Bersyukur Memiliki Tubuh Yang Sehat
Jurnalis : Lisda (He Qi Utara), Fotografer : Lisda (He Qi Utara)
|
| ||
Sebanyak 75 relawan hadir dalam kegiatan ini, diantaranya siswa/i SMF Candra Naya dan Mahasiswa/i Universitas Pancasila. Fani salah satunya. Saat itu ia mulai memeriksa nama-nama obat yang ada di dalam laci plastik bersusun tiga.Meluangkan waktu senggang untuk hal yang bermanfaat adalah keinginan tulus hatinya untuk berbuat kebajikan. Berlatar belakang pendidikan farmasi, ia bisa lebih banyak belajar membaca resep dokter dan menjelaskan dosis saat minum obat menurut aturan dokter kepada pasien yang berobat. Jam 8 pagi Yenny Shijie dan Lydia Shijie mengawali kegiatan baksos dengan menerangkan awal mula Yayasan Budha Tzu Chi, kisah Master Cheng Yen, hingga visi dan misi Tzu Chi. Bercerita awal mulanya kisah celengan bambu yang berawal dari 30 ibu rumah tangga yang menyisihkan 50 sen dari uang belanjanya untuk ditabung hingga begitu banyak menolong banyak orang yang kesusahan. Yenny Shijie mengajak para seniman bangunan untuk mempunyai celengan bambu. Berdana bukanlah hak yang dimiliki orang kaya. Meskipun kecil tapi kalau dilakukan oleh banyak orang tentu hasilnya akan banyak pula. “Lakukan selama Bapak–Bapak masih bisa bersumbangsih dan masih dibutuhkan untuk menolong orang. Semakin banyak kita menabur maka akan semakin banyak berkah yang kita tuai,“ jelasnya.
Keterangan :
Dalam kesempatan itu, Liwan Shixiong mengucapkan ‘’Mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh seniman bangunan Aula Jing Si.” Ucapan ini disambut meriah dan hangat oleh 153 seniman bangunan yang telah ikut berjasa dalam membangun rumah insan Tzu Chi ini. Suasana kekeluargaan makin terjalin. Setiap Dui Fu (mentor) yang mendampingi 12 seniman bangunan dalam satu meja menanyakan kabar sanak saudara mereka hingga perjalanan mudik mereka ke kampung halaman beberapa waktu lalu. Ada cerita rasa suka dan duka, tetapi para seniman bangunan ini selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki sekarang, karena melihat banyak kehidupan orang lain yang masih lebih sulit dari mereka. Selalu Bersyukur
Keterangan :
Di antrian tunggu perawatan gigi, ada seorang pasien bernama Joko. Ia sudah bekerja selama 1,5 tahun lamanya. Nama Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia sudah tidak asing lagi di telinganya, bahkan Ia juga suka bercerita kepada teman dan sanak saudaranya tentang relawan Tzu Chi dan kegiatannya. Beberapa kali ikut baksos di Aula Jing Si, baru kali ini ia memeriksakan giginya. “Sudah lama saya merasa tidak nyaman lagi ketika mengunyah makanan,” kata Joko. Rasa ngilu dan rasa sakit pada giginya makin terasa karena selama ini belum sempat berobat. Drg. Dini yang memeriksanya mengatakan bahwa gigi Joko harus dicabut, tapi harus terlebih dulu diobati selama beberapa waktu baru boleh dicabut. Karena itu Drg. Dini membuat surat rujukan untuk Joko agar nantinya ditangani di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Melihat perubahan mimik Joko yang berubah ketika diberitahu tentang giginya, drg. Dini menghiburnya agar tidak perlu khawatir karena untuk sementara waktu giginya yang sakit telah diberi obat. Menurut dokter Budiarto Kusuma, salah satu dokter yang bersumbangsih pada hari itu, kondisi para seniman bangunan tidak ada masalah, hanya sakit ringan seperti pusing, pegal linu, dan kelelahan. Jadi dengan diberi obat untuk beberapa hari saja kondisinya akan segera membaik. Dr. Budiarto Kusuma sudah 4 kali ikut dalam kegiatan baksos yang diadakan Tzu Chi, namun ia baru pertama kali ikut serta dalam kegiatan ini. Walaupun ia belum berkesempatan bertemu Master Cheng Yen di Taiwan, ia selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen yang ditayangkan di DAAI TV, yang selalu menginspirasi setiap orang untuk berbuat kebajikan. Dalam kegiatan baksos ini, ada 5 dokter umum, 3 dokter gigi, dan 3 perawat. Sejak pagi hingga siang dengan penuh sukacita tanpa mengenal lelah mereka memeriksa kesehatan para seniman bangunan. Relawan pun selalu siap membantu mereka hingga kegiatan baksos ini berjalan baik dan lancar. Master Cheng Yen selalu mengingatkan agar kita bisa menangkap setiap kesempatan untuk berbuat baik, sebab kesempatan yang terlepas tidak akan pernah kembali dan segalanya menjadi terlambat . | |||
Artikel Terkait

Gathering PSM 3 dan Kutai Barat: Memupuk Tekad Menyebarkan Cinta Kasih
29 Agustus 2023Setelah menggelar upacara bendera peringatan HUT ke-78 RI, relawan Xie Li di wilayah Perkebunan Sinar Mas (PSM) 3 dan Kutai Barat memupuk tekad cinta kasih melalui gathering.

Rumah Baru Insan Tzu Chi Lampung
13 Juni 2022Minggu, 12 Juni 2022 menjadi hari istimewa bagi relawan Tzu Chi Lampung dan seluruh relawan Tzu Chi Indonesia karena hari ini adalah hari Peresmian Kantor Penghubung Tzu Chi Lampung. Suasana bahagia meliputi seluruh relawan yang hadir di kantor baru Tzu Chi Lampung.

Bersiap Dilantik oleh Master Cheng Yen
30 Oktober 2023Sebelum dilantik menjadi relawan Komite Tzu Chi oleh Master Cheng Yen di Hualien Taiwan, akhir bulan November yang akan datang, para relawan calon komite (Cakom) dari Indonesia ikut dalam Briefing Persiapan Pelatihan Pelantikan Komite, kemarin, Minggu 29 Oktober 2023.