Gotong Royong Atasi Krisis Hunian, Tzu Chi Fasilitasi Akses Hunian Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Feri Kurniawan D., Vice President Pemasaran Pembiayaan Program BP Tapera, sedang menyosialisasikan program rumah subsidi pemerintah dengan uang muka 1%. Suku bunganya tetap 5% sepanjang tenor, sehingga cicilan bisa di angka satu jutaan. Tenor maksimal 20 tahun, serta sudah bebas PPN dan BPHTB.

Dalam upaya memperluas pemahaman mengenai mekanisme, skema implementasi, dan tahapan teknis pelaksanaan program rumah murah melalui KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bekerja sama dengan BP Tapera mengadakan sosialisasi mendalam kepada para pengusaha mitra Yayasan Buddha Tzu Chi.

Acara ini dihadiri oleh 38 pengusaha yang sebelumnya, pada 14 Mei 2025, mengikuti ramah tamah sosialisasi program rumah murah bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Maruarar Sirait, serta Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma. Para pengusaha tersebut aktif mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan tiga juta rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Melalui sosialisasi ini, para mitra Yayasan Buddha Tzu Chi dan masyarakat umum diharapkan dapat memahami dengan jelas proses dan prosedur teknis yang memudahkan kepemilikan rumah dalam program Tapera.

Para mitra Tzu Chi yang hadir berasal dari Indofood, Agung Sedayu Group, Sinarmas, Mulia Group, Pulau Intan, Kawan Lama, Arta Graha, Erajaya, Sumarecon, dan lainnya.

Andre Zulman dari Divisi Eksternal Tzu Chi Indonesia menyatakan dukungan nyata terhadap Program 3 Juta Rumah yang digagas pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dukungan ini diwujudkan melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan mitra Tzu Chi dalam menyediakan rumah terjangkau bagi karyawan dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kolaborasi ini menjadi wujud sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi nonpemerintah dalam menangani masalah backlog perumahan nasional.

“Hari ini kita sangat senang karena ini merupakan tindak lanjut dari program yang pernah kita bahas bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, dan beberapa perusahaan mitra,” ujar Andre.

Andre Zulman dari Divisi Eksternal Tzu Chi Indonesia menjelaskan keterlibatan Tzu Chi dalam program BP Tapera, yaitu untuk menyosialisasikan dan mengoordinasikan data karyawan-karyawan sebagai mitra Yayasan Tzu Chi yang berminat memiliki rumah subsidi dari pemerintah.

Andre menyampaikan bahwa kolaborasi ini sangat berarti karena pelaksanaan Program 3 Juta Rumah memang membutuhkan semangat gotong royong. Momen ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah, para pemangku kepentingan di sektor swasta, perusahaan-perusahaan, serta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, yang bersama-sama mengoordinasikan agar program tersebut berjalan lancar.

Ia juga menegaskan bahwa Tzu Chi telah banyak melakukan program pembenahan kampung. Meskipun program kali ini berbeda dari upaya membangun dan merenovasi rumah yang biasa dilakukan Yayasan, pada dasarnya tujuan utama tetap sama, yaitu mendorong masyarakat, termasuk kategori berpenghasilan rendah sesuai kriteria pemerintah, untuk memiliki hunian layak.

Lebih lanjut, Andre menjelaskan peran Yayasan Tzu Chi dalam program BP Tapera, yakni menyosialisasikan sekaligus mengoordinasikan data karyawan mitra yang berminat. Hal ini bertujuan agar perusahaan mitra dapat mengajukan dan melaksanakan program BP Tapera lebih cepat dan efektif.

Peluang Besar Memiliki Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Feri Kurniawan D., Vice President-Pemasaran Pembiayaan Program BP Tapera, pada sosialisasi ini menjelaskan bahwa poin dari sosialisasi ini ingin menyampaikan informasi terkait program pemerintah dalam penurunan backlog data kepemilikan rumah. Berdasarkan data BPS per tahun 2023, ada 9,9 juta keluarga yang memiliki penghasilan masuk kategori MBR itu belum punya rumah.

“Artinya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum punya rumah. Sedangkan pada tahun ini, di pemerintahan Bapak Prabowo, khususnya di bawah naungan Bapak Ara selaku Menteri PKP, itu telah menyiapkan kuota yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Alokasi kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah ditingkatkan dari 220.000 menjadi 350.000 unit, dengan anggaran yang sudah tersedia. Nah, makanya dengan kenaikan kuota yang cukup signifikan ini, untuk membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah yang belum punya rumah, itu peluangnya cukup besar,” jelas Feri.

Rumah yang berada di perumahan Puri Harmoni 2 ini terletak di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.

Feri dalam sosialisasi ini pun menjelaskan fitur rumah program pemerintah subsidi dengan uang muka 1%, kemudian suku bunganya tetap sepanjang tenor 5%, artinya dengan suku bunga tetap 5% sepanjang tenor cicilannya bisa di 1 jutaan. Dan maksimal tenornya 20 tahun, kemudian sudah bebas PPN, bebas BPHTB.

Pemerintah juga men-support dengan membebaskan biaya (gratis) untuk mengurus surat-surat yang ada keterkaitannya dengan pemerintah. Programnya cukup menarik, 1% berarti 1 jutaan karena harga rumah rata-rata 180-an kalau untuk Jabodetabek, dan ini berlaku di seluruh Indonesia. Sehingga banyak masyarakat kita yang mudah untuk memiliki rumah.

“Permasalahan orang beli rumah itu selain cicilan yang besar dibiaya awal untuk pajak, BPHTB, seperti itu kan cukup besar. Nah, pemerintah di sini memastikan masyarakatnya banyak bisa mengambil program ini dan biayanya digratiskan. Dan ditambah lagi subsidi bantuan uang muka dari pemerintah,” tutur Feri.

Di sini, pemerintah berperan untuk memastikan seluruh masyarakatnya bisa memiliki rumah. Kita dari BP Tapera diminta untuk menyosialisasikan secara aktif dan dibantu oleh Kementerian PKP memfasilitasi ke beberapa segmentasi. Ada segmentasi guru, tenaga kesehatan, buruh, petani, nelayan, pengemudi ojol, dan lainnya sudah disiapkan oleh Kementerian PKP bersama BP Tapera.

Para mitra Yayasan Tzu Chi seusai melihat langsung rumah subsidi pemerintah di Cisoka, Kabupaten Tangerang berfoto bersama di depan rumah perumahan. Para pengusaha ini merupakan mitra Tzu Chi yang turut mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan tiga juta rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Kementerian PKP bersama BP Tapera bukan hanya menyiapkan program, tetapi membantu menjembatani ke kementerian-kementerian terkait. Tahun 2025 ini, pemerintah sangat men-support seperti Yayasan Buddha Tzu Chi ini yang mayoritas bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar yang pasti pegawainya sangat banyak. Informasi program BP Tapera ini sangat membantu. Banyak masyarakat yang belum tahu bahwa pemerintah bersama BP Tapera telah menyiapkan program rumah murah untuk MBR.

“Makanya kita butuh bergandengan tangan, dan Alhamdulillah dari Tzu Chi ini sangat membantu untuk mencapai segmentasi buruh. Karena mayoritas, saya lihat tadi ada perusahaan Indofood, Agung Sedayu Group, Sinarmas, Mulia Group, Pulau Intan, Kawan Lama, Arta Graha, Erajaya, Sumarecon, dan lainnya,” ucap Feri.

Pada kesempatan tersebut pula, para mitra pengusaha Tzu Chi diajak untuk melihat langsung rumah-rumah yang sudah siap huni. Salah satunya di perumahan Puri Harmoni Cisoka 2 yang berlokasi di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.

Para mitra Tzu Chi melihat langsung rumah subsidi dari pemerintah. Rumah subsidi oleh pemerintah memiliki luas tanah 60 m² dan luas bangunan 28 m², terdapat 2 kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan garasi mobil.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Menteri PKP Gaungkan Program Rumah Murah Bersama Tzu Chi dan Para Pengusaha

Menteri PKP Gaungkan Program Rumah Murah Bersama Tzu Chi dan Para Pengusaha

15 Mei 2025

Kolaborasi lintas sektor digalang di Tzu Chi Center. Menteri PKP dan Komisioner BP Tapera memaparkan skema rumah subsidi, sembari mengapresiasi kontribusi Tzu Chi selama ini.

Gotong Royong Atasi Krisis Hunian, Tzu Chi Fasilitasi Akses Hunian Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Gotong Royong Atasi Krisis Hunian, Tzu Chi Fasilitasi Akses Hunian Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

23 Mei 2025

Lewat sinergi pemerintah, swasta, dan NGO, program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) semakin dekat dengan masyarakat.

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -