Bersumbangsih Melalui Donor Darah

Jurnalis : Cindy Kusuma, Yussie (He Qi Timur), Fotografer : Wanda Pratama, Indrawan (He Qi Timur)

fotoCalon donor datang lebih awal ke Jing Si Books &Cafe Kelapa Gading untuk registrasi. Tercatat 95 orang yang mendaftar untuk mendonorkan darahnya.

Hari Sabtu tanggal 10 Maret 2012, para insan Tzu Chi yang tergabung di wilayah He Qi Timur kembali mengadakan kegiatan donor darah di Jing Si Books and Cafe yang berlokasi di Mal Kelapa Gading I lantai 2. Aksi donor darah kali ini berhasil mengumpulkan 95 orang calon donor, namun yang dapat mendonorkan darahnya berjumlah 62 orang. Beberapa calon donor terpaksa tidak dapat mendonorkan darahnya karena kadar Hb yang terlalu rendah, terlalu tinggi ataupun kondisi badan yang sedang kurang fit.

 

Kegiatan yang selaras dengan misi kesehatan yang diemban oleh Yayasan Buddha Tzu Chi ini terbukti dapat menjaring berbagai jenis pendonor dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para pendonor terdiri dari relawan yang bertugas, masyarakat umum, karyawan dan sekuriti yang bekerja di area mal, serta pengunjung mal yang kebetulan lewat di depan Jing Si Books and Café Kelapa Gading. Para pengunjung yang lewat disapa dengan hangat oleh para relawan Tzu Chi dan diajak untuk ikut menyumbangkan darahnya.

Tergerak dari Pengalaman Pribadi
Tepat pukul 13.00 WIB, Astono sudah bersiap di Jing Si Books and Café Kelapa Gading. Lelaki yang sehari-hari bertugas menjaga keamanan mal ini terlihat sedang mengisi formulir donor dengan seksama. Astono rutin menyumbangkan darahnya selama setahun belakangan ini setelah kejadian yang menimpa kakak perempuannya yang mengalami keguguran. Saat itu, stok darah di bank darah sudah habis, dan keluarga kebingungan mencari darah yang sesuai dengan golongan darah kakaknya. “Setelah susah payah mencari, akhirnya ketemu juga orang yang cocok, tapi kami harus bayar orang itu,” kenang Astono. Ia kemudian terpikirkan orang-orang lain yang pada saat genting juga sangat membutuhkan darah tetapi kehabisan stok. Oleh sebab itu, hatinya tergerak untuk selalu menyumbangkan darahnya demi orang-orang yang membutuhkan itu.

foto    foto

Keterangan :

  • Para relawan menceritakan tentang Tzu Chi kepada donor melalui sharing pengalaman dan bacaan dari Buletin Tzu Chi sambil menikmati teh (kiri).
  • Para relawan mendampingi donor yang sedang menunggu giliran agar tidak bosan menunggu (kanan).

Saat menunggu giliran, ia kembali ke pos tempatnya bertugas sambil membawa setumpuk formulir donor untuk dibagikan ke rekan-rekannya. Formulir itu akhirnya habis diambil rekan-rekannya yang hatinya juga tergerak untuk mendonor darahnya. Ia juga berkoordinasi dengan rekan-rekannya untuk bergantian mendonorkan darah supaya tugas menjaga keamanan juga tidak terabaikan.

Sebelum kegiatan donor darah dimulai, Yusie shijie, salah seorang relawan Tzu Chi melihat seorang bapak berjalan mondar mandir di depan Jing Si Books and Café. Sesekali bapak tersebut melongok ke dalam ruangan untuk melihat-lihat. Setelah kegiatan dimulai, Yusie Shijie melihat bapak yang dilihatnya tadi sudah berada dalam antrian untuk diambil darahnya dan tertarik untuk menanyainya. Hartono (59), ternyata sengaja jauh-jauh datang dari Depok, Jawa Barat, hanya untuk mengikuti kegiatan donor darah ini. Tetapi karena datang terlalu pagi, Hartono pun berjalan-jalan di sekitar Jing Si Books & Cafe sambil menunggu kegiatan dimulai. Bagi Hartono, donor darah kali ini adalah yang ketiga, namun baru pertama kali dilakukan di Tzu Chi. Berkat informasi dari anaknya, Hartono berjodoh dengan Tzu Chi untuk bersama-sama membantu orang yang membutuhkan darah. “Selain bisa menolong orang, dengan donor darah saya juga merasakan kalau kesehatan saya sendiri juga lebih baik,” ungkap Hartono.

foto   foto

Keterangan :

  • Para relawan juga setia menemani para donor ketika sedang diambil darahnya agar tidak tegang (kiri).
  • Donor darah tidak hanya bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan donor (kanan).

Dokter Ernita, salah seorang dokter PMI yang bertugas hari itu merasa sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan donor darah di Tzu Chi karena para relawan Tzu Chi sangat perhatian terhadap para donor. Menurutnya, “Semua pendonor mendapatkan perhatian berupa makanan sehingga yang belum makan pun bisa makan terlebih dulu dan ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya.” Tidak hanya perhatian berupa makanan, para relawan pun memberikan perhatian dengan memberikan selimut dan mendampingi para donor sehingga tidak merasa jenuh menunggu saat diambil darahnya.

Gan en bagi semua donor, relawan, dan petugas PMI yang telah berkontribusi pada hari itu. Sampai berjumpa kembali di kegiatan donor darah He Qi Timur berikutnya tanggal 9 Juni 2012 di tempat yang sama!

  
 

Artikel Terkait

Bingkisan Lebaran Bagi Pasien di Maruyung

Bingkisan Lebaran Bagi Pasien di Maruyung

12 Juni 2018
Relawan Tzu Chi Bandung meluangkan waktu untuk berbagi dengan anak-anak penyandang disabilitas di Desa Maruyung, Jl. Cagak, Kec. Pacet, Kab. Bandung, Minggu, 10 Juni 2018. Relawan membagikan paket lebaran yg terdiri dari beras, minyak, sirup, dan bermacam biskuit bagi 36 pasien penyandang disabilitas.
HUT TIMA ke-17:  Bergandengan Tangan Dalam Barisan TIMA Indonesia

HUT TIMA ke-17: Bergandengan Tangan Dalam Barisan TIMA Indonesia

11 November 2019

Peringatan 17 tahun berdirinya Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia berlangsung sederhana namun meriah, Minggu (10/11/19). Para anggota TIMA menjadikan moment sweet seventeen ini sebagai suatu perjalanan menuju kedewasaan yang baru, dengan tetap bergandengan tangan dan membantu masyarakat hingga pelosok negeri.

Waisak 2017: Hikmah Waisak dalam Keberagaman

Waisak 2017: Hikmah Waisak dalam Keberagaman

22 Mei 2017

Berawal dari jalinan jodoh saat pembagian paket cinta kasih (beras) Tzu Chi di wilayah Jakarta Utara. Sebanyak 90 jemaat Gereja St. Fransiskus Xaverius, Jakarta Utara mengikuti prosesi perayaan Waisak di Aula Jing Si, Tzu Chi Center pada Minggu, 14 Mei 2017.

Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -