Melayani sesama yang kurang mampu adalah tujuan mendirikan panti jompo ini. Ada 30 orang lanjut usia yang menempati panti jompo ini. Mereka semua berasal dari latar belakang yang berbeda, beda agama, beda suku, dan beda bangsa. Hari itu Rabu 17 November 2010, kedatangan relawan disambut sukacita oleh biarawati Ludwina dan opa-oma yang sudah menunggu sedari tadi. Relawan agak terlambat datang karena sebelumnya melakukan penggalangan dana untuk para korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta di pasar tradisional Teluk Gong, Jakarta Utara. Yang Selalu Dinantikan Kegiatan kunjungan kasih ini selalu diadakan rutin tiap bulannya, maka tidak mengherankan jika oma-opa sudah akrab dengan relawan Tzu Chi yang hadir ketika itu untuk saling menyapa, berpelukan, berjabat erat tangan, menggunting kuku, dan menggunting rambut, menghiasi pemandangan di ruangan oma-opa . Dengan penuh cinta kasih, Amelia, relawan Tzu Chi membuat acara menjadi ceria dan penuh canda tawa. Menyanyi adalah acara yang paling disukai oma-opa, satu per satu mereka mulai tampil di depan, sambil menunjukkan kebolehannya. Dimulai Oma Lusia (81), selain pintar menyanyi lagu Jawa, ternyata ia juga pintar berpribahasa, ingatannya pun masih kuat. Walaupun suaranya bergetar tapi masih terdengar jelas. Beberapa peribahasa ia lontarkan hingga menggugah hati setiap orang yang mendengarnya. Berikutnya, sepasang oma-opa menyanyikan lagu Mandarin, namun selesai menyanyi Oma yang sudah tidak bisa melihat ini meneteskan air mata. Keterangan : - Diiringin lagu, relawan berbaris rapih memeragakan isyarat tangan. Acara ini disambut gembira oma-opa yang melihatnya. (kiri)
- Selesai acara menyanyi, relawan membagikan kue-kue kesukaan oma-opa. (kanan)
Oma Lili, Oma Lusia, Opa Owy dan oma-opa lainnya semua memiliki hati yang sama, kerinduan untuk pulang ke rumah dan berkumpul bersama sanak keluarga. Namun hal itu dipendam dalam hati, hanya menunggu kabar sukacita dari hari ke hari, entah sampai kapan. Jika saatnya tiba, kita yang masih muda ini juga akan menjadi tua dan rapuh. Dan bagaimana perasaan kita jika anak yang kita lahirkan, besarkan, dan kita didik tidak mempedulikan bahkan menjauhkan kita yang sudah tua renta ini? Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, acara pun sudah selesai. Oma-Opa harus beristirahat tidur siang dan relawan pun harus pulang ke rumah. Selamat tidur siang oma-opa, semoga mimpi yang indah menjadi kenyataan . |