Penyerahan bingkisan kepada para penghuni Panti Wisma Sahabat Baru.
“Berbakti kpada orang tua tidak hanya dengan mematuhi mereka, tetapi kita juga harus selalu bersikap riang, lemah lembut, dan membahagiakan mereka.”
- Master Cheng Yen -
Banyak pilihan untuk mengisi hari libur kerja. Ada yang memilih berlibur dan berkumpul bersama keluarga, namun ada juga yang menggunakannya untuk berbuat kebaikan. Seperti yang dilakukan relawan dari Sinar Mas Multifinance Jakarta pada Minggu (29/11/25) lalu. 8 orang relawan berbagi waktu liburnya dengan melakukan kunjungan kasih ke Panti Jompo Wisma Sahabat Baru yang berlokasi di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (29/11/25). Panti ini menampung opa dan oma dengan beragam usia. Ada 16 opa oma yang tinggal di panti. Sehari-hari mereka ditemani 10 suster.
“Kita memanfaatkan hari libur untuk mengunjungi opa oma yang ada di panti ini. Dan saya rasa dari kunjungan ini, saya merasa hari libur kita lebih bermakna. Selain bisa berbagi dengan opa oma, kita juga belajar praktik cinta kasih, memberikan kebahagiaan, dan kehangatan layaknya mereka orang tua kita sendiri. Meski kunjungan ini sebentar, semoga banyak hal baik yang bisa kami bawa pulang,” ujar Marcella Nathania, salah satu relawan.
Begitu tiba di panti, relawan segera berbaur dengan opa oma. Sebuah ruangan besar menjadi pusat semua kegiatan. Di sisi pinggir digunakan sebagai tempat tidur, sementara di bagian tengah dijadikan tempat makan, minum, berkumpul, dan juga aktivitas lainnya mulai dari mewarnai, membuat karya sederhana, hingga bernyanyi bersama. Fasilitas yang sederhana ini membuat interaksi antar opa oma dan relawan terasa sangat dekat dan hangat.

Relawan menemai seorang oma mewarnai gambar.
Kegiatan utama dalam kunjungan ini adalah menemani opa oma. Setiap relawan duduk bersama satu atau dua opa oma. Mendengarkan cerita masa lalu mereka menjadi agenda utama. Sembari membantu mewarnai, membuat pesawat dan burung-burungan dari kertas origami, hingga bernyanyi lagu-lagu yang akrab bagi mereka.
Momen-momen kecil ini terasa sangat menyentuh. Ada oma yang tersenyum lebar ketika mendengar lagu kesukaannya dinyanyikan bersama. Sementara yang lain ada yang menunjukkan hasil mewarnainya dengan bangga, seolah kembali menjadi anak-anak.
Sembari berbaring, seorang oma semangat bernyanyi ditemani seorang relawan.
Sebagian opa dan oma tinggal di panti karena tidak memiliki keluarga dekat yang dapat merawat mereka. Sementara beberapa lainnya mengalami keterbatasan fisik seperti pasca-stroke sehingga membutuhkan pendampingan harian. Ada juga seorang oma yang dititipkan oleh keluarganya untuk menjalani masa pemulihan setelah menjalani operasi. Kisah-kisah ini membuat para relawan semakin tersadar bahwa yang dibutuhkan para lansia bukan hanya bantuan berupa barang, tetapi juga kehadiran, perhatian, dan teman bercerita. Banyak dari mereka yang mengalami kondisi kesehatan tertentu sehingga aktivitas sederhana bersama relawan terasa sangat berarti.
“Senang ya sudah dikunjungi, diajak nyanyi. Sering-sering main ke sini ya biar kami ada teman bercerita,” ujar Siti, salah satu oma penghuni panti.
Dalam kunjungan ini, relawan juga membawa sejumlah bantuan berupa sembako dan kebutuhan lansia seperti pampers, minyak kayu putih, dan perlengkapan harian lainnya.

Interaksi yang hangat menjadi hiburan tersendiri bagi penghuni panti.
Pihak pengurus panti menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam, sekaligus menjelaskan bahwa mereka menghadapi banyak tantangan seperti keterbatasan tenaga, biaya, dan fasilitas, sehingga uluran tangan dari para relawan sangat membantu.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama serta pesan singkat dari pengurus panti yang berharap agar silaturahmi dan kunjungan seperti ini dapat terus berlanjut. Bagi para relawan, kegiatan ini menjadi pengingat untuk lebih menghargai orang tua, bersyukur atas keluarga yang dimiliki, dan terus menumbuhkan rasa empati dalam kehidupan sehari-hari. Meski sederhana, dua jam yang dihabiskan bersama para opa dan oma memberikan makna yang dalam bahwa cinta kasih selalu memiliki ruang untuk dibagikan, dan senyum kecil dari mereka adalah hadiah paling besar yang bisa dibawa pulang.
Editor: Khusnul Khotimah