Bantuan Bencana Banjir Di Sumatera: Tzu Chi Medan Ringankan Beban Warga Tanjung Pura

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani (Tzu Chi Medan)

Relawan bersama-sama melansirkan beras ke truk yang akan berangkat ke Tanjung Pura untuk disalurkan.

Kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak banjir. Selama 11 hari, air setinggi pinggang hingga seleher merendam pemukiman warga. Banyak warga mulai menderita penyakit seperti gatal-gatal, kutu air, batuk, pilek, hingga demam. Meski sebagian wilayah mulai surut, sejumlah titik masih tergenang dan meninggalkan lumpur tebal sehingga warga harus membersihkan rumah mereka dari sisa banjir.

Melihat kondisi tersebut, Tzu Chi Medan kembali hadir memberikan bantuan kepada warga Tanjung Pura pada 6 Desember 2025. Setelah sebelumnya menyalurkan makanan hangat dan air mineral, kali ini relawan kembali membawa 1.015 paket bantuan lengkap untuk warga terdampak banjir. Masjid Nurul Islahiyah menjadi lokasi penyaluran bantuan material dan medis ini kepada warga yang masih mengungsi disana.

Dengan menggunakan truk,relawan berangkat menuju Tanjung pura lokasi banjir untuk menyerahkan bantuan

Mobil truk membawa barang bantuan ke Tanjung Pura, melewati jalan yang masih belum surut airnya pasca banjir.

Bantuan yang disalurkan meliputi beras 5 kg sebanyak 1.050 bungkus, air mineral 2.220 botol, selimut 1.015 buah, handuk 1.015 buah, pembalut 2.030 pax, biskuit 1.015 pax, serta nasi siap saji 3.000 bungkus dan roti 3.045 buah. Selain itu, turut diberikan 5 unit kereta sorong untuk warga Desa Lalang.

Relawan harus menaiki truk untuk mencapai lokasi distribusi karena akses jalan yang masih sulit. Selain bantuan logistik, Tzu Chi juga membawa empat tenaga medis dan dua apoteker untuk melayani warga yang mulai terserang penyakit pasca banjir.

“Ini adalah kunjungan kedua kami ke Tanjung Pura untuk menyalurkan bantuan,” ungkap Herlina Arifin, Koordinator Kegiatan. “Pada Sabtu minggu lalu kami sudah datang untuk baksos pertama, membawa makanan hangat dan air bersih karena itu yang paling dibutuhkan warga saat banjir masih tinggi. Kami melihat kondisi di sini sangat parah, banyak warga kelaparan, sehingga kami kembali mengadakan rapat dan menyiapkan bantuan lanjutan.”

Warga mengungsi di Masjid Nurul Islahiyah, tempat bantuan disalurkan.

Khairani terharu atas bantuan yang diberikan Tzu Chi. Selain bantuan logistik, Khairani juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis oleh tim medis Tzu Chi.

Pada kunjungan kedua ini, tim membawa 1.015 paket bantuan berisi makanan hangat, air mineral, selimut, handuk, beras, dan kebutuhan lainnya. Untuk mencapai lokasi, relawan harus menggunakan truk karena akses masih sulit. Kali ini turut hadir empat tenaga medis dan dua apoteker, mengingat banyak warga mulai mengalami penyakit kulit, demam, dan keluhan kesehatan lainnya, baik anak-anak maupun orang tua. Tim medis memberikan pemeriksaan dan obat-obatan langsung di lokasi.

Acara diawali sambutan dari Kepala Desa Lalang, Suhendra; Wakil Ketua Tzu Chi Medan, Hasan Tina; perwakilan BNPB Kecamatan Langkat, Muhammad Ansyari; serta BPBD Pusat Jakarta, Rizky.

Kepala Desa Lalang, Suhendra, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. “Ini adalah kali kedua relawan Buddha Tzu Chi turun ke Desa Lalang. Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat kami di masa banjir ini. Semoga kegiatan baik ini terus berlanjut dan para relawan selalu diberi kesehatan untuk membantu lebih banyak warga.”

Ketua BNPB kec Langkat, Mohammad Ansyari mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi yang telah memberikan bantuan dan pelayanan kesehatan kepada warga Tanjung Pura Desa Lalang.

Perwakilan BNPB Kecamatan Langkat, Muhammad Ansyari, juga memberikan apresiasi.“Kami dari pemerintah Kabupaten Langkat mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Tzu Chi. Semoga kerja sama ini terus berlanjut, terutama karena dua kecamatan—Tanjung Pura dan Padang Tualang—masih terisolir.”

Sementara itu, Wakil Ketua Tzu Chi Medan, Hasan Tina, menegaskan misi cinta kasih universal Tzu Chi. “Tzu Chi selalu berpegang pada cinta kasih tanpa membeda-bedakan agama, ras, atau suku. Semoga kebajikan ini membawa kebaikan dan kebahagiaan bagi kita semua. Terima kasih kepada warga, aparat, kepala desa, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang telah membantu sehingga penyaluran bantuan dapat berjalan dengan baik.”

Dengan penuh syukur, relawan menyerahkan paket bantuan simbolis kepada warga terdampak banjir.

Ada juga penyerahan kereta sorong kepada 5 dusun desa lalang beserta paket lainnya.

Aksi Medis TIMA Medan
Tim Medis Tzu Chi (TIMA) Medan turut memberikan layanan kesehatan di posko pengungsian yang berlokasi di masjid. Menurut dr. Wilson Arthur, kasus penyakit pascabanjir mulai meningkat.

“Hari ini kami menangani 91 pasien. Keluhan terbanyak adalah ISPA, diare, muntah, serta infeksi kulit seperti gatal-gatal dan kutu air. Kami juga menangani warga yang terluka akibat terkena kaca. Karena akses ke fasilitas kesehatan sulit, kami membuka posko darurat untuk membantu warga,” jelas dr. Wilson.

Ia menambahkan bahwa ada seorang pasien dengan luka kaca yang sudah meradang. “Lukanya mulai bengkak, sehingga kami bersihkan dan langsung melakukan penjahitan. Bersyukur kami bisa membantu warga yang terdampak banjir,” ujar dr. Wilson Arthur, Wakil Ketua TIMA Medan.

Dr Wilson Arthur  dan tim medis TIMA lainnya sedang memberikan  pemeriksaan kepada  warga di pos pengungsi.

Amnan (73), warga Desa Lalang, menceritakan bahwa rumahnya terendam banjir hingga seleher. Ia dan keluarganya mengungsi di Masjid Nurul Islahiyah. Meski kehilangan banyak barang, ia tetap bersyukur.

“Semua perabotan saya habis, lemari juga rusak diterjang air. Tapi kami bersyukur masih selamat. Terima kasih atas bantuan dan pengobatannya. Hanya Tuhan yang bisa membalasnya,” ungkap Amnan.

Khairani (65), warga Gg. Jambu, juga mengungsi di masjid sejak 24 November 2025 karena air yang terus naik. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengenang kejadian itu.

“Barang kami semua terendam. Warga banyak yang mulai sakit, kulit gatal-gatal, demam, dan batuk. Hari ini ada tim medis Tzu Chi yang memberikan pemeriksaan kesehatan gratis. Saya ikut diperiksa, ditensi, dan diberi obat. Saya diberi vitamin dan salep untuk kulit yang gatal. Terima kasih sebesar-besarnya kepada keluarga Tzu Chi yang peduli pada kami di tengah musibah,” ucapnya dengan haru.

Dengan menggunakan becak barang, beras bantuan disalurkan ke dusun dusun.

Sugito (70) sudah mengungsi selama setengah bulan sejak rumahnya di Lorong 5, Desa Lalang, terendam banjir. Ia mengeluhkan pusing, perut kembung, rematik, gatal-gatal, dan bercak merah. Ia juga kesulitan mendapatkan obat yang biasa ia konsumsi.

“Hari ini ada kunjungan Yayasan Buddha Tzu Chi bersama dokternya. Saya minta diperiksa. Saya diberi obat untuk keluhan saya, termasuk vitamin dan salep untuk gatal-gatal. Dokter juga menyarankan saya melanjutkan pengobatan di Puskesmas, terutama karena darah tinggi itu penyakit seumur hidup. Saya sangat senang dan berterima kasih atas bantuan dan pemeriksaan yang diberikan,” ujar Sugito.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Paket Bantuan untuk Aceh, Padang, dan Sumatera

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Paket Bantuan untuk Aceh, Padang, dan Sumatera

01 Desember 2025

Mendukung relawan Tzu Chi di Aceh, Padang, dan Medan, Tzu Chi Indonesia berkoordinasi dengan TNI dan Kemenhan RI mengirimkan paket bantuan ketiga provinsi terdampak.

Bantuan Bencana Banjir Di Sumatera: Relawan Tzu Chi Terus Dampingi Warga

Bantuan Bencana Banjir Di Sumatera: Relawan Tzu Chi Terus Dampingi Warga

05 Desember 2025

Warga Kota Medan yang masih terdampak banjir menerima bantuan darurat dari relawan Tzu Chi. Beras, air, biskuit, dan perlengkapan kebersihan dibagikan dengan gotong royong.

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Ringankan Duka Warga Sunggal

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Ringankan Duka Warga Sunggal

05 Desember 2025

Suasana hangat menyelimuti warga Kelurahan Sunggal saat relawan Tzu Chi menyalurkan 440 paket bantuan tanggap darurat pascabanjir. Selain makanan, selimut, dan peralatan kebersihan, relawan juga memberikan dukungan moril.

Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -