Berkontribusi Lewat Nasi Kotak Hangat
Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Timur), Fotografer : Suyanti Samad (He Qi Timur)
Relawan Tzu Chi juga turut membantu menyiapkan kotak makanan untuk dibagikan ke warga kurang mampu.

Agus Salam berterima kasih ada relawan Tzu Chi yang memberinya perhatian.

Jamal (81) yang kondisi kesehatannya kurang baik, menerima dua kotak nasi hangat dari relawan.
Tak lupa Mariani berterima kasih kepada relawan Tzu Chi yang telah membantunya. “Selama pandemi, omzet turun sampai di bawah 50 persen, hingga tidak bisa memenuhi kebutuhan harian. Anak-anak butuh kuota (internet untuk belajar), bayar kontrakan, air, dan listrik. Ini sangat terasa dampaknya sejak pandemi,” kata Mariani, yang bersama suaminya telah mempersiapkan pesanan ini sejak pagi dinihari.

Sutikno (50), warga Rawa Sengon, berharap kegiatan positif ini bisa terus berlanjut di tempat lain juga.

Kosasih (63), penerima bantuan (Gan En Hu) Tzu Chi, juga mendapat nasi kotak
Sambil berjalan tertatih-tatih, Jamal (81), warga lainnya menghampiri relawan Tzu Chi, dan menerima dua kotak nasi hangat. “Alhamdulillah dapat nasi. Terima kasih.” tutur Jamal tak langsung makan, katanya menunggu lapar.

Royah (36), Pemilik Warung Makan Nikita merasa sangat senang karena terbantu dari segi penjualan dan pendapatan. Selain itu, Royah merasa bahagia karena bisa terlibat dalam kegiatan membantu sesama dengan cara memasak makanan untuk warga kurang mampu.
Royah (36), pemilik Warung Makan Nikita merasa sangat senang dan bangga dapat membantu masyarakat Rawa Sengon, dilibatkan dalam membuat nasi kotak yang tidak mengandung daging (hewani) di warung makanannya. “Alhamdulillah, jadi berkah. Terima kasih Tzu Chi telah mempercayakan warung nasi kita menyiapkan nasi kotak,” kata Royah, yang mengaku usahanya mengalami keterpurukan selama pandemi ini.

Johan Kohar berterima kasih telah diberi kesempatan untuk membantu Warteg Anggi yang terdampak pandemi. Selama masa pandemi, pendapatan rumah makan ini merosot drastis.
Melihat pandemi Covid-19 tak kunjung reda, relawan Tzu Chi mengadakan kegiatan membantu pedagang kecil (makanan) dan mereka yang membutuhkan dengan tema Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi. Ini adalah suatu momen yang tepat bagi insan Tzu Chi untuk mengunjungi saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19 ini. “Walau kita tidak saling mengenal, namun adanya jalinan jodoh, menjadikan berkah bagi kita untuk saling berbagi. Kita membantu pedagang makanan memberikan yang terbaik, bersih dan sehat, untuk dialokasikan kepada warga yang kurang mampu, yang terdampak pandemi,” kata Johan Kohar, relawan yang menjadi penanggung jawab kegiatan ini.
Artikel Terkait
Vegetarian Food Festival Sambut Bulan Tujuh Penuh Berkah
23 Agustus 2017Untuk kembali ke keyakinan yang benar, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi menggelar sosialisasi, Minggu, 20 Agustus 2017 melalui Vegetarian Food Festival. Kegiatan ini merupakan kegiatan pendukung jelang acara puncak Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah yang akan diadakan pada September mendatang.

Kerinduan Akan Lingkungan Bumi yang Lestari dan Indah
27 Agustus 2015Perayaan Bulan Tujuh Penuh Berkah yang diadakan pada tanggal 23 Agustus 2015 di Aula Jing Si juga diramaikan dengan peragaan isyarat tangan “Sebuah Bumi yang Biru” oleh 45 siswa/i Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Sebagian besar mereka masih duduk di bangku kelas 3 dan 4.
Bulan Tujuh Bulan yang Penuh Cinta Kasih
16 Agustus 2019Master Cheng Yen berharap agar relawan Tzu Chi dapat membimbing orang-orang agar tidak tenggelam dalam takhayul dalam memahami Bulan Tujuh. Untuk itu pada Sabtu malam 10 Agustus 2019, relawan Tzu Chi Medan, tepatnya di Medan Timur mengadakan acara Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala Medan.