Kehangatan di Sekolah Tzu Chi
Jurnalis : Indira Melik, Fotografer : Teddy Lianto
|
| ||
Acara berlangsung dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB, dengan di tengah – tengahnya diselingi waktu makan snack dan waktu makan siang. Acara yang berlangsung selama enam jam tersebut terdiri dari serangkaian perlombaan permainan tradisional yang meliputi Newspaper Dance (menari di atas koran), sendok kelereng, memasukkan pensil ke dalam botol, dan lomba makan kerupuk serta kompetisi olahraga seperti lari Hula Hoop, futsal, dan basket. “Tidak hanya belajar secara akademik, tapi juga bagaimana untuk mereka itu bisa menjadi seorang individu yang sehat jasmani dan rohani. Jadi tidak cuman belajar saja, tapi aspek lainnya seperti aspek fisik juga harus diperhatikan,” ujar Carolina Widjanarko, Kepala Sekolah Dasar Tzu Chi ketika diwawancarai kru dari 3 in 1 mengenai tujuan penyelenggaraan acara tersebut. “Target disini adalah bagaimana mereka bisa selain lebih fun, bersenang – senang dengan berolahraga, tapi bagaimana juga mereka bisa meningkatkan sportivitas dan juga bagaimana bermain dengan cara yang baik.” Harapan para guru, siswa - siswi selain memiliki prestasi akademis, juga tidak mengesampingkan kegiatan non – akademis seperti misalnya kegiatan olahraga. Dari sini, dapat kita lihat bahwa para guru mengharapkan suatu keseimbangan dalam pertumbuhan pribadi siswa – siswinya.
Keterangan :
Namun, selain suatu keseimbangan setiap pribadi siswa yang diharapkan tumbuh melalui kegiatan ini oleh para guru, melalui liputan langsung ke Sekolah Tzu Chi, terlihat ada hal lain yang lebih menonjol yang berhasil terbina dalam diri siswa – siswi sekolah ini. Hal tersebut adalah keramahan dan keharmonisan dalam hubungan antar sesama yang dimiliki anak – anak yang masih belia tersebut. “Good morning, Gan En”
Keterangan :
Arti Sekeping Biskuit Terkadang kita lihat begitu banyak kejadian tidak manusiawi yang terlahir dari suatu perselisihan, entah itu antar individu, antar komunitas, atau antar negara, dan menyebabkan kita merasa di dunia ini tiada lagi suatu cinta kasih yang murni dari lubuk hati. Namun disini, tempat dimana anak – anak yang usianya masih sangat muda dibimbing dalam suatu lingkungan dengan suasana yang harmonis dan diajarkan menjadi seorang pribadi dengan hati penuh cinta kasih pada sesama. |
| ||
Artikel Terkait

Berbagi di Hari Imlek
02 Februari 2012
Sembako Cinta Kasih untuk Warga Terdampak Covid-19 di Medan
30 April 2020Senin, 27 April 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi membagikan 10.000 paket sembako cinta kasih berupa beras 5 kg, 1 kotak mie instan @ 40 bungkus dan masker kain untuk meringankan penderitaan masyarakat yang terdampak bencana wabah Covid 19 bekerja sama dengan TNI.