Peduli Merapi : Galang Hati di Fresh Market PIK

Jurnalis : Feranika Husodo (He Qi Utara), Fotografer : Henry Tando, Kurniawan (He Qi Utara)
 
 

foto Di tengah rintik hujan yang mengguyur, relawan Tzu Chi tetap melakukan penggalangan dana di Fresh Market PIK sejak pukul 18.30 - 21.30 WIB.

Jumat sore tanggal 12 November 2010, tampak beberapa orang berpakaian seragam biru putih, abu putih dan ada juga yang memakai rompi berkeliling di sekitar pasar Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara atau yang lebih dikenal dengan Fresh Market PIK.

Siapakah mereka? Ternyata mereka adalah relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Utara. Tujuan para relawan datang ke Fresh Market PIK ini bukanlah untuk berbelanja, melainkan mencoba untuk menggalang hati masyarakat banyak agar ikut tergerak membantu saudara–saudara kita yang tertimpa bencana di Yogyakarta— letusan Gunung Merapi. Para relawan telah berkumpul sejak pukul 18.30 WIB hingga 21.30 WIB. dan acara ini diselenggarakan dari tanggal 12 – 14 November 2010 di tempat yang sama.

Sumbangsih Banyak Orang
Dalam menggalang dana, para relawan disebar ke beberapa titik. Ada yang berkeliling di Fresh Market, di depan pintu Fresh Market, dan bahkan ada relawan yang berjalan hingga ke deretan Ruko Cordoba PIK yang letaknya cukup jauh dari Fresh Market. Semua dilakukan demi satu hal, yaitu menggalang cinta kasih dari masyarakat banyak dalam bentuk berdana di kotak amal. Masyarakat juga merasa senang karena mereka dapat ikut bersumbangsih membantu saudara–saudara yang tertimpa bencana. Terutama anak-anak, begitu melihat para relawan yang memegang kotak dana, tergeraklah hati mereka dan mereka pun meminta uang kepada orang tuanya untuk didonasikan. Sebagai ungkapan rasa terima kasih relawan kemudian memberikan pembatas buku yang berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen.

foto  foto

Keterangan :

  • Jumat sore, 12 November 2010, relawan Tzu Chi melakukan penggalangan dana di Fresh Market PIK, Jakarta Utara untuk membantu korban bencana letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. (kiri)
  • Relawan juga berkeliling ke sekitar lokasi Fresh Market untuk menggalang dana dan hati warga untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah bencana. (kanan)

Rintik-rintik hujan mulai turun, tetapi semangat para relawan tidak padam. Mereka terus menggalang dana meski di tengah–tengah gerimis karena bukan besarnya dana yang didapatkan, tetapi karena banyaknya cinta kasih yang diberikan oleh masyarakat kepada saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana. Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 21.30 WIB, dan  hujan pun turun semakin lebat sehingga kegiatan penggalangan dana pada hari itu pun diakhiri.

Para relawan pulang ke rumah masing–masing dengan hati penuh sukacita karena mereka bukan hanya telah berhasil menggalang dana, tetapi juga menggerakkan hati masyarakat banyak sehingga memberikan cinta kasihnya ke saudara–saudara yang tertimpa bencana di Yogyakarta.

  
 

Artikel Terkait

Berbagi Berkah dengan Pengungsi Merapi

Berbagi Berkah dengan Pengungsi Merapi

07 September 2011
Dengan kupon di tangan, para penerima bantuan berbaris dengan teratur. Nenek Endah, misalnya, meskipun harus mengantri selama satu jam tetapi hal itu tidak menurunkan semangatnya. “Selama ini saya hidup berdua dengan suami sebagai petani sayur mayur."
Menjaga Berkah dan Menciptakan Berkah Kembali

Menjaga Berkah dan Menciptakan Berkah Kembali

01 Juli 2015

Sebanyak 115 orang hadir dalam ramah tamah ini. Dalam acara ini, relawan juga mengingatkan kembali kepada warga agar senantiasa terus menjaga kebersihan tempat tinggal masing-masing. Dengan harapan rumah yang sudah dibangun bisa bertahan lama dan terawat. Selain acara ramah tamah, juga ada pembagian 20 kg beras kepada setiap kepala keluarga. 

Suara Kasih: Mengembangkan Berkah dan Kebijaksanaan

Suara Kasih: Mengembangkan Berkah dan Kebijaksanaan

01 Agustus 2013 Pada perjalanan kali ini, saya mendengar banyak kisah menyentuh yang tak sempat saya ceritakan satu per satu. Akan tetapi, itu semua membuktikan hakikat kebuddhaan di dalam diri setiap orang. Setiap orang memiliki hakikat Buddha yang murni.
Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -