Bukti Jalinan Jodoh Tzu Chi

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoChing Hua Tsai bercerita dan berbagi pengalamanya sebelum dan sesudah menjadi relawan Tzu Chi. Para pesrta begitu terharu mendengarkan apa yang disampaikan oleh Ching Hua Tsai.

Tanggal 2 September 2010 adalah hari yang istimewa bagi relawan Tzu Chi Bandung. Pada sore itu, relawan Tzu Chi dari Taiwan dan Jakarta berkunjung ke kantor Tzu Chi Bandung untuk mengisi acara sharing relawan.

 

 

Acara dimulai pada pukul 17.30 WIB, namun persiapan penyambutan sudah terlihat sejak pukul 15.20 WIB. Acara sharing ini melibatkan 100 relawan Tzu Chi. Tepat pukul 17.15 rombongan tiba di kantor Tzu Chi Bandung. Sukacita penyambutan relawan dari Taiwan dan Jakarta oleh para relawan Tzu Chi Bandung terasa begitu hangat pada sore itu, seakan para relawan sudah mengenal lama dengan relawan Taiwan dan Jakarta. Mungkin ini yang dimaksud dengan jalinan jodoh antar relawan. Setelah istirahat sejenak acara pun dilanjutkan dengan makan malam bersama tentunya dengan menu vegetarian.

Setelah makan malam bersama, rombongan pun beranjak ke aula dilantai tiga untuk mengikuti acara sharing, acara pun diawali dengan memberi penghormatan kepada Master Cheng Yen dan dilanjutkan dengan menyimak video ceramah Master Cheng Yen. Para peserta begitu bersemangat menyaksikan video kegiatan kemanusian insan Tzu Chi dan ceramah yang disampaikan oleh Master Cheng Yen.

Setelah itu, acara pun dilanjutkan dengan sharing relawan Taiwan, diantaranya yang melakukan sharing adalah Huang Yen Hsien, Tsai Ching Hua, Shin Chao Sen dan Young Ru Yun dengan penerjemah Merry dan Wen Yu dari Jakarta.

foto  foto

Ket : - Wen Yu, relawan Tzu Chi Jakarta memberikan sambutan kepada para peserta yang berada di aula              sekaligus sebagai tanda dimulainya acara sharing relawan Tzu Chi dari Taiwan. (kiri)
        - Di sela-sela acara sharing, Tzu Ching Bandung menampilkan lagu isyarat tangan yang berjudul “Sebuah           Dunia yang Bersih” di hadapan para peserta yang berada di aula Tzu Chi Bandung. (kanan)

Kisah-kisah yang Menginspirasi
Ternyata sesi sharing ini sangat dinantikan oleh para peserta. Ketika Ching Hua Tsai bercerita dan berbagi pengalamannya sebelum dan sesudah menjadi relawan Tzu Chi, para peserta begitu terharu mendengarkan apa yang ia sampaikan. Pasalnya, sebelum menjadi relawan Tzu Chi, ia gemar merokok, minum-minuman beralkohol, berjudi dan menghabiskan waktu di diskotik atau tempat hiburan malam. “Kalau saya sudah bermain mahjong, 2 hari 2 malam saya tidak beranjak dari meja itu, setelah itu saya pergi ke diskotik,” ujarnya.

Pada suatu hari Ia sadar bila meneruskan perbuatan tersebut akan menghancurkan masa depannya ”Saya bertekad untuk menghentikan perbuatan yang buruk itu. Tidak hanya itu saja, saya pun bertekad untuk bervegetarian. Pada saat itu juga saya memberitahu pada istri saya, mulai besok saya akan berhenti dan meninggalkan perbuatan buruk itu, istri saya pun kaget setelah saya berbicara seperti itu. Lalu istri saya pun berkata, "Apakah otak kamu itu bermasalah?” seakan tidak percaya, tetapi saya bertekad untuk berhenti dari itu semua dan mulai hidup bervegetarian. Seperti yang dikatakan Master Cheng Yen, "Di dunia ini tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan, kembali lagi pada kita sendiri ada niatnya atau tekadnya yang sudah bulat, jadi saya benar- benar berhasil melakukannya,” tegasnya.

Setelah Ching Hua Tsai berbagi pengalamannya pada sharing sesi 1, para Tzu Ching Bandung menampilkan lagu isyarat tangan yang berjudul “Sebuah Dunia yang Bersih” dihadapan para peserta yang mengikuti acara sharing. Berakhirnya lagu isyarat tangan, acara dilanjutkan kembali dengan sharing sesi kedua, yang berbagi pengalamannya, yakni Shih Chao Sen dan Young Ru Yun.

foto  foto

Ket : - Herman Widjaja, Ketua Tzu Chi Bandung mengajak para relawan Tzu Chi Bandung untuk lebih giat lagi             menggalang hati masyarakat untuk menjadi relawan Tzu Chi. (kiri).
         - Acara sharing pun berakhir dan ditutup dengan melakukan doa bersama yang dilakukan relawan dengan            khidmat. (kanan)

Acara sharing pun berakhir pada pukul 20.30WIB, dan dilanjutkan dengan  acara sesi tanya jawab. Ternyata para peserta begitu antusias untuk menyampaikan pertanyaan kepada relawan dari Taiwan, suasana keakraban yang penuh dengan kehangatan dan makna ini sangatlah berharga bagi semua peserta yang mengikuti acara sharing tersebut baik dari relawan Tzu Chi maupun umum. Acara diberakhir pada pukul 21.00 WIB ditutup dengan doa bersama, agar semua mahluk dapat menghargai, saling mecintai, dan terciptanya dunia yang  tenteram.

Sebelum acara berakhir dan para peserta meninggalkan aula, Herman Widjaja selaku  Ketua Tzu Chi Bandung menyampaikan pada para relawan Bandung untuk lebih aktif lagi. “Acara ini memotivasi lagi untuk para relawan untuk menjadi komite, dan lebih giat lagi untuk mengajak atau merangkul orang untuk menjadi relawan Tzu Chi,” ujarnya.

Tzu Chi tidak hanya sekadar menjadi relawan saja, tetapi menjadi ajang introspeksi diri agar menjadi orang yang selalu menebar cinta kasih yang tulus. Siapapun bisa menjadi bagian dari Tzu Chi, semakin banyak insan Tzu Chi maka akan semakin damai dunia ini, karena diselimuti oleh cinta kasih dan kehangatan yang berarti.

  
 
 

Artikel Terkait

Melatih Diri dalam Setiap Perubahan

Melatih Diri dalam Setiap Perubahan

13 Oktober 2015

Menjadi relawan Tim Alur Lapangan atau relawan Chang Kong dalam perhelatan besar seperti Kamp Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih 2015 pada 9-11 Oktober silam bukan perkara mudah. Lantas, bagaimana para relawan menghadapi berbagai perubahan mendadak yang terjadi di lapangan?

Suara Kasih: Anak Muda yang Menjadi Teladan

Suara Kasih: Anak Muda yang Menjadi Teladan

21 Juni 2012 Seorang siswa yang lainnya bernama Zheng Bo-jun. Dia juga merupakan teladan yang baik bagi anak muda.Ayahnya telah meninggal pada tahun lalu. Ibunya bekerja keras demi menopang kehidupan keluarga. Setiap bulan, Bo-jun menerima bantuan dana pendidikan dari Tzu Chi. Pengeluaran Bo-jun setiap bulan kurang dari 1.000 dolar NT (300.000 rupiah). Dia selalu hidup hemat.
Banjir Jakarta: Bergandengan Tangan Membantu Korban Banjir

Banjir Jakarta: Bergandengan Tangan Membantu Korban Banjir

17 Februari 2015 ketika banjir sudah surut, relawan Tzu Chi dan karyawan PT Summarecon Agung mulai bergerak  mempersiapkan barang-barang paket bantuan banjir untuk warga. Sebanyak 972 paket bantuan banjir yang untuk dibagikan saat itu. Setiap orang bekerja sama dengan tulus demi menenangkan hati warga.
Relawan Tzu Chi tengah berkoordinasi cara pembagian paket banjir untuk warga Pegangsaan II, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -