Banjir Jakarta: Merasa Terhormat Masih Bisa Membantu

Jurnalis : Siladhamo Mulyono, Fotografer : Siladhamo Mulyono
 
 

fotoBersama Zuster Wenny staf TIMA, Zuster Rustianing mengemas dan memilahobat-obatan yang akan dikirim keposko kesehatan Tzu Chi.

Bencana banjir yang melanda wilayah Ibu Kota Jakarta kali ini benar benar membawa keprihatinan semua pihak. Baik yang terkena langsung  maupun yang tidak. Demikian juga dengan Zuster Rustianing (60) pensiunan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Ia telah bekerja selama 37 tahun di rumah sakit itu.  

 

Zuzter Rustianing tinggal diwilayah Ragunan, Jakarta Selatan masih tergolong aman dari musibah banjir. Demi melihat penderitaan sesama, hatinya tergerak untuk dapat berkontribusi. Maka ia berinisiatif menelpon ke sekretariat TIMA (Tzu Chi Medical Association) yang dijawab oleh Fatimah yang sedang bertugas menanyatakan kalau ia ingin membantu Tzu Chi.

Meski tranportasi saat itu sangat sulit karena banyak jalan raya tidak bisa dilalui kendaraan umum maupun pribadi, tak menyurutkan niatnya untuk bersumbangsih di Tzu Chi. Dengan menumpang kendaraan umum meski sampai berganti ganti, sesampainya di Terminal Bus Trans Jakarta, Rawa Buaya Cengkareng, ia dijemput relawan Ayong Shixiong menggunakan sepeda motor ke Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi di PIK, Jakarta Utara.

Hari pertama sampai, Zuster Rustianing mendapat tugas di posko pengungsian di kantin lama Tzu Chi Center. Sampai dengan (Selasa 22/01/13) menurut Rusito yang bertugas dibagian pengungsian, jumlah pengungsi yang berada di kantin lama Tzu Chi Center berjumlah 121 orang termasuk 20 anak-anak dan 9 balita. Pengungsi di sini adalah mereka yang tinggal di sebagian wilayah Muara Baru, Kapuk Muara, dan warga Pluit.

foto   foto

Keterangan :

  • Bergembira dalam bekerja membuat Zuzter Rustianing merasa lebih kuat meski umurnya kini telah menginjak tahun ke-60 (kiri).
  • Obat-obatan yang dikirim terdiri dari obat penurun panas, diare, antiseptik, bedak untuk gatal, dan obat flu (kanan).

Zuster Rustianing meski seorang Muslim namun telah menjadi Anggota Tzu Chi Medical Association) TIMA selama 10 tahun.  Awal perkenalannya dengan Tzu Chi ketika ia sering merawat pasien rujukan dari Tzu Chi yang kebetulan berobat di RSCM. Kemudian dari relawan Tzu Chi, Hok Chun Shixiong yang bertugas di sana, ia menjadi lebih tahu banyak tentang Tzu Chi. Zuster Ning panggilan akarabnya dahulu bekerja di bagian Bedah Anak  di RSCM. Selama bergabung di TIMA telah banyak tempat tempat yang dikunjungi selama mengikuti Baksos kesehatan bersama Tzu Chi mulai dari wilayah barat Indonesia di Pekanbaru, Padang, Blitar, Malang, Ketapang (Kalimantan), Biak, dan Manokwari di wilayah Timur Indonesia.

Pagi ini (Selasa 22/01/13) Zuster Ning bersama staf sekretariat TIMA lainnya menyiapkan obat-obatan yang akan segera disidtribusikan ke tempat-tempat pengungsian yang dikoordinasikan oleh relawan Tzu Chi di Posko bantuan Tzu Chi di Pluit. Rencananya menurut Suang Ing Shijie relawan TIMA, bantuan obat-obatan ini akan didistribusikan ke wilayah Muara Baru, Tanah Pasir, dan wilayah Telug Gong, Jakarta Utara. Obat-obatan terdiri dari obat penurun panas terutama untuk anak-anak, obat diare, antibiotik, bedak  untuk obat gatal, dan obat flu.

Bagi Zuster Rustianing, setelah pensiun masih bisa berbuat kebaikan adalah suatu kehormatan. Menurutnya di Tzu Chi adalah tempat berguru dan tempat berbagi kebaikan karena tenaganya masih dibutukan sesuai kemampuannya. Sehingga bagi zuzter ning, hidup ini menjali lebih bermakna mengisi hari-hari tuanya.

  
 

Artikel Terkait

Menebar Semangat untuk Melestarikan Lingkungan

Menebar Semangat untuk Melestarikan Lingkungan

21 Desember 2018

Untuk mengenalkan Tzu Chi yang memiliki misi sejalan dengan program The Body Shop, relawan mengundang perwakilan setiap outlet untuk jamuan teh di Kantor Perwakilan Tzu Chi Surabaya. Pada Rabu, 21 Desember lalu sekitar 13 orang dari The Body Shop dan perwakilan dari kedai kopi Excelso memenuhi undangan tersebut.

Semangat Hidup Oma Nelly

Semangat Hidup Oma Nelly

08 Juli 2011
Dahulu yang menjadi tulang punggung di keluarga ini adalah ayah Christina, Opa Thomas. Tetapi semenjak ayahnya pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Angkatan Darat pada tahun 1984, kehidupan keluarga hanya bergantung dari uang hasil pensiunan.
Sui Mo Zhu Fu: Bisa Karena Tekad

Sui Mo Zhu Fu: Bisa Karena Tekad

16 Januari 2012 Pemberkahan Akhir Tahun juga merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh relawan dan donatur Tzu Chi, karena pada saat itu mereka akan menerima langsung angpau dan doa dari Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi.
Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -