Kunjungan Suster-suster dari Santo Carolus Borromeus

Jurnalis : Erli Tan (He Qi Utara), Fotografer : Antony (Tzu Ching), Erli Tan, Haryo Suparmun, Yusniaty (He Qi Utara)
 

foto
Tanggal 20 Oktober 2013, tujuh suster dari Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus, datang mengunjungi Aula Jing Si. Relawan terlihat sedang memberi penjelasan berkenaan dengan poster-poster yang ada di Exhibition Hall.

Tanggal 20 Oktober 2013, tujuh suster dari Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus, datang mengunjungi Aula Jing Si. Mereka bisa datang berkunjung karena berawal dari sebuah brosur yang mereka dapat, brosur tersebut berisi tentang kegiatan pelestarian lingkungan Tzu Chi. Tertarik akan pelestarian lingkungan, mereka pun bermaksud datang untuk belajar dan berniat menerapkan di komunitas mereka. Sehari sebelumnya tgl 19 Oktober 2013, mereka pun mengutarakan niat mereka untuk datang berkunjung dengan menelepon terlebih dahulu ke kantor yayasan.

Oleh staf yang menerima telepon, mereka diberitahu untuk datang saja karena setiap hari ada staf/relawan yang piket dan bisa membawa mereka tour. Akhirnya mereka pun datang keesokan harinya tanpa mengetahui bahwa sebenarnya pada hari tersebut tidak ada seorangpun yang piket.

Pagi itu sekitar jam 10 lebih, mereka tiba di Aula Jing Si dan menghampiri satpam yang sedang bertugas di lantai 1 Gedung Da Ai. Mengutarakan niatnya untuk berkunjung dan mengenal Aula jing Si, mereka pun menunggu dengan penuh harap. Jodoh memang menakjubkan, di pagi yang sama, komunitas Hu Ai PIK sejak jam 7 pagi melakukan kegiatan memilah barang daur ulang di depan Aula Jing Si, yaitu tidak jauh dari lokasi mereka menunggu. Satpam yang tidak berdaya karena tidak ada yang piket juga tidak kehilangan akal. Beberapa relawan komunitas Hu Ai PIK yang sedang memindahkan barang ke gudang setelah kegiatan daur ulang itu, dihampiri oleh sang satpam dan menyatakan bahwa ada suster-suster yang datang berkunjung dan belum ada yang meladeni. Mendengar itu, beberapa relawan pun berinisiatif. Ada perasaan tidak enak hati karena tamu sudah datang ke rumah tapi tidak ada yang melayani. Akhirnya kami bertiga, yaitu saya, Shelly Widjaja Shijie, dan Haryo Suparmun Shixiong pun bergegas menemui dan membawa mereka tour keliling Aula Jing Si.

foto  foto

Keterangan :

  • Foto bersama tidak lupa kami lakukan. Para suster dengan cepat sudah menguasai sikap fang zhang dalam waktu singkat (kiri).
  • Terlihat keceriaan dan sukacita saat tour berlangsung. Setiap sudut Aula Jing Si sangat menarik untuk difoto (kanan).

Jalinan Jodoh Penuh sukacita
Setiap misi pun kami kenalkan, ajaran Master Cheng Yen dan filosofi juga tidak ketinggalan. Sejarah Tzu Chi, budaya humanis, dan visi misi serta kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Tzu Chi sangat menarik perhatian mereka. Yang juga sangat menarik bagi mereka adalah Kata Perenungan Master Cheng Yen yang banyak ditemui dalam gedung Aula Jing Si. Selalu mereka baca dengan teliti dan serapi maknanya, kemudian difoto untuk bisa di-share kepada teman-teman di komunitasnya. Para suster benar-benar datang untuk belajar, kami semakin semangat karena banyak yang bisa kami share kepada mereka. Walaupun tour tersebut dimulai pukul 10.30 WIB dan berakhir jam 14.30, namun yang hendak diceritakan kepada mereka sepertinya tidak ada habisnya. Keakraban terjalin hanya dalam waktu singkat. Selama tour berlangsung, keceriaan dan keharmonisan selalu menyertai. Mengabadikan kunjungan ini dalam jepretan foto juga tidak lupa kami lakukan. Budaya melipat kedua tangan (fang zhang) kami kenalkan saat foto bersama. Saat hendak berfoto bersama lagi, mereka berinisiatif fang zhang tanpa kami arahkan, hal ini cukup membuat saya takjub, mereka belajar dengan sangat cepat.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan dengan ramah membawa suster-suster untuk berkeliling ke setiap ruang yang ada di Aula Jing Si (kiri).
  • Suster Luisa CB (paling kiri) saat berbincang-bincang dengan relawan mengenai perencanaan kunjungan lanjutan (kanan).

Tour berakhir di Jing Si Books & Cafe. Semangat dan ingin belajar dari keteladanan Master Cheng Yen dapat dirasakan karena banyak buku Master Cheng Yen yang diborong. Salah satu suster yaitu Suster Luisa CB, Ketua Tim Pendidikan pun menyatakan niatnya untuk melakukan kunjungan lanjutan, dengan jumlah peserta yang bisa mencapai 300 orang yang akan datang dari 46 komunitas mereka yang tersebar di seluruh Indonesia. Kunjungan lanjutan tersebut direncanakan akan berlangsung tanggal 16 November 2013. Suster Luisa bermaksud menitik beratkan pada pengenalan mengenai nilai-nilai filosofi, budaya humanis, dan pelestarian lingkungan, mereka bahkan ingin belajar menggunakan sumpit dan mangkuk saat makan siang.

Kunjungan pada tanggal 20 Oktober 2013 itu pun berakhir, mereka pulang dengan membawa banyak kesan yang positif dan berharga, mereka menyatakan rasa terima kasihnya dengan penuh sukacita. “Terima Kasih, hari ini kami banyak belajar. Gan en,” ucap mereka sambil berjabat tangan dengan senyum bermekaran di wajah. Budaya Gan en juga kami kenalkan. Kami bertiga merasa sangat bersyukur dan bersukacita adanya jalinan jodoh yang begitu indah. Perbedaan keyakinan tidak mempengaruhi kualitas cinta kasih yang ada di dalam hati setiap orang. Para suster merasa banyak belajar dari kami, padahal kami juga banyak belajar. Dari mereka kami belajar semangat dan ketekunan seorang praktisi dalam menjalankan misi demi kebaikan semua umat di dunia. Bukankah ini mirip dengan enam kata yang menjadi pedoman Master Cheng Yen, yaitu “Demi ajaran Buddha, demi semua makhluk”?

  
 

Artikel Terkait

Kerja Bakti di Pantai Padang

Kerja Bakti di Pantai Padang

23 Juni 2010
Dengan berjalan kaki, rombongan pelestari pantai ini menuju lokasi kerja bakti. Sesampainya di sana, mereka masing-masing telah memegang peralatan seperti sapu lidi dan karung yang akan digunakan untuk mengumpulkan sampah yang berserakan.
Bingkisan Cinta Kasih Untuk Warga Kapuk Muara

Bingkisan Cinta Kasih Untuk Warga Kapuk Muara

14 Agustus 2013 Menjelang lebaran, tanggal 3 Agustus 2013, berlokasi di SMP Islam Al Muttaqin, warga Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara khususnya para lansia, janda, dan anak yatim piatu, mendapat bingkisan cinta kasih dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Bantuan Cinta Kasih untuk Guru Mengaji dan Marbot Masjid

Bantuan Cinta Kasih untuk Guru Mengaji dan Marbot Masjid

02 Mei 2023
Bulan Ramadan dimanfaatkan relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Downstream Lampung untuk memberi perhatian kepada guru mengaji dan marbot masjid di Desa Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -