Bazar Vegetarian: Melestarikan Lingkungan dengan Vegetarian

Jurnalis : Sucipta Nio (He Qi Timur), Fotografer : Vimala Sura (He Qi Timur)
 
 

foto
Kehangatan interaksi antara para pengunjung dengan relawan dalam membeli barang di stan sesuai dengan keinginan.

Minggu pagi, 30 Juni 2013, nampak halaman parkir basement Aula Jing Si sudah penuh. Banyak relawan yang bongkar muat barang untuk keperluan bazaar. Nampak relawan dengan antusias dan penuh semangat mulai mengisi barang-barang dagangannya di stan – stan yang telah ditentukan. Vegetarian Food Festival kali ini, nampaknya cukup mendapatkan banyak apresiasi dari masyarakat.

Selain bertujuan untuk berdana untuk pembangunan sekolah SMP dan SMA Tzu Chi PIK, jelas bahwa banyak orang yang mulai sadar dan paham akan manfaat baik dari hidup bervegetarian. Dan nampaknya, vegetarian sudah menjadi lifestyle bagi sebagian orang. Hal itu tercermin dari banyaknya pengunjung yang mulai berdatangan dari pagi. Bahkan ketika stan tersebut belum siap, para pengunjung sudah menunggu dengan penuh sabar.

Sekitar pukul 08.30 WIB, Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia, Liu Siu Mei, membunyikan gong sebagai tanda dimulainya bazaar “Vegetarian Food Festival” yang disambut dengan tepuk tangan dari seluruh hadirin yang menyaksikan. Diiringi dengan pemukulan gong oleh Wakil Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma semakin menegaskan bahwa acara sudah resmi dimulai. Bazaar kali ini tidak hanya berisi makanan, minuman dan perlatan serta perlengkapan sehari-hari, namun juga ada pertunjukkan Shou Yu (isyarat tangan). Bertempat di Tzu Chi corner, para relawan menampilkan Shou Yu dari beberapa lagu. Tidak sedikit para pengunjung yang tadinya sibuk berbelanja, berhenti sejenak untuk menyaksikan gerakan isyarat tangan. Stan-stan yang ada tidak hanya berasal dari para relawan, para staf badan misi dari kantor pusat Yayasan Buddha Tzu Chi, guru-guru Sekolah Tzu Chi, DAAI TV, dan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi pun ikut memeriahkan dengan membuka stan. Bahkan tim 3 in 1 pun ikut memeriahkan acara dengan membuka stan photobooth.

Stan makanan yang disediakan tentunya semua adalah Vegetarian. Banyak stan makanan yang unik-unik, seperti Kerak Telor, cotto makasar, nasi campur medan, ketoprak, karedok, dan sebagainya. Sungguh terlihat bahwa masakan Vegetarian bisa dikombinasikan menjadi berbagai macam masakan yang menggugah selera.  Sekitar 10.000 pengunjung yang hadir di Vegetarian Food Festival ini. Walaupun jalan keluar dan masuk harus berdesak-desakan namun pengunjung antri dengan sabar dan tertib. Sempat terdengar dari salah satu pengunjung yang sedang menghampiri stan nasi campur medan, “Saking banyaknya makanan yang enak-enak, saya sampai mau beli semua yang ada disini.” Pengunjung tersebut mengucapkannya sambil tersenyum gembira. Wajah bahagia terpancar dan aura kebersamaan itu sangat terasa. Pekerjaan pun ringan terasa jika semua dilakukan dengan perasaan bahagia.

foto  foto

Keterangan :

  • Para pengunjung bersama anggota keluarga beramai-ramai datang mengunjungi stan bazar vegetarian di Tzu Chi Center (kiri).
  • Selain stan makanan, kebutuhan bahan pangan, juga terdapat stan celengan bambu untuk melatih berbuat kebajikan dengan belajar memberi dan melepas yang dimiliki (kanan).

Hari mulai beranjak siang, bahkan sebelum pukul 12.00 WIB, terlihat banyak stan makanan yang sudah habis dan mulai membersihkan meja stan mereka berjualan. Seluruh hasil penjualan bazaar kali ini memang akan diserahkan seluruhnya untuk pembangunan SMP dan SMA Tzu Chi School of PIK. Dengan semangat dan niat yang tulus inilah yang menjadikan relawan dan pengunjung memeriahkan bazaar kali ini dengan penuh sukacita. Acara pun berakhir pada pukul 16.00 WIB. Namun, para relawan tidak begitu saja meninggalkan Aula Jing Si. Tampak banyak relawan dari berbagai Hu Ai dan He Qi yang bersama-sama menghitung kupon hasil penjualan.

Acara untuk para relawan pun ditutup dengan gathering sebentar di kantin. Masing-masing He Qi memiliki perwakilan yang sharing bagaimana suka dan duka selama menjadi koordinator acara bazaar Vegetarian Food Festival kali ini. Dan para koordinator yang didaulat sharing, semuanya menyatakan lebih banyak suka daripada dukanya. Sungguh luar biasa, letih pun hilang seketika ketika melihat senyuman menghiasi wajah para relawan. Sebuah kebahagiaan bukanlah terletak pada hasil yang diraih, namun juga terletak pada prosesnya. Semangat dan kerja keras para relawan untuk memeriahkan acara kali ini patut dihargai. Berminggu-minggu lamanya para relawan mempersiapkan kepeluan untuk bazaar kali ini. Namun, tidak pernah sekali pun terdengar keluhan. Justru semangat itu sendiri terus dijaga hingga acara pun berakhir. Buah dari kesabaran dan kerja keras akan terasa manis jika tiba saatnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Alan Shijie (sedang bicara menggunakan mik) memberikan sharingnya kepada relawan lain dalam kegiatan di He Qi Timur sebelum bazaar dimulai (kiri).
  • Bersama dengan panitia yang lain dari He Qi Timur, Alan Shijie berkonsentrasi terhadap susunan menu, stan-stan, serta para relawan yang ditempatkan di stan-stan pada Bazar kali ini (kanan).

Lebih Banyak Suka daripada Duka
Sejak pagi, salah satu relawan dari He Qi Timur nampak sibuk mengatur stan-stan dan berkoordinasi dengan para relawan. Alan Shijie, yang juga merupakan ketua Xie Lie 2 ini adalah salah satu PIC di balik berjalannya Vegetarian Food Festival pada minggu, 30 Juni 2013. Bersama dengan panita lainnya dari He Qi Timur, Alan Shijie berkonsentrasi terhadap susunan menu, stan-stan, serta para relawan yang ditempatkan di stan-stan pada Bazar kali ini. Sejak pagi hingga sore, nampak Alan Shijie tidak kekurangan energi. Sepanjang acara Alan Shijie dengan sigap berkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap situasi dan keadaan yang terjadi di stan Bazar. Terlihat wajahnya selalu dihiasi senyum tanpa menunjukkan rasa letih.  Alan Shijie pun menjadi orang yang terakhir pulang setelah mengecek semua stan dan benar-benar yakin bahwa pekerjaan dan tanggung jawabnya sudah selesai.

Ketika ditanya apa yang menjadi halangan terbesar pada persiapan bazar kali ini, Alan Shijie menjawabnya dengan senyum “Halangan pasti ada saja, namun saya berusaha jalani saja sehingga halangan-halangan itu hampir tidak terasa. Saya pun berterima kasih sekali kepada Yoellany Shijie, Jenny Shijie, Evarista Shijie, Rensy Shijie, Huice Shijie, serta semua relawan yang bersumbangsih demi terlaksananya acara hari ini,” ungkapnya.

“Tanggung jawab serta tugas yang diberikan, hendaknya kita jadikan sebagai pengalaman dan bukan menjadi beban. Saya sangat bersyukur bisa menjadi panitia untuk terlaksananya bazar kali ini. Lebih banyak suka daripada duka yang saya rasakan, begitu juga pengalaman dan pelajaran berharga yang saya dapatkan dari awal perencanaan hingga terlaksananya Vegetarian Food Festival,” kata Alan Shijie sambil tersenyum. Seperti kata Master Cheng Yen bahwa “terus menerus bersumbangsih adalah menciptakan keberkahan, menghadapi segala permasalahan dalam kehidupan dengan baik adalah melatih kebijaksanaan. Andai kan dapat mencapai keduanya secara bersamaan, berarti jiwa kebijaksanaan telah tumbuh berkembang.”

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Melakukan Daur Ulang

Suara Kasih: Melakukan Daur Ulang

09 November 2011 Saya sungguh bersyukur dan tersentuh melihat relawan kita di Sichuan yang begitu penuh semangat. Sudah 3 tahun lebih insan Tzu Chi memberi perhatian kepada korban gempa di Sichuan, dan selama jangka waktu itu, telah banyak orang yang ikut menjadi relawan.
Internasional : Tahun Baru yang Berkesan

Internasional : Tahun Baru yang Berkesan

17 Februari 2010
Sebuah perasaan gembira setelah berbuat kebajikan. Para warga di Perumahan Cinta Kasih melakukan tahun baru pertama mereka dengan sebuah awal yang mengharukan.
Melukiskan Kisah, Melampaui Melodi

Melukiskan Kisah, Melampaui Melodi

04 Maret 2014 Terinspirasi dari sebuah prakata yang mengatakan bahwa sungai merupakan asal-usul dari budaya manusia, lagu ini diciptakan. Selain itu, ia juga telah menciptakan hampir 30 lagu Tzu Chi lainnya.
Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -