Duka itu Masih Terasa

Jurnalis : Ing-Ing (Tzu Chi Padang), Fotografer : Enisari (Tzu Chi Padang)
 

fotoDi rumah inilah Tjia Tjoan An kehilangan istri tercinta yang meninggal karena tertimpa tiang rumah yang runtuh karena guncangan gempa pada 30 September 2009 lalu.

Benarkah ada hikmah di balik sebuah musibah? Ataukah musibah itu terjadi justru karena kita yang kurang menghargai berkah. Biasanya, setelah melihat ataupun mengalami sendiri musibah, manusia baru tersadarkan bahwa selama ini mereka telah hidup di tengah kehidupan yang penuh dengan berkah yang melimpah.

 

Menyatukan Kembali Keluarga 
Bencana gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September lalu meninggalkan duka di hati banyak orang, khususnya warga Kota Padang dan Pariaman. Semua orang merasakan duka yang sama, salah satunya adalah seorang relawan Tzu Chi Kantor Penghubung Padang yang bernama Tjia Tjoan An Shixiong. Tjia Tjoan An, atau yang lebih akrab disapa An Shixiong ini mengalami kesedihan yang mendalam di hatinya.

Pada saat gempa bumi terjadi, sang istri sedang berada di dalam rumah. Ketika ia mau keluar dari rumah, tiang rumah itu runtuh seketika. Istri An ini sempat mendapatkan perawatan dari tim medis, namun 2 jam berselang, ia menghembuskan napas terakhirnya. Pada saat kejadian itu, An Shixiong sedang bertemu dengan kliennya, sementara ketiga anak mereka sedang belajar di sekolah.

foto  foto

Ket: - Hingga kini, Tjia Tjoan An masih belum bisa melupakan kepergiaannya istrinya yang meninggal karena                      gempa bumi pada 30 September 2009 lalu.   (kiri)
        -Satu bulan lebih guncangan gempa telah berlalu, namun puing-puing bangunan dan sisa-sisa reruntuhan           masih terlihat berserakan di seantero kota Padang. (kanan)

Prihatin dengan penderitaan dan musibah yang dialaminya, pada tanggal 12 November 2009, relawan Tzu Chi Padang mengunjungi dan memberi perhatian kepadanya. Saat ini An Shixiong masih tinggal menumpang di rumah salah satu rumah saudaranya, sementara ketiga anaknya dititipkan di rumah saudaranya yang lain di Jakarta.

Kepada relawan Tzu Chi Padang, An Shixiong mengutarakan harapannya untuk dapat membangun kembali rumahnya yang sudah runtuh agar dapat secepatnya berkumpul kembali bersama ketiga buah hatinya.

 

 

 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Membentangkan Jalan Kebenaran

Suara Kasih : Membentangkan Jalan Kebenaran

21 Februari 2012 Selain itu, insan Tzu Chi di Filipina juga sangat menaati sila. Setiap hari Rabu, mereka akan mengadakan ritual namaskara mulai dari pintu gerbang terluar Aula Jing Si hingga ke dalam.
Sekarang Lingkungan Kami Jauh Lebih Rapi, Lebih Lestari, Lebih Indah

Sekarang Lingkungan Kami Jauh Lebih Rapi, Lebih Lestari, Lebih Indah

12 September 2019

Semangat pelestarian lingkungan terlihat begitu jelas ketika mata tertuju pada pekarangan rumah warga di sekitar wilayah Xie Li Sumatera Utara. Tanaman bunga, terong, cabai, sawi, selada hingga tanaman obat-obatan keluarga menghiasi pekarangan rumah warga.

Pekan Amal Tzu Chi 2025: Pestanya Para Donatur dalam Semangat Cinta Kasih

Pekan Amal Tzu Chi 2025: Pestanya Para Donatur dalam Semangat Cinta Kasih

07 Juni 2025
Pekan Amal Tzu Chi 2025 menjadi “pesta cinta kasih” bagi donatur dan relawan. Seluruh hasil penjualan bazar ini digunakan untuk mendukung pembangunan Kawasan Pendidikan Tzu Chi.
Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -