli 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Batam mengadakan Gathering Penerima Bantuan Tzu Chi di Harbour Bay Mall, Batam. Acara rutin ini juga diwarnai dengan perayaan menjelang Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 17 Juli 2015.
Menjadi Barisan Terdepan dalam Situasi Darurat
16 Februari 2012Senin, 6 Januari 2012, sekitar pukul 09.30 WIB, telah menyisakan duka bagi para warga kawasan pemukiman padat penduduk di Kelurahan Tegal Sari I Sukaramai Kecamatan Medan Area, tepatnya di Jl. A.R. Hakim Lingkungan 12 Gang Bakung dan Gang Tanjung.










Sitemap