Kegigihan Yang Membangkitkan Rasa Syukur

Jurnalis : Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Andy Krisnawan, Hoon Tai Peng, Karim, Lutiana, Toni, Yulianto (Tzu Chi Pekanbaru)
 
 

foto
Bersentuhan langsung dengan saudara kita yang kurang beruntung dapat menumbuhkan rasa syukur di dalam diri dan menghargai kehidupan kita yang jauh lebih baik dari mereka.

 

Dikala memiliki, harus bisa mengenang betapa susahnya pada saat tidakmempunyai apa-apa.Ketika hari cerah, ingat untuk mempersiapkan bekal dalam menghadapi hari penghujan
- Kata Perenungan Master Cheng Yen-

Kata Perenungan Master diatas sebagai pengingat bagi kita untuk senantiasa mawas diri dan bersyukur. Hati cinta kasih yang ada, kadang baru bisa dibangkitkan di kala kita melihat penderitaan ataupun perjuangan hidup yang keras dari saudara-saudara kita yang hidup dalam serba kekurangan. Dengan melihat hal tersebut, barulah kita menyadari betapa beruntungnya kita dengan kondisi kita yang penuh berkah dan kasih sayang.

Dalam rangka mempraktikkan tema “Kegigihan” pada kelas Budi Pekerti bulan Oktober 2013, tanggal 24 November 2013 lalu siswa kelas Tzu Shamelakukan kegiatan outdoor mengunjungi para penerima bantuan Tzu Chi (Gan en Hu) di Pekanbaru. Minggu siang tanggal 24 November 2013, Anak-anak sudah mulai ramai berkumpul di Kantor Penghubung Tzu Chi untuk mengikuti kegiatan outdoor dan masing-masing grup pun telah menyiapkan buah tangan yang akan dibawa saat berkunjung. Pada kesempatan ini ada 6 Gan EHu yang akan dikunjungi dengan kondisi yang berbeda-beda. Anak-anak dibagi menjadi 6 Kelompok dan masing-masing kelompok akan mengunjungi satu Gan En Hu.

Sebelum berangkat, setiap kelompok mengadakan briefing singkat tentang kondisi Gan EHuyang akan dikunjungi, etika berkunjung, dan lain-lain. Anak-anak juga diminta untuk lebih “melihat dengan telinga dan mendengar dengan mata”. Setelah kunjungan mereka akan diminta menuliskan pengalaman yang didapat, seperti: Andaikan kalian berada pada kondisi Gan En Hudan bandingkan dengan kondisinya kalian saat ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Setelah doa bersama, anak-anak diajak untuk mewujudkan kepedulian bagi saudara kita yang tertimpa bencana. Setiap nilai rupiah yang dimasukkan ke dalam kotak amal adalah wujud keikhlasan dari anak-anak untuk membantu saudara kita yang menjadi korban bencana Topan Haiyan di Filippina (kiri).
  • Semangat kegigihan Ibu Ani yang juga sangat menginspirasi Group Gan En, dimana Ibu Ani seorang diri bekerja keras untuk menghidupi kelima anaknya (kanan).

Ketika memulai perjalanan ke rumah Lara (Gadis kecil berusia 5 tahun penderita Hydrocepalus), Vivian merasa begitu gembira, namun suasana hati berubah menjadi sedih saat melangkahkan kaki memasuki rumah Lara yang sangat sederhana dan melihat kondisi Lara yang hanya bisa terbaring lemah. Tersirat di wajahnya derita yang dialami, namun dia tetap menghargai kehidupan yang telah diberikan dan tetap berjuang untuk hidup. Vivian merasa dia harusnya bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh orang tua. Selama ini dia kurang bersyukur dan malah sering mengeluh dan tidak puas kalau dibelikan sesuatu oleh Mama. Mulai saat ini Anak-anak ini sadar dan akan lebih menghargai berkah yang dimiliki.

Oktavia: Penderita Leukimia
Kegigihan Debby (kakak Oktavia) sungguh menginspirasi anak-anak yang berkunjung ke rumahnya. Saat kunjungan, Oktavia sedang dirawat di rumah sakit selama 3 minggu ini menjalani Chemoterapy. Sebagai anak sulung dari 5 bersaudara, Debby menyambut kedatangan Anak-anak dengan sukacita dan menceritakan kronologis penyakit yang diderita adik tercinta dan kegigihan hidup yang mesti mereka jalani dengan sukacita.

Sang ayah meninggal dunia satu setengah tahun yang lalu akibat serangan jantung. Tanggung Jawab kehidupan keluarga berada di pundak Ibu dan Debby sebagai anak sulung. Ibu berjualan sayur di pasar dan Debby memanfaatkan waktu luang untuk bekerja dan melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, dan lain-lain.

Debby yang masih duduk di kelas XI SMA ini punya semangat belajar yang tinggi dan bercita-cita meraih gelar S1 agar bisa membantu kehidupan keluarga dan membanggakan orang tua. Anak-anak dari Group Zhi Zhu ini seperti Vincent Kuang, Jerryhan, Aprilia, Calvin, Ervyna sangat mengangumi kegigihan dan keuletan Debby menjalani kehidupan yang serba kekurangan ini dan mereka begitu bersyukur atas berkah yang mereka miliki dan harus mencontoh semangat kegigihan dan keuletan kak Debby. Semoga cita-cita Debby menjadi Sarjana bisa terwujud dan Oktavia bisa sembuh dari penyakit Leukimianya.

foto  foto

Keterangan :

  • Anak-anak dari Group Bao Rong mendapat kesempatan untuk belajar semangat kegigihan yang luar biasa dari Abel (Penerima Bantuan Pendidikan) yang harus bekerja di sela-sela sekolah untuk memenuhi kebutuhan keluarga (kiri).
  • Acek Akim (Penderita TBC tulang yang hidup dengan satu kaki), juga banyak memberikan inspirasi bagi Anak-anak yang berkunjung ke rumahnya. Acek Akim juga sempat menasehati Anak-anak untuk bersyukur mempunyai anggota tubuh yang lengkap (kanan).

Akim: Penderita TBC Tulang
Kunjungan ke rumah Acek Akim (Penderita TBC tulang yang hidup dengan satu kaki), juga banyak memberikan inspirasi bagi Anak-anak yang berkunjung ke rumahnya. Acek Akim awalnya bersikeras tidak mau diamputasi padahal Dokter telah memvonis usianya hanya akan bertahan 3 bulan jika tidak diamputasi. Namun karena kegigihan relawan amal membujuk Acek Akim akhirnya beliau bersedia diamputasi kakinya demi menyelamatkan nyawanya. Meskipun saat ini Acek Akim hidup dengan satu kaki, beliau punya harapan satu hari nanti dia mendapatkan kaki palsu yang nantinya akan membuat dia lebih leluasa bergerak. Dan dia akan selalu ingat akan bantuan yang telah diberikankan Tzu Chi dan akan membalas kebaikan yang diberikan dan akan ikut sebagai relawan Tzu Chi.

Acek akim begitu senang saat diberikan celengan bambu. Acek Akim juga sempat menasehati Anak-anak untuk bersyukur mempunyai anggota tubuh yang lengkap. Dari kunjungan ke Acek Akim, Anak-anak seperti Pricilia, Ling-Ling, Willy, dan kawan-kawan, mendapatkan pelajaran bahwa kita hendaknya bersyukur atas anugerah diberikan berupa anggota tubuh yang lengkap dan memanfaatkannya untuk berbuat kebajikan. Kita hendaknya gigih mempertahankan sesuatu yang baik.

Akiong: Keluarga Penderita Penyakit Jantung Bocor
Ketika Group He Qi mengunjungi keluarga Pak Akiong (Anak menderita Kelainan Jantung bawaan) yang didampingi oleh Honggara Shixiong. Anak-anak seperti Cindy Young, Cindy Clara, Michael Lian, Alvin, Peter dan Priscillia merasa kasihan kepada sang bayi yang begitu lahir sudah divonis menderita Jantung bocor dan syukur setelah menjalani operasi, adik kecil yang sudah berusia 1 tahunan sudah bisa tumbuh sehat seperti bayi lainnya. Dan mereka kagum atas kegigihan orang tua berjuang untuk kesembuhan anaknya. Sungguh cinta kasih orang tua itu luar biasa dan mereka rela melakukan apa saja demi anak tercinta. Kita sebagai anak harus bisa membalas budi baik orang tua dan harus pandai menjaga kesehatan diri sendiri. Kalau kita sakit pastilah orang tua akan khawatir sekali.

Dari kegiatan outdoor kali ini begitu banyak hal yang dapat memberikan inspirasi bagi kita semua dan menyadarkan kita untuk bersyukur atas berkah yang kita dapatkan. Semoga apa yang kita dapatkan hari ini dapat kita terapkan dalam kehidupan kita.

 

 
 

Artikel Terkait

Study Tour ke Aula Jing Si

Study Tour ke Aula Jing Si

23 Desember 2013 Dalam kurikulum pendidikan setiap Sekolah Dasar di Jakarta wajib memiliki kurikulum study tour tentang pengenalan Jakarta. Dan berhubung Tzu Chi Indonesia memiliki gedung sebagai bagian dari budaya kemanusiaan, maka sejak pertengahan tahun 2013 siswa-siswi Sekolah Dasar Cinta Kasih rutin mengadakan study tour ke tempat ini.
Perawat Profesional dan Humanis

Perawat Profesional dan Humanis

15 Juni 2015 Seminar ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tambahan dan memperluas wawasan khususnya bagi para perawat. Kemampuan teknis yang dipadukan dengan budaya humanis Tzu Chi sangat penting agar dapat meningkatkan kualitas seorang perawat.
Menumbuhkan Syukur di Tzu Chi

Menumbuhkan Syukur di Tzu Chi

13 Desember 2012 Sebuah pelajaran yang sangat berharga untuk kita pahami. Rasa syukur merupakan ungkapan yang tidak ternilai harganya karena banyak saudara kita yang ada di luar mengalami kemiskinan dan serba keterbatasan.
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -