Air banjir yang menggenangi Perumahan Granit Residence.
Banjir yang melanda Kabupaten Deli Serdang meninggalkan duka mendalam bagi warga. Rumah-rumah terendam, harta benda rusak, dan warga masih berjuang memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Di tengah kondisi penuh keterbatasan ini, relawan Tzu Chi di Tanjung Morawa hadir mengulurkan tangan, membagikan paket cinta kasih untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Pada Kamis, 27 November 2025, relawan membagikan 120 bungkus nasi hangat dan 3 karton air mineral kepada warga Perumahan Granit Indah Residence. Banjir setinggi 2 metertelah merendam rumah-rumah warga, semua barang di dalam rumah basah dan tak dapat diselamatkan.
Selanjutnya, pada Minggu, 30 November relawan kembali hadir membawa paket cinta kasih untuk para korban banjir di dua lokasi yakni di Jl. Bakaran Batu Gg. Antara, Kecamatan Lubuk Pakam, dan Jl. Medan–Lubuk Pakam, Desa Tj. Baru, Kecamatan Tj. Morawa.
Penyerahan simbolis beras dan mie kepada Sekretaris Camat Tanjung Morawa dan Kepala Desa Tanjung Baru.
Relawan membagikan nasi bungkus dan air mineral kepada warga yang terdampak banjir.
Di daerah pelosok ini, banjir mencapai 1,85 meter, kembali merusak seluruh isi rumah warga. Ketika bantuan tiba, warga menyambut haru, menggenggam tangan para relawan sambil mengucapkan terima kasih karena sebelumnya mereka belum mendapat bantuan dari pihak mana pun. Bantuan yang diberikan meliputi 30 karung goni beras @5 kg, 30 karton DAAI Mie, 5 karton air mineral, 5 bal roti basah, dan 30 pak biskuit.
“Semoga Tuhan memberikan umur panjang dan kesehatan bagi ibu-ibu relawan yang sudah menjadi penolong kami. Sejak banjir tidak ada yang memperhatikan kami, hanya ibu-ibu inilah yang datang membantu,” ungkap salah seorang warga dengan mata berkaca-kaca.
Pemberian selimut dan sarung kepada lansia laki-laki.
Pada titik kedua di hari yang sama, relawan memberikan 24 kain sarung dan 24 selimut kepada 24 lansia yang tinggal di sebuah permukiman di Desa Tj. Baru, Kecamatan Tj. Morawa. Mereka merupakan lansia yang telah ditelantarkan keluarganya. Banjir setinggi 1,5 meter memaksa mereka mengungsi ke masjid terdekat. Sebagian tidak bisa berjalan dan ada pula yang sedang sakit.
Saat melihat relawan datang, para lansia begitu terharu. Kakek Zainal Arta berkata sambil menitikkan air mata, “Kalian bukan keluarga kami, tapi sangat peduli pada keadaan kami para lansia. Bahkan anak kandung kami sendiri tidak datang melihat. Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang memperhatikan kami. Semoga semua relawan sehat, panjang umur, dan yayasan semakin berkembang membantu orang yang kesusahan.”
Kemudian pada Rabu, 3 Desember, relawan kembali menyalurkan bantuan berupa 264 goni beras @5 kg, 12 karton air mineral, dan 264 pak biskuit kepada warga 5 dusun di Jl. Karya Simpang Sinalco, Kecamatan Tanjung Morawa, yang terdampak banjir. Kepala Desa, Naza Rianti, dan Kepala Dusun 3 Simp. Sinalco, Asbah Harahap, menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang cepat tanggap, datang langsung ke lokasi, dan memberi bantuan kepada 264 rumah yang terdampak.
Warga juga menyampaikan doa tulus agar para relawan selalu sehat, panjang umur, dan dimudahkan rezekinya, serta agar Yayasan Buddha Tzu Chi terus maju dan tetap hadir membantu masyarakat saat bencana datang.
Foto bersama lansia penerima bantuan paket cinta kasih atas bencana banjir yang melanda pemukiman mereka.
Koordinator kegiatan, Kim Fang merasa terharu melihat perjuangan warga bertahan dalam kondisi yang sulit tersbut. “Harapan saya, bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi dapat sedikit meringankan beban mereka. Semoga banjir segera surut dan warga dapat kembali beraktivitas tanpa trauma. Untuk rekan-rekan relawan, mari kita terus menjaga kekompakan dalam membantu orang-orang yang terkena musibah.”
Melalui pendekatan yang humanis, setiap paket yang dibagikan membawa harapan, ketenangan, dan kepedulian yang tulus. Solidaritas antara relawan, aparat, tokoh agama, dan warga menjadi bukti nyata kekuatan kemanusiaan di tengah bencana. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen bahwa,“Sikap saling peduli dan memberi perhatian di dunia merupakan wujud cinta kasih berkesadaran.”
Editor: Khusnul Khotimah