Bantu Pemerintah Benahi Pemukiman Padat Penduduk di Kelurahan Tanah Tinggi

Jurnalis : Khusnul Khotimah , Fotografer : Khusnul Khotimah, Susi Christine (He Qi Pusat)
PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budianto bersama jajarannya melihat denah serta desain rumah susun yang akan dibangun di wilayah RT 005/ RW 012 Kelurahan Tanah Tinggi.

Satu lagi karya kemanusiaan Tzu Chi akan segera dibangun di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat dalam program bebenah kampung. Tepatnya di RT 005/ RW 012 akan dibangun rumah susun 4 lantai yang terdiri dari 12 unit dan akan ditempati oleh 11 Kepala Keluarga (KK) yang memang merupakan pemilik tempat tinggal di wilayah ini.  

Pagi ini (23/11/2023) wilayah RW 012 ramai tak seperti biasanya. Rupanya PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budianto bersama tim relawan Tzu Chi Indonesia datang untuk pencanganan sebagai tanda segera dimulainya bebenah kampung. Bebenah kampung ini memang merupakan kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan Tzu Chi Indonesia.

“Kami bersama-sama melihat beberapa rumah warga, yang memang nanti direncanakan bersama dengan dinas perumahan dan Tzu Chi termasuk warga untuk melakukan rehab rumah. Jadi ada 11 KK untuk sementara waktu yang memiliki rumah tidak layak, dan kami akan memperbaiki. Luas masing-masing adalah 18 meter, 4 lantai, masing-masing di unit itu ada toilet, ruang cuci, kamar, ya layak hunilah. Dan nanti setelah dibangun, mudah-mudah bisa dirawat masing-masing. Dan ini adalah keinginan warga,” terang PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budianto.

Rumah susun ini nantinya, tambah Heru, akan menjadi percontohan yang bisa dilakukan oleh stake holder lain dalam membantu warga yang pemukimannya padat dan rumahnya sangat tak layak huni.

Teksan Luis dan Heru Budianto berbicang soal ventilasi rumah susun.

Saat melihat beberapa rumah warga, tampak Heru Budianto berbincang serius dengan Teksan Luis, relawan Tzu Chi yang mengkoordinir bebenah kampung di Tanah Tinggi ini. “Pak PJ Gubernur sangat concern dengan ventilasi dari rumah yang akan kita bangun itu bagaimana, kan ini rumahnya bangunan ke atas. Jadi selain kami memperhatikan faktor ventilasi, kami juga memperhatikan faktor keamanan, jangan nanti anak-anak jatuh dari balkon. Sehingga kali ini balkonnya tertutup, tapi bukan tertutup rapat, udara dan angin segar masih bisa masuk,” jelas Teksan.

Jika tak ada halangan berarti, pembangunan rumah susun ini bisa dimulai sebulan lagi. Sebanyak 12 unit akan ditempati oleh 11 KK, sehingga masih tersisa 1 unit. Satu unit ini bilamana nanti ada warga sekitar yang sangat membutuhkan maka bisa menempatinya.

Penerimaan warga pemilik tanah yang begitu baik dan legowo membuat proses dimulainya bebenah kampung di wilayah ini cukup mulus. Musyawarah warga sangat baik sehingga tak ada masalah dalam menentukan berapa unit dan unit mana saja yang mereka huni nantinya.

“Ini daerah padat penduduk, satu rumah ukurannya kecil bisa cuma 2x2, 2x3 atau yang ukurannya hanya 4 meter, 6 meter, 7 meter, tapi ada juga yang mau berbagi kayak Pak Kayun ukuran tanahnya cukup luas. Jadi warga di sini bagusnya ini, yang punya lahan yang besar mau berbagi dengan yang punya lahan kecil.” Teksan sangat bersyukur.

“Beruntungnya kami dibantu oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional), jadi semua akan mendapatkan hak yang sama, dan semuanya mendapat sertifikat, dan hak milik,” tambah Teksan.



Para relawan bercanda dengan Irma, salah satu penerima bantuan bebenah rumah. Selain membesarkan tiga anak, Irma juga merawat keponakannya Iqbal.


Proses bebenah kampung di Kelurahan Tanah Tinggi ini akan didampingi oleh tim relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Pusat.

Hadir dalam tahap pencanangan ini, mata Irma Nurcahyani (44) berkaca-kaca. Ia membayangkan betapa senang ketiga anaknya dengan rumah yang mereka tempati nanti. Selama ini ketiga anaknya tak betah di rumah.

“Karena rumahnya kecil jadi anak-anak nggak pernah ada yang di rumah, tidak betah. Kalau ke rumah ya buat makan. Kebanyakan mereka tidur di pelataran atau di pos atau di mana gitu,” kata Irma.

Penghasilan sang suami yang bekerja sebagai buruh di pabrik sangat pas-pasan. Karena itu Irma mencari tambahan dengan menjadi buruh cuci dan gosok. Tapi tetap saja tak ada yang bisa ditabung untuk membeli tanah supaya bisa tinggal di rumah yang lebih luas.

“Saya sangat bersyukur sama Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pak PJ Gubernur yang membantu kami semua. Kami mungkin enggak bisa balas kebaikannya, semoga Yang Maha Kuasa membalas kebaikan mereka,” tutur Irma. “Kalau bisa ya lebaran kita bisa menempati rumah baru,” harap Irma sambil tersenyum lebar.

 
Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Survei Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap Dua

Survei Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap Dua

04 Juni 2021
Kabar gembira bagi 5 warga wilayah Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara karena Tzu Chi telah memutuskan untuk membantu pembangunan kembali rumah mereka.
Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap ke-4 di Kamal Muara: Dimulainya Proses Pembongkaran Rumah

Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap ke-4 di Kamal Muara: Dimulainya Proses Pembongkaran Rumah

30 Oktober 2023

Relawan Tzu Chi, karyawan Tzu Chi Hospital, dan siswa dari Tzu Chi School yang jumlahnya sekitar 93 orang ikut membantu proses pembongkaran rumah dalam Program Bebenah Kampung Tzu Chi tahap ke-4 di Kamal Muara.

Peresmian Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Kamal Muara Tahap III:  Rumah Aman Tak Lagi Hanya di Angan

Peresmian Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Kamal Muara Tahap III: Rumah Aman Tak Lagi Hanya di Angan

31 Maret 2023

Kebahagiaan warga penerima bantuan di Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Kamal Muara Tahap III kembali hadir tak terbendung karena rumah yang mereka impikan dan nantikan sudah diresmikan dan bisa ditempati.

Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -