Pada Minggu pagi udara segar menyambut 21 relawan Tzu Chi dari Komunitas Xie Lie DC 1 & 2 yang berkumpul di kawasan Citra Garden 2, Jakarta Barat. Para relawan berpartisipasi dalam kegiatan pemilahan barang-barang yang bisa di daur ulang dengan penuh kepedulian dan semangat kebersamaan.
Semangat menjaga bumi tampak jelas di kawasan Citra Garden 2, Jakarta Barat, saat para relawan Tzu Chi dari komunitas Xie Lie DC 1 & 2 menggelar kegiatan Pelestarian Lingkungan. Mengenakan seragam Tzu Chi dan celana hitam, sebanyak 21 relawan bahu-membahu memilah barang-barang yang bisa di daur ulang, menerima barang layak pakai dari warga, serta menyebarkan semangat hidup sederhana. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu pagi, 20 Juli 2025.
Di antara para relawan yang hadir, tampak sosok muda yang penuh semangat belajar dan kepedulian: Calista Lauren (19). Ia datang jauh-jauh dari rumahnya di Angke, menempuh perjalanan dengan kereta dan ojek motor demi mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan ini.
"Aku tahu Tzu Chi dari nonton drama di Da Ai TV. Di situ aku lihat bagaimana relawan menggalang donasi untuk bantu Master Cheng Yen membangun rumah sakit di Hualien. Sejak itu aku sadar, bantu orang nggak harus pakai uang—bisa juga dengan tenaga," ujar Calista dengan mata berbinar.
Dengan mengenakan seragam Tzu Chi dan celana hitam, para relawan bekerja sama menerima donasi barang layak pakai dari warga sekitar. Melalui senyuman ramah dan pelayanan tulus, mereka turut menyosialisasikan gaya hidup sederhana dan peduli lingkungan.
Calista (berbaju putih), 19 tahun, tampak sigap membantu merapikan kardus bersama relawan lainnya. Meski harus menempuh perjalanan dari Angke menggunakan kereta dan ojek, ia membuktikan bahwa jarak bukan menjadi penghalang untuk berkontribusi dalam kegiatan sosial.
Saat ini, Calista telah mengikuti tiga kegiatan Tzu Chi, seperti kunjungan kasih, kegiatan bersama anak-anak teratai, dan pelestarian lingkungan. Dalam waktu dekat, ia akan resmi bergabung sebagai anggota Tzu Ching, relawan muda-mudi Tzu Chi. “Jangan takut kotor. Sampah bisa didaur ulang, jadi barang baru agar tidak mencemari lingkungan, dan bumi tidak cepat rusak,” ujarnya bijak.
Tak jauh darinya, seorang pemuda bernama Reynard Liu (18) sedang asyik memilah barang-barang yang bisa didaur ulang. Lulusan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng ini kini telah bekerja. Hari itu adalah pengalaman pertamanya mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan. “Tidak jorok kok, tinggal cuci tangan. Dari rumah pun sudah dibiasakan jaga kebersihan,” ucap Reynard santai.
Sebelumnya, Reynard sempat terlibat dalam kegiatan Pekan Amal Tzu Chi dengan membantu mencuci piring-piring kotor hingga bersih. Kini, ia mantap untuk bergabung dengan Tzu Ching dan ingin lebih aktif berkontribusi. Ia pun mengutip kata perenungan Master Cheng Yen yang selalu menguatkannya: "Jangan meremehkan diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tak terhingga."
Reynard, relawan muda yang baru pertama kali mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan, terlihat antusias saat memilah botol plastik. “Tinggal mencuci tangan. Yang terpenting adalah niat yang tulus,” ujarnya sambil tersenyum.
Herlina (berbaju abu-abu) menunjukkan kepedulian dengan membantu memastikan rekannya tetap aman saat mereka membuka spanduk penutup kegiatan. Aksi kecil ini mencerminkan semangat saling menjaga di antara para relawan.
Sementara itu, Herlina, salah satu peserta, mengaku bahwa keterlibatannya dalam kegiatan ini membuka wawasannya. “Dulu saya sering buang barang karena merasa sudah tidak terpakai. Tapi sekarang saya tahu, ternyata masih bisa digunakan lagi kalau didaur ulang atau diperbaiki. Saya ingin ikut menyebarkan pengetahuan ini agar masyarakat juga sadar pentingnya memilah sampah,” ujarnya.
Ellen, koordinator kegiatan pemilahan barang-barang daur ulang, tersenyum bangga melihat antusiasme warga sekitar Citra Garden 2 yang menyumbangkan barang-barang layak pakai seperti seprai, baju, sepatu, dan lainnya. Berkat kerja sama dan pengalaman, para relawan dengan cekatan memilah jenis sampah seperti plastik keras, mika, kardus, hingga kertas.
Dengan langkah kecil namun konsisten dari para relawan Tzu Chi, misi Master Cheng Yen untuk menyelamatkan bumi terus dijalankan. Sebab, menjaga bumi bukanlah tugas segelintir orang, melainkan tanggung jawab bersama.
Editor: Anand Yahya