Donor Darah di Pabrik Tepung Tapioka

Jurnalis : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman (Tzu Chi Lampung)
 
 

foto Para karyawan pabrik tepung tapioka dengan semangat dan sukarela mengikuti kegiatan donor darah. Yanto seorang teknisi yang masih berseragam teknisi juga ikut serta.

Seorang relawan Tzu Chi, Suherman Harsono yang juga merupakan Ketua Kantor Penghubung Lampung menyadari bahwa PMI Bandar Lampung sering mengalami kekurangan stok. Beberapa kali PMI menghubungi Tzu Chi yang telah menjalin kerja sama secara rutin 3 bulan sekali mengumpulkan relawan untuk melakukan donor darah. Namun, ternyata tidak mudah mencari orang yang bersedia menjadi donor darah.

Suherman Harsono Shixiong yang juga merupakan pengusaha tepung tapioka ini kemudian berinisiatif menggerakkan karyawan di pabriknya.Ternyata banyak karyawan yang tergugah untuk ikut mendonorkan darah. Sebanyak 90 karyawan mendaftar. Maka, relawan Tzu Chi dan Palang Merah Indonesia (PMI) Bandar Lampung melaksanakan kegiatan donor darah pada tanggal 27 Januari 2011 di lokasi pabrik tepung tapioka PT. Darma Agrindo di Desa Karang Rejo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. Perjalanan menuju lokasi pabrik cukup berliku melalui jalan tanah di kawasan perkebunan karet PTP VII. Setelah menempuh jarak sekitar 45 km dari kantor Tzu Chi, rombongan insan Tzu Chi disambut oleh calon donor yang merupakan karyawan pabrik.

"Membalas budi baik sesama" adalah niat Budiharto yang sudah cukup lanjut usianya. Usianya yang sudah 60 tahun dan fisiknya yang lemah membuat bapak ini tidak dapat mendonorkan darah. Beberapa tahun lalu istrinya sakit sehingga memerlukan banyak tambahan darah. Saat itu ada orang yang tidak dikenalnya di rumah sakit yang sudi mendonorkan darah untuk istri tercinta, sehingga sang istri bisa terselamatkan. Untuk membalas kebaikan yang pernah diterimanya maka Budiharto membawa 2 orang putri kembarnya yang berusia 23 tahun untuk ikut mendonorkan darah. Si kembar Fitriana dan Fitriani dengan sukarela dan tanpa takut menjadi donor. “Tidak takut, hanya agak pegal rasanya sewaktu diambil darahnya,” kata Fitriani.

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan harapan dapat membalas budi baik, Budiharto membawa puteri kembarnya Fitriana dan Fitriani untuk ikut mendonorkan darah. (kiri)
  • Kinarsih menyadari bahwa mendonorkan darah sangat penting untuk membantu orang-orang yang membutuhkan darah serta dapat membuat badan lebih sehat. (kanan)

Tak jauh beda dengan Kinarsih (46 tahun) yang juga mendonorkan darahnya. Ibu ini menyadari betapa pentingnya darah bagi manusia, terutama yang mengalami penderitaan seperti kecelakaan atau sakit. Kinarsih menyayangkan tidak semua orang rela mendonorkan darah, padahal mendonorkan darah bermanfaat membuat badan lebih segar, dan terbentuk sel-sel darah baru sehingga tubuh lebih kuat melawan penyakit.

Setelah mendonorkan darahnya, setiap donor diberi susu, telur, vitamin serta makan siang. Donor yang terkumpul sebanyak 70 orang. Setelah melalui beberapa pemeriksaan ternyata ada yang tidak memenuhi syarat medis seperti tekanan darahnya terlalu tinggi ataupun kadar hb darahnya terlalu rendah. Total darah yang didapat 60 kantong darah dengan isi masing-masing 250 cc. Kegiatan donor darah di pabrik tepung tapioka ini akan dilakukan secara rutin setiap 3 bulan. Para relawan mengucapkan terima kasih kepada petugas PMI dan juga Suherman Harsono Shixiong dan karyawannya yang telah bersama-sama membagi cinta kasih.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum mendonorkan darah, para calon donor harus melewati beberapa pemeriksaan kesehatan. (kiri)
  • Suherman Harsono Shixiong (kanan) berinisiatif mengajak para karyawan pabriknya untuk ikut berbuat bajik dengan mendonorkan darah. (kanan)

Master Cheng Yen selalu  berpesan, urusan dunia tidak bisa diselesaikan oleh satu orang. Seorang diri juga tidak mampu mencapai semua keberhasilan  dunia.
Mari kita bersama–sama bersatu hati peduli pada bumi tanpa memandang perbedaan, karena sejatinya kita  berada di dalam  bumi  yang sama. Tujuannya adalah agar hidup kita merasa nyaman dan tenteram untuk diwariskan kepada anak cucu.

  
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117

30 Maret 2017

Nindya Anatasya Angelia menyuapi Mak Ipon makan siang sesaat sebelum operasi. Menerima perlakukan yang penuh kasih sayang, Mak Ipon sangat terharu dan ingin melihat Nindy setelah bisa melihat kembali.

Mencegah Lebih Baik Dari Mengobati

Mencegah Lebih Baik Dari Mengobati

22 Agustus 2017

Tzu Chi Biak bekerja sama dengan Yayasan Vihara Buddha Dharma Biak mengadakan Baksos Kesehatan Degeneratif dan Pembagian Beras Cinta Kasih di Desa Dofyo Wafor Distrik Biak Utara pada tanggal 19 Agustus 2017.

Bantuan Nasi Hangat Bagi Warga Korban Banjir di Lampung

Bantuan Nasi Hangat Bagi Warga Korban Banjir di Lampung

03 Desember 2018

Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan pada Jumat 30 November 2018 dini hari (pukul 04.00 WIB) mengalami banjir yang cukup parah. Relawan Tzu Chi Lampung pun meninjau langsung kondisi di sana di hari itu juga membawa bantuan 220 nasi bungkus dan 10 dus air mineral.

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -