Batuk Hilang Karena Suka Cita

Jurnalis : Irvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Irvan (Tzu Chi Bandung)
 
foto

Para relawan Tzu Chi mengajarkan gerakan isyarat tangan (shou jie) kepada 14 penghuni Panti Jompo Priangan, Bandung, Jawa Barat.

Kamis, 11 September 2008, relawan Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke Panti Jompo Priangan yang terletak di Jl. Karmel 1 No. 56 Lembang, Bandung, Jawa Barat. Panti yang berdiri sejak 1977 itu hanya dihuni oleh 14 orang manula dan 4 orang pengurus panti. Rombongan kecil relawan yang berjumlah 8 orang itu tiba pukul 10 pagi dan kedatangannya disambut ramah oleh para penghuni panti.

Kegiatan dilakukan di aula panti yang terkesan sederhana. Dengan luas 10x4 m2, ruangan yang biasa digunakan sebagai tempat berkumpul bersama itu hanya dihiasi bangku-bangku plastik dan meja. Ruangan itu tampak bersih walau tak begitu besar. Dengan pencahayaan yang berasal dari beberapa lampu dan jendela yang cukup lebar membuat ruangan ini terlihat sangat terang.

Ketika rombongan relawan datang, keadaan ruangan masih terlihat sepi. Belum satu pun penghuni panti yang duduk di kursi yang telah disediakan. Tak lama, beberapa oma dan opa berjalan tertatih-tatih menuju tempat duduk yang telah disediakan. Beberapa diantaranya harus ditemani tongkat yang setia menemani. Bahkan, ada pula oma yang harus dijemput dan dituntun untuk menuju aula.

foto  foto

Ket : - Dengan penuh semangat dan keceriaan, relawan Tzu Chi Bandung bersama penghuni panti bernyanyi
           bersama. Perhatian dari relawan sangat berarti bagi para penghuni yang mayoritas tak lagi memiliki
           sanak keluarga. (kiri)
         - Menggunting rambut dan kuku merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan relawan Tzu Chi di panti
           jompo. (kanan)

Tidak lama kemudian, seorang oma berambut panjang dengan sweater coklat yang membalut baju merah dengan motif bunga-bunga, datang dengan membawa sapu tangan yang ditutupkan ke mulutnya. Setelah ditanya, ternyata oma tersebut sedang terserang batuk. “Oma Yohana memang lagi batuk, tapi tidak parah kok, hanya biasa saja,” ujar Ooh, suster yang setia mendampingi seluruh penghuni panti. Oma yang telah berumur 66 tahun ini memilih duduk di urutan paling belakang. “ Malu ah lagi batuk,” jawabnya singkat ketika ditanya mengapa tidak duduk di depan.

Sapu tangan putih itu tak pernah lepas dari tangan Oma Yohana. Sesekali dia menutup mulutnya ketika ingin batuk. Tetapi, pemandangan itu tidak terlihat lagi ketika relawan memperagakan isyarat tangan dan Oma Yohana tertarik untuk mengikutinya. Zhou Leung, relawan Tzu Chi segera menghampiri Oma Yohana dan berbincang dengan oma yang sudah 2 tahun tinggal panti ini. Keakraban di antara keduanya begitu terasa, terlihat dari senyum di wajah Oma Yohana. Kegembiraan semakin bertambah ketika Oma Yohana dipersilahkan untuk menyanyi di depan. Dengan mimik muka yang terlihat gembira, Oma Yohana bernyanyi di depan bersama para relawan.

Sapu tangan putihnya kini hanya tergolek di sebelahnya. Seolah lupa akan batuknya, Oma Yohana terus larut dalam kegembiraannya. Dia terus bernyanyi bersama dengan temannya serta sesekali menggerakkan tangan sebagai tanda suka cita.

foto  foto

Ket : - Keceriaan begitu tergambar di wajah Oma Yohana ketika salah seorang relawan Tzu Chi mengajaknya
           berbincang-bincang. (kiri)
         - Oma Yohana sangat bergembira saat bernyanyi bersama relawan Tzu Chi. Memberi hiburan dan keceriaan
           merupakan bagian dari kunjungan relawan Tzu Chi ke panti-panti jompo. (kanan)

“Saya gembira sekali hari ini. Tadinya saya batuk-batuk, tapi lalu hilang karena sangat happy,” kata Oma Yohana dengan ceria. “Saya lihat para oma dan opa hari ini terlihat sangat senang sekali dengan kunjungan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Biasanya nggak pernah seperti ini, biasanya mereka hanya diem di kamar, duduk di depan, atau jalan-jalan di halaman. Oma Yohana juga sampai batuknya hilang karena sangat senang. Mungkin lupa ya kalau dia lagi batuk,” tambah Ooh, suster yang mengurus para oma dan opa di panti ini.

Tak ketinggalan, Yosef, pengurus dan pendeta di panti itu pun menyampaikan kesannya, “Kami merasa sangat senang dengan kedatangan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi karena telah menyemangati Oma dan Opa. Mereka sangat membutuhkan hal seperti ini karena mereka jarang dikunjungi.”

 

Artikel Terkait

Melihat, Mendengar, dan Bekerja dengan Sepenuh Hati

Melihat, Mendengar, dan Bekerja dengan Sepenuh Hati

22 November 2013 Akhirnya tiba waktunya para Xiao Tai Yang (murid kelas budi pekerti) untuk belajar lagi budi pekerti di Kantor Yayasan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. "Amitofo," salah satu dari siswa Budi Pekerti memberikan salam kepada semua relawan yang ada di dekat pintu.
Suara Kasih: Menanam Akar Kebajikan

Suara Kasih: Menanam Akar Kebajikan

08 Agustus 2011
Setelah Jepang hancur akibat gempa bumi dan tsunami 11 Maret lalu, banyak negara di Amerika Selatan yang mengulurkan tangan untuk membantu. Contohnya Paraguay. Para relawan di Ciudad del Este menggalang dana di jalanan untuk korban bencana di Jepang.
Harapan dan Semangat Baru untuk Pelestarian Lingkungan

Harapan dan Semangat Baru untuk Pelestarian Lingkungan

21 Maret 2019

Minggu, 24 Februari 2019 relawan Tzu Chi He Qi Pusat melakukan pemilahan barang daur ulang di titik baru kegiatan pelestarian lingkungan yang berlokasi di lahan parkir rumah makan vegetarian Yang Sen, Sunter, Jakarta Utara.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -