Dari Katarak hingga Bibir Sumbing, Tzu Chi Hadirkan Kesembuhan di Pontianak

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Kombes Pol. Sigit Jatmiko S.H., S.I.K. mewakili Polda Kalimantan Barat menyerahkan baju Alat Pelindung Diri (APD) kepada dr. Ruth O. Anggraeni Ketua Bakti Sosial Umum Tzu Chi. Acara ini berlangsung di gedung baru RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak.

Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi saksi hadirnya kepedulian. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia dan Polda Kalimantan Barat menggelar bakti sosial kesehatan Tzu Chi ke-150 di Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo, Pontianak.

Sejak pagi 30 Agustus 2025, pasien dari Pontianak hingga Singkawang berdatangan dengan penuh harapan. Ada yang ingin mengembalikan cahaya penglihatan lewat operasi katarak, ada pula yang ingin tersenyum lebih percaya diri setelah operasi bibir sumbing, serta pasien yang mencari kesembuhan dari hernia agar bisa bekerja keras lagi mencari nafkah.

Tercatat ada 149 pasien telah berhasil dioperasi dari 370 orang yang telah mendaftar. Para pasien ada yang gagal operasi waktu screning, ada yang gula darah tinggi, tekanan darah tinggi atau rendah dan banyak faktor yang menyebabkan gagalnya operasi.

Ketua Harian Tzu Chi Singkawang Susiana Bonardy mendampingi Yanto pasien katarak menjalani post of. Yanto sangat bersyukur mata kanannya sudah bisa melihat dengan jelas dan hal ini mumudahkan Yanto dalam beraktivitas mencari nafkah untuk keluarga.

Suasana ruang operasi besar khusus menangani operasi hernia dan bibir sumbing ada enam tempat tidur. Para tim medis bekerja dengan kesungguhan hati menghibur para pasien yang merasa khawatir menjalani operasi.

Pasien yang dapat di operasi setelah menjalani proses screning dan bisa dilakukan tindakan perasi rinciannya, 94 pasien katarak, 22 pasien pytrigium, 24 pasien hernia, dan 9 pasien bibir sumbing. Angka ini menjadi bukti bahwa harapan masyarakat untuk sehat begitu besar, dan kasih sayang para relawan Tzu Chi dan TIMA Indonesia hadir menjawab kebutuhan itu.

Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pejabat dari Jajaran Polda Kalimantan Barat yang di wakilkan oleh Kombes Pol. Sigit Jatmiko S.H., S.I.K., kepala RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak Kombes Pol drg. Josep Ginting, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat diwakilkan Dinas Kesehatan serta Koordinator Tzu Chi Pontianak Sjamsiar Achmat Bunjamin, Ketua Harian Yayasan Tzu Chi Singkawang Susiana Bonardy, dan Ketua Bakti Sosial Umum dr. Ruth O. Anggraeni.

Pada sambutannya Kombes Pol. Sigit Jatmiko S.H., S.I.K., mengatakan bahwa hadirnya Baksos Kesehatan ke-150 ini menjadi wujud nyata kepedulian kita POLRI dan Tzu Chi untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Kalimantan Barat. “Pada tahun 2013, Polda Kalimantan Barat bersama dengan Tzu Chi juga menggelar kegiatan serupa di tempat yang sama. Kini, setelah lebih dari satu dekade, kita kembali memperkuat kerja sama ini sebagai wujud komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat,” ucap Kombes Pol. Sigit.

Ricky Budiman, relawan Tzu Chi Jakarta yang turut hadir dalam baksos kesehatan ke-150 ini menyapa seorang pasien anak yang mengalami bibir sumbing ganda. Kehadiran relwan Tzu Chi di lokasi Baksos kesehatan ini selain mendampingi pasien dan keluarga juga memberi rasa nyaman kepada pasien dan keluarga.

Pada kesempatan itu pula Koordinator Tzu Chi Pontianak Sjamsiar Achmat Bunjamin secara singkat memberikan penjelasan tentang kiprah Tzu Chi dalam menjalankan misi kemanusiaannya tanpa membeda-bedakan suku, agama, golongan, dan negara.

Dimulainya baksos kesehatan Yayasan Tzu Chi ke-150 ini ditandai dengan penyerahan satu paket baju APD dari Kombes Pol. Sigit Jatmiko S.H., S.I.K., kepada Ketua Bakti Sosial Umum dr. Ruth O. Anggraeni.

Selain Tim Medis TIMA Indonesia, kegiatan baksos kesehatan ini juga didukung penuh para relawan Tzu Chi Pontianak, dan Singkawang. Para relawan Tzu Chi Pontianak dan Singkawang bersama-sama berbagi tugas agar Baksos Kesehatan ke-150 ini berjalan dengan baik. Relawan Pontianak ada yang betugas di transportasi, konsumsi, meja pendaftaran, hingga ke ruang operasi masing-masing relawan Tzu Chi Pontianak dan Singkawang berbagi tugas dengan penuh rasa syukur dan suka cita.

Dommy Dovisa penderita hernia sejak satu tahun lalu sangat gembira dan bersyukur penyakit hernianya dapat di operasi. Menurut Dommy operasi yang dilakukan oleh Tzu Chi sangat membantu sekali dirinya dan keluarga. Dommy setelah pulih nanti akan lebih giat lagi untuk bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keempat orang anaknya.

Para pasien yang ikut dalam kegiatan baksos ini juga tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Karena berkat Baksos ke-150 ini, harapan untuk kembali bisa bekerja ada di depan mata. Hal inilah yang Dommy Dovisa (40), warga Pontianak rasakan manfaat dari Baksos Kesehatan yang diadakan oleh Tzu Chi.

“Sudah satu tahun saya sakit hernia, kalau lagi datang sakitnya Pak…, waduh, gak bisa kerja saya, terpaksa saya istirahat sebentar, nanti lanjut lagi,” ucap Dommy yang bekerja outsourcing di Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dommy diantar oleh kedua orang anaknya. Dommy mengungkapkan mengetahui baksos kesehatan Tzu Chi ini dari teman kerja yang sangat peduli akan kesehatannya. Teman kerjanya itu yang mendaftarkan Dommy menjadi peserta baksos ini.

“Tadinya saya hanya cerita dengan kawan saya itu, karena saya malu sakit seperti ini (hernia), setahun Pak saya tahan sakit ini. Saya sangat terima kasih kepada Tzu Chi dan Kepolisian yang sudah membantu saya, saya Alhamdulillah sekali pak, di sini di kasih makan, didampingi relawan Tzu Chi,” ujar Dommy.

Yanto menjalani post of yang dilakukan bersama tenaga medis dari TIMA Indonesia dan dari perawat RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak. Yanto sangat senang dengan hasil operasi katarak mata kanan. Ia kini tidak perlu lagi menggunakan kacamata.

Kebahagiaan juga dirasakan oleh Yanto penderita katarak sejak dua tahun lalu. “Alhamdulillah sekali selesai dengan operasi ini, gak usah pakai kacamata lagi,” ujar Yanto.

Yanto sangat bersyukuur ketika setelah operasi keesokan harinya Yanto datang lagi ke rumah sakit untuk mengecek hasil operasi kataraknya ternyata berhasil dengan baik. Mata kanan Yanto yang dulunya harus menggunakan kaca mata kini tidak perlu lagi pakai kacamata.

“Tadi sewaktu buka perban, ada temen yang bilang kan. Wah saya bisa baca? Biasanya saya pakai kacamata kalau untuk baca, tapi sekarang kalau saya pakai kacamata justru saya gak bisa baca,” ungkap Yanto.  

Yanto sangat berterima kasih kepada Yayasan Tzu Chi dan Polda yang sudah mengadakan baksos katarak. “Alhamdulillah lah, makasih banyak sudah mengadakan operasi Katarak, program ini untuk semua masyarakat Pontianak,” katanya.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Dari Katarak hingga Bibir Sumbing, Tzu Chi Hadirkan Kesembuhan di Pontianak

Dari Katarak hingga Bibir Sumbing, Tzu Chi Hadirkan Kesembuhan di Pontianak

04 September 2025

Tzu Chi Indonesia bersama TIMA Indonesia mengadakan baksos kesehatan ke-150 di RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak. Ada 149 pasien yang berhasil menjalani operasi.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -