Jalan Hidup Berkisah
Jurnalis : Sharleen (He Qi Utara), Fotografer : Sharleen (He Qi Utara) |
| ||
Salah satu kegiatan rutin relawan Tzu Chi adalah mengunjungi Panti Wreda Wisma Mulia di Jalan Hadiah No. 16-18 Jelambar, Jakarta Barat untuk melakukan kunjungan kasih. Sabtu, 23 Oktober 2010, 21 relawan Tzu Chi dengan penuh semangat dan bahagia menggunting rambut serta merapikan kuku para oma. Tampak di sana 4 orang dokter yang juga merupakan relawan dengan cermat memeriksa kesehatan para oma dan memberikan resep obat dan vitamin apabila diperlukan. Memilih Hidup di Panti Sebenarnya Oma Rina memiliki seorang putri, dan putri semata wayangnya itu selalu berharap oma mau pulang dan tinggal bersamanya. Namun karena oma bersikeras untuk tinggal di panti, sang putri pun mau tak mau mendukung keputusan ibunya tersebut. Putrinya selalu meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk datang mengunjunginya 1 sampai 2 kali seminggu, sambil membawa makanan, buah dan perlengkapan sehari-hari. Oma Rina pun disediakan televisi pribadi untuk menonton tayangan-tayangan kesukaannya. Selain Oma Rinawati, kebahagiaan tinggal di panti juga dirasakan oleh Oma Bun Jan Cin, wanita kelahiran 6 Mei 1934. Keputusan sang adik yang sibuk bekerja 3 tahun yang lalu dan kemudian membawa oma ke panti membuat oma merasakan kebahagiaan memiliki banyak keluarga dan teman-teman. Pada usianya yang ke-76, Oma Bun Jan Cin yang tidak memiliki suami maupun anak merasa sangat betah dan bahagia bisa tinggal di Panti.
Keterangan :
Duka Oma Agustin
Keterangan :
Sikap sang putri yang membela pembantu pun membuatnya memutuskan untuk menitipkan Oma Agustine ke panti. Anak ketiga pun tidak sanggup menampung Oma Agustine karena rumahnya yang di Mangga Dua sedang direnovasi. Putra bungsu Oma Agustine yang tinggal di Semarang pun belum pernah menghubunginya lagi sejak ia tinggal di Panti, padahal menurut oma, menantunya sangat baik dan menyayanginya. Di tengah kesedihan Oma Agustine, salah seorang relawan Tzu Chi menghibur dan mendengarkan keluh kesahnya dengan penuh perhatian. “Setiap keluarga memiliki masalahnya masing-masing. Apabila oma bisa berlapang dada dan menerima kenyataan dengan hati yang ikhlas, maka Oma akan lebih merasa bahagia dan tenang, serta darah tinggi oma pun dapat menurun,” kata relawan tersebut. Banyak pelajaran yang bisa didapatkan bersama para Bodhisatwa ini. Keluh kesah dari fisik dan hati terdengar dari berbagai sisi dan sudut pandang. Namun sebenarnya itu adalah ungkapan hati mereka yang membutuhkan cinta kasih dan perhatian. Master Cheng Yen selalu menekankan adanya dua hal yang tidak boleh ditunda di dunia ini, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan. Dengan memberi perhatian kepada mereka, berarti kita telah belajar berbakti dan berbuat kebajikan, karena apa yang kita tanam maka itulah yang kita tuai. | |||
Artikel Terkait

Bersumbangsih Sepenuh Hati
23 November 2015
Kamp Pengusaha: Kebahagiaan dalam Memberikan Pelayanan
16 Oktober 2018Dalam rangka menyambut acara Kamp Pengusaha Indonesia Malaysia pada 13 dan 14 Oktober 2018, para relawan Tzu Chi berkoordinasi satu sama lain untuk menyukseskan acara.
Dasawarsa Pintu Penggalang Bodhisatwa
01 September 2014Sebagai sarana untuk menyosialisasikan budaya humanis dalam masyarakat, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia meresmikan Toko Buku Jing Si atau Jing Si Books & Café Pluit pada tahun 2004. Kini, Jing Si Books & Café Pluit genap berusia sepuluh tahun dalam mewariskan intisari ajaran Master Cheng Yen.