Bersih-bersih di Jumat Pagi

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha
 
foto

* Kepedulian akan kebersihan lingkungan memang harus ditularkan kepada anak-anak kita, karena merekalah nanti yang meneruskan kehidupan di bumi ini.

Jumat, 14 Maret 2008, matahari baru saja menampakkan diri, namun aktivitas warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng sudah mulai berjalan. Ada yang berangkat sekolah, ada yang tengah bersiap untuk bekerja, atau bahkan pergi ke pasar, membeli keperluan sehari-hari.

Sekelompok ibu-ibu yang tengah sibuk memilah sampah juga ikut mewarnai pagi ini. Lebih kurang enam orang ibu rumah tangga yang dibantu oleh beberapa anak kecil dengan penuh semangat bersama-sama memilah sampah kertas dan plastik.

"Kegiatan ini sudah kami lakukan sejak lebih kurang satu tahun lalu," tutur Atun Zaitun, salah satu warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, yang juga merupakan relawan Tzu Chi.

Menurut wanita yang sudah bergabung dengan Tzu Chi sejak tahun 2004, saat ini warga Perumahan Cinta Kasih sudah mulai sadar akan arti penting kebersihan lingkungan. Hal ini terbukti dengan para warga yang sudah mulai terbiasa untuk memilah sampah di rumah mereka sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Kegiatan yang biasa disebut dengan "Jumat Bersih" ini tidak hanya dilakukan oleh warga blok A, namun juga dilakukan oleh warga blok lainnya.

foto   foto

Ket : - Kegiatan Jumat Bersih yang dilakukan mulai jam 7 hingga 9 ini diisi dengan pemilahan sampah dan
           menyapu/membersihkan lingkungan perumahan. (kiri)
         - Biasanya ketika libur sekolah, banyak anak yang memilih untuk bermain dangan teman sebayanya.
           Namun tidak bagi Bagus, yang justru memilih turut serta dalam kegiatan Jumat Bersih. (kanan)

"Awalnya memang tidak mudah mensosialisasikan kegiatan seperti ini kepada masyarakat yang dulunya (ketika tinggal di bantaran Kali Angke-red) terbiasa membuang sampah sembarangan. Dan kami memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan pendekatan kepada mereka, namun saat ini kepedulian mereka sudah tumbuh dan lebih baik dari sebelumnya," jelas Atun.

Tidak hanya para ibu rumah tangga, kepedulian akan kebersihan lingkungan ini juga sudah mulai terpupuk kepada anak-anak mereka. Salah satunya adalah Bagus, salah satu siswa kelas 4 yang bersekolah di SDN Kapuk 16 Pagi yang tinggal di Blok A 17 no 5b ini rela melepaskan pagi di hari liburnya dengan membantu memilah sampah dan menyapu jalan.

"Saya memang lebih suka membantu orangtua bersih-bersih, dibandingkan bermain dengan teman-teman. Saya juga suka dengan tanaman, andai saya memiliki tanaman yang banyak, mungkin selain bersih, blok ini juga bisa rindang dan sejuk, dan kalau sudah bersih dan sejuk, semua pasti semakin nyaman tinggal di sini." ucapnya sambil tersenyum.

Yena, salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di blok A9 menjelaskan, biasanya ia dan ibu-ibu yang lain sudah terlebih dahulu menyelesaikan keperluan rumah tangga mereka, dan setelah itu baru menyisihkan waktu mereka untuk melakukan Jumat Bersih.

foto   foto

Ket : - Sejak pagi Atun bersama ibu-ibu yang lain serta dibantu anak-anak mengumpulkan sampah daur ulang dan
           membersihkan lingkungan.(kiri)
         - Siswa-siswi kelas 1 hingga kelas 8 pun turut berpartisipasi membersihkan lingkungan Perumahan Cinta
           Kasih Tzu Chi. (kanan)

"Selain lingkungan yang bersih, kegiatan (melakukan daur ulang-red) ini juga bermanfaat. Karena melalui sampah ini, kita bisa membantu orang lain yang membutuhkan," ucap Yena.

Tidak hanya para warga perumahan, siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, mulai dari kelas 1 hingga 8 juga turut berpartisipasi melakukan Jumat Bersih. Siswa-siswi ini dibagi ke dalam beberapa kelompok yang kemudian disebar di beberapa blok perumahan untuk mencari sampah, hasilnya tidak membutuhkan waktu yang lama, Perumahan Cinta Kasih pun kian terlihat bersih

Angga, salah satu siswa kelas 1 SMP Cinta Kasih mengutarakan kerelaannya dalam membersihkan lingkungan. "Kami senang bisa membersihkan lingkungan sekolah dan perumahan. Lingkungan yang bersih memberikan pengaruh yang baik bagi kami untuk berkonsentrasi belajar," tuturnya.

 

Artikel Terkait

Perhatian Relawan Kepada Para Penerima Bantuan Tzu Chi

Perhatian Relawan Kepada Para Penerima Bantuan Tzu Chi

07 September 2022

Para relawan Tzu Chi di Bekasi, Jawa Barat begitu perhatian kepada para Gan En Hu yakni penerima bantuan Tzu Chi jangka panjang di wilayah tersebut. Pagi itu, Denasari beserta empat relawan lainnya mengunjungi Sara (41) yang belum lama kehilangan anak sulungnya, Yehezkiel dalam usia 11 tahun.

Bersumbangsih di Desa Sukamandang, Kalimantan Tengah

Bersumbangsih di Desa Sukamandang, Kalimantan Tengah

06 Juli 2018
Pada 12 Juni 2018, Relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Tengah 4 yang berada di wilayah Sungai Ayawan Estate bergerak untuk memberikan paket bantuan bagi keluarga yang membutuhkan di sekitar Desa Sukamandang, Kalimantan Tengah. Enam orang relawan bersama menuju ke sana.
The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -