Berbekal Tekad dan Niat

Jurnalis : Metasari (He Qi Utara), Fotografer : Feranika Husodo, Metasari (He Qi Utara)

fotoMinggu 30 Oktober 2011, sebanyak 29 orang relawan mengikuti Pelatihan Calon Komite di Kantor Pusat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

 

“Kebaikan dan kejahatan sedang tarik-menarik, kita perlu merekrut lebih banyak Bodhisatwa demi menambah kekuatan baik; alam telah memberikan sinyal peringatan, kita perlu bertobat dan bervegetarian demi meredakan bencana.” (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 

 

Minggu, tanggal 30 Oktober 2011, pukul 08.00 WIB, suasana tenang dan khidmat memenuhi ruangan Aula Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berada di Gedung ITC Mangga Dua, Jakarta. Suasana ini dapat terbangun karena kesungguhan hati dari sekitar 29 orang calon relawan komite dari 4 He Qi (Utara, Barat, Timur, dan Selatan) yang datang mengikuti pelatihan calon komite. Tidak hanya relawan dari Jakarta yang hadir, relawan Batam, Pekanbaru dan Surabaya pun turut hadir dalam pelatihan ini. Para calon komite ini akan pergi ke Hualien (Taiwan) untuk dilantik pada tanggal 14 sampai 20 November 2011, karena itulah para calon relawan kemudian diberikan kembali materi-materi penting sebagai pembekalan diri.

Pembekalan yang diberikan pun beraneka ragam, seperti yang disampaikan oleh Lulu Shijie yang memberikan sharing mengenai “Hati Buddha dan Tekad Master”. Hati Buddha adalah hati yang welas asih, hati yang bersih dan bersinar, sedangkan Tekad Master adalah tekad dimana guru ingin setiap muridnya dapat meningkatkan sikap welas asih, menjadi Bodhisatwa untuk masyarakat luas untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis di masyarakat. Sama halnya seperti Siu Ce Shijie, ia berkata bahwa Bodhisatwa berarti memberikan cinta kasih dan mengajak orang lain untuk berbuat baik.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan yang mengikuti pelatihan ini akan di lantik menjadi komite pada tanggal 14-20 November 2011 di Taiwan.(kiri)
  • Sebelum berangkat untuk dilantik, para peserta diberikan pembekalan materi-materi yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab seorang relawan komite.(kanan)

“Tzu” berarti memberikan kebahagiaan, mengalirkan cinta kasih, sedangkan “Chi” berarti mencabut penderitaan. Mengajak semua orang untuk berbuat baik dengan menolong sesama, sehingga kebahagian dan cinta kasih dapat terjalin, dengan begitu penderitaan pun lambat laun akan terlepas. Tzu Chi memiliki 4 misi (amal, pengobatan, pendidikan dan budaya humanis) serta 8 jalan kebenaran (pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, mata pencarian benar, daya upaya benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar). Master Cheng Yen telah membukakan dan menunjukan jalan kebenaran Bodhisatwa, hendaknya murid Jing Si harus giat menerapkan ajaran Jing Si.

Training untuk hari ini luar biasa. Training ini membuat kita ingat kembali janji-janji kita dalam barisan Tzu Chi. Dari awal bergabung dengan Tzu Chi saya sudah berjodoh dengan kegiatan kasus (penanganan pengobatan khusus pasien Tzu Chi-red). Saat pertama kali menangani kasus diajak oleh Like Shijie, banyak kasus yang membuat saya berkesan, dan luar biasa perubahan dalam diri saya saat saya setelah bergabung dengan barisan Tzu Chi. Dengan motivasi yang saya miliki saya ingin merangkul lebih banyak orang untuk bergabung di barisan Tzu Chi,” kata Liwan Shixiong yang menjadi salah satu peserta pelatihan calon komite ini.

Peserta lainnya yaitu Dharmawati Shijie, relawan yang berasal dari He Qi Timur ini pada saat bergabung dengan Tzu Chi ia lebih sering mengikuti kegiatan-kegiatan baksos kesehatan dan pembagi beras. “Pada tahun 2009 saya dilantik menjadi relawan biru putih dan dari sana saya memulai memegang tanggung jawab di Hu Ai. Semakin lama saya merasa tanggung jawab yang dipegang semakin besar sampai saat ini, dan dengan pelatihan yang diterima hari ini membuat saya terinspirasi dan termotivasi kembali, kita harus punya semangat,” ujar Dharmawati Shijie saat di temui pada akhir pelatihan.

Dengan tekad dan niat baik yang ada di dalam hati, hendaknya kita laksanakan niat tersebut agar kita tidak membuang-buang kesempatan untuk menanam kebajikan, selain itu kita perlu bertobat dan bervegetarian itulah yang Master Cheng Yen  inginkan, agar bumi ini terbebas dari bencana.

  
 

Artikel Terkait

Pengobatan Penyakit Dalam

Pengobatan Penyakit Dalam

24 Oktober 2017
Pada 21 Oktober 2017, Tzu Chi Padang mengadakan baksos kesehatan untuk masyarakat di sekitar Kantor Tzu Chi Padang. Kegiatan ini terselenggara berkat jalinan jodoh antara Tzu Chi Padang dengan dr. Niko F, SpPD.
Gempa Nepal : Keberangkatan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi ke Nepal

Gempa Nepal : Keberangkatan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi ke Nepal

27 April 2015 Pascagempa Nepal, Tim Tanggap Darurat dan Bantuan Medis dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang beranggotakan 15 orang akan diberangkatkan ke lokasi bencana pada tanggal 27 April 2015. Selain akan memberikan bantuan medis darurat, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi kloter pertama ini juga akan mengadakan survei.
Pariaman, Sum-Bar: Menjaga Kesehatan Korban

Pariaman, Sum-Bar: Menjaga Kesehatan Korban

09 Oktober 2009 “Dengan baju basah, kami berlari menuju kuburan sana,” ucap Mursidah, sambil menunjuk ke arah sebuah lahan pekuburan yang memiliki dataran lebih tinggi dari tempat Mursidah berpijak. Mursidah mengaku sangat ketakutan, “Amak pikir hari itu kiamat sudah datang.”
Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -