Internasional : Bacang Kemanusiaan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoRelawan membuat bacang vegetarian dalam rangka penggalangan dana untuk membeli tempat tidur anak-anak di Surrey Memorial Hospital. .

Relawan di Vancouver, Pantai Barat Kanada mengumpulkan dana sebanyak C$ 175.000 untuk rumah sakit setempat. Bagian dari kontribusi mereka adalah 2.000 bacang yang mereka buat untuk Festival Perahu Naga. 

Karena kekurangan pendanaan dari pemerintah, banyak rumah sakit umum di Kanada memiliki yayasan sendiri untuk mengumpulkan uang yang akan digunakan untuk membeli peralatan baru. Insan Tzu Chi di kota ini sudah lebih dari empat tahun terakhir mengumpulkan uang untuk membeli tiga tempat tidur anak-anak untuk Surrey Memorial Hospital, yang mencapai C$ 150.000. Kontribusi mereka yang terbaru adalah pembuatan bacang dalam rangka  merayakan Festival Perahu Naga, yang jatuh pada tanggal 16 Juni tahun ini. Para insan Tzu chi membuat bacang di kantor cabang mereka di Vancouver, membuat bau harum memenuhi koridor. 

"Hari ini kami membungkus kue bacang yang sehat, yang memerlukan banyak waktu dan tenaga," kata relawan Huang Yueyuan, "kami mulai menyiapkan bahan dua atau tiga hari yang lalu." Mereka dengan cermat memantau kualitas pada setiap tahap. "Potong bit yang menonjol, sehingga mereka tidak menjadi satu dan merobek daun," kata salah seorang relawan. Di antara para juru masak, salah satunya adalah Jiang Gai, seorang wanita tua dari Taiwan yang mengunjungi keluarganya di Kanada. "Kemarin saya mendengar salah seorang relawan mengatakan bahwa mereka akan membuat bacang hari ini. Kita harus mengambil kesempatan untuk berbuat baik, jadi saya naik bus di tengah hujan pagi ini untuk datang ke sini,” kata Jiang Gai, "kukus yang lezat baru dikirim ke depan pintu pelanggan untuk membuat mereka senang.” 


foto  

Ket : - Insan Tzu Chi dari Kanada mengumpulkan uang untuk Rumah Sakit Richmond.
         

Cinta dari Akademi Tzu Chi
Sementara itu, di Richmond, pinggiran Selatan Vancouver, para relawan telah mengumpulkan  C$ 25.000 untuk RS Richmond, rumah sakit setempat. Uang itu datang dalam bentuk sumbangan dari warga, para guru, dan siswa di Akademi Tzu Chi. 

Lisa Westermark, Chief Executive rumah sakit, mengatakan bahwa dana ini untuk mengisi kesenjangan antara alokasi dana dari pemerintah dan kebutuhan untuk masyarakat. "Perawatan kesehatan sangat mahal. Dana pemerintah tidak memadai, maka kami mencoba untuk memastikan bahwa kami menyediakan keunggulan dalam kesehatan di komunitas kami," kata Lisa. Dia mengatakan bahwa uang dari Tzu Chi akan digunakan untuk membeli generator frekuensi radio yang dapat  mematikan rasa sakit pasien. "Mereka menggunakan mesin ini untuk membekukan saraf, dan saraf tersebut akan tetap beku selama 18 bulan, sehingga para pasien tidak harus hidup dengan rasa sakit kronis," katanya, "ini semua karena Anda, kami  dapat melakukan ini untuk pasien kami, jadi terima kasih, terima kasih banyak.” Sebelumnya, para relawan menyumbangkan mesin lainnya, termasuk mesin pemindai MRI. Mereka senang membantu staf rumah sakit merawat para  pasien dan berperan dalam masa pemulihan para pasien tersebut. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh: Riani Purnamasari/He Qi Utara)

  
 
 

Artikel Terkait

Meneguhkan Ikrar, Mewariskan Nilai Keluarga Jing Si

Meneguhkan Ikrar, Mewariskan Nilai Keluarga Jing Si

02 September 2020

Pelatihan online Relawan Tzu Chi seluruh Indonesia berlangsung pada 30 Agustus 2020 dengan jumlah peserta 715 orang. Pelatihan bertema Meneguhkan Ikrar, Mewariskan Nilai Keluarga Jing Siini berisi materi dengan pembicara dari luar negeri maupun dalam negeri.

Bersukacita Menyambut Rumah Kedua Tzu Chi Medan

Bersukacita Menyambut Rumah Kedua Tzu Chi Medan

13 November 2015

Kesungguhan hati insan Tzu Chi Medan dalam mengemban misi Tzu Chi dan menggalang Bodhisatwa dunia berbuah manis. Berkat kerja sama relawan dan donatur, pada Sabtu, 7 November 2015, insan Tzu Chi Medan menyambut rumah kedua di Kompleks Jati Junction, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan.

“Through History Exhibition”

“Through History Exhibition”

18 Desember 2013 Bersama-sama mewariskan sejarah bukan berarti relawan Zhen Shan Mei jadi istirahat tapi karena kita pelaku sejarah. Contoh pada misi amal kita tidak bisa selalu menemani tapi relawan pemerhati yang menjalankan kasus tersebut dapat menemani setiap hari, dan pasti menemukan kisah indah untuk dibagikan.
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -