Membangun Generasi Sehat yang Paham Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

Jurnalis : Rumsinah, Wanda Pratma (He Qi Tangerang), Fotografer : Vivi Angel, Wanda Pratama, Ryanto Budiputra (He Qi Tangerang)

Dokter gigi Noto Maryam mendampingi dr. Wang Suryani Sp. DVE CHT dalam penyuluhan dengan ramah menjawab pertanyaan seorang santri mengenai cara merawat gigi yang benar.

Setelah mengalami penundaan cukup lama akibat padatnya jadwal kegiatan, pada Minggu pagi yang cerah, 10 Agustus 2025, Yayasan Buddha Tzu Chi Tangerang akhirnya kembali menggelar Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan di Pesantren Nurul Iman, Parung Panjang, Bogor. Baksos rutin tahunan ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Buddha Tzu Chi Tangerang, TIMA (Tzu Chi International Medical Association), dan Pesantren Nurul Iman. Sebanyak 105 relawan Tzu Chi terlibat aktif, didukung oleh 29 dokter umum dan spesialis, 23 dokter gigi, 23 perawat umum, 4 perawat gigi, serta 20 tenaga farmasi.

Acara dimulai pada pukul 08.00 dengan upacara pembukaan yang dimeriahkan oleh tarian tradisional khas Aceh dari para santriwati Sekolah Dasar Al Ashriyyah Nurul Iman. Suasana semakin semarak dengan penampilan isyarat tangan dari siswa-siswi Tzu Chi School Hualien, Taiwan.

Dalam sambutannya, dr. Yanto Kurniawan, mewakili TIMA, menyampaikan bahwa Baksos kali ini membawa misi khusus untuk mendukung program pemerintah “Indonesia Bebas Scabies 2030”. Oleh karena itu, selain memberikan layanan kesehatan umum dan gigi, TIMA juga mengadakan penyuluhan mengenai penyakit scabies dan langkah-langkah pencegahannya.

Dokter Wang Suryani, Sp.DVE CHT sedang memberikan penyuluhan tentang penyakit scabies serta pencegahannya kepada para santri dan santriwati.

Ketua Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Umi Waheeda, menyampaikan harapannya agar penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran para santri untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan guna mencegah scabies serta penyakit lainnya.

Meskipun data terkini tentang prevalensi scabies di Indonesia pada tahun 2025 belum tersedia, data tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa scabies merupakan penyakit kulit yang umum, dengan prevalensi antara 5,60% hingga 12,95%, dan menempati peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit tersering menurut Kementerian Kesehatan RI.

Dalam sesi penyuluhan, dr. Wang Suryani, Sp.DVE, CHT, atau biasa disapa Dokter Kimmy menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan WHO, menargetkan eliminasi scabies pada tahun 2030. Menurutnya, penyakit ini banyak ditemukan di lingkungan pondok pesantren, terutama karena kondisi tempat tinggal yang padat dan kurangnya sanitasi. Dokter Kimmy menambahkan bahwa sebagian besar santri belum mengetahui apa itu scabies, cara pencegahan, dan penanganannya. “Dengan penyuluhan ini, kami ingin memberikan pemahaman menyeluruh kepada para santri agar mereka memiliki kesadaran untuk hidup lebih sehat dan bisa saling membantu mencegah penyebaran penyakit,” ujarnya.

Dokter Kimmy juga merasa senang melihat antusiasme para peserta penyuluhan yang menyimak dengan seksama. Ia berharap para santri mulai menerapkan gaya hidup sehat, seperti tidak bertukar pakaian, menjaga kebersihan lingkungan, mandi dan mengganti pakaian dua kali sehari, membersihkan kamar secara rutin, serta menyetrika pakaian.

Muhammad Fajri Ramadhan, seorang santri sedang diperiksakan kesehatan matanya oleh seorang dokter spesialis mata dari TIMA.

Dalam Baksos kali ini, sebanyak 1.014 santri mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan umum dan gigi. Salah satu peserta, Muhammad Fajri Ramadhan, siswa kelas 12 SMA Al Ashriyyah Nurul Iman, menyampaikan rasa syukurnya. Sejak kecil, Fajri kehilangan penglihatan pada mata kanannya, yang sempat menghambat proses belajarnya. Namun, sejak diterima di sekolah ini delapan tahun lalu, ia kembali semangat belajar. Fajri merasa bersyukur karena dalam Baksos ini ia bisa berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis mata. Ia pun kini memiliki cita-cita mulia untuk mendirikan sekolah luar biasa agar anak-anak berkebutuhan khusus seperti dirinya mendapatkan kesempatan pendidikan yang layak.

Kegiatan Baksos juga menarik perhatian relawan internasional, salah satunya Benedict Goh dari Kuala Lumpur, Malaysia. Meski sedang melakukan kunjungan bisnis ke Tangerang, Benedict tetap meluangkan waktu di hari Minggu untuk mengikuti kegiatan ini. Sebagai relawan aktif, ia selalu berusaha terlibat dalam kegiatan Tzu Chi di berbagai negara yang ia kunjungi, seperti Indonesia, Filipina, dan Singapura. "Kegiatan ini memperkaya pengalaman saya dalam berinteraksi dengan sesama relawan dari berbagai latar belakang budaya namun memiliki semangat yang sama untuk berbuat kebajikan," ungkapnya.

Teddy Pantjaputra sedang mengatur alur antrian para santri saat memeriksakan kesehatan.

Senada dengan Benedict, Teddy Pantjaputra, relawan dari komunitas He Qi Tangerang yang telah tiga kali mengikuti Baksos di Pesantren Nurul Iman, mengaku selalu terkesan dengan kesopanan dan keramahan para santri saat berinteraksi dalam proses pelayanan. Ia merasa pengalaman ini memperkuat makna pelayanan dengan penuh welas asih.

Ketua PIC kegiatan, Philip Tanjaya, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi pelayanan kesehatan Tzu Chi yang kedua, yaitu menyebarkan kebaikan melalui layanan kesehatan dan edukasi. “Dalam Baksos kali ini, kami menghadirkan layanan kesehatan umum, pemeriksaan gigi, serta dokter spesialis kulit dan mata. Kehadiran dokter spesialis ini menunjukkan komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang menyeluruh serta mewujudkan nilai-nilai budaya humanis dalam setiap aksi kami,” tutupnya.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Tzu Chi Kembali Memberikan Layanan Kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Iman

Tzu Chi Kembali Memberikan Layanan Kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Iman

07 November 2022

Setelah lebih dari 2 tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19, Tzu Chi Indonesia kini kembali mengadakan bakti sosial kesehatan umum bagi santri dan santriwati di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman.

Peduli Kesehatan Santri, Tzu Chi Gelar Baksos Kesehatan di Ponpes Nurul Iman

Peduli Kesehatan Santri, Tzu Chi Gelar Baksos Kesehatan di Ponpes Nurul Iman

11 Agustus 2025

Peduli dengan kesehatan santri dan santriwati, Tzu Chi dan TIMA menggelar baksos kesehatan gigi dan umum di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Kabupaten Bogor.

Baksos Kesehatan dan Kunjungan Kasih ke Ponpes Nurul Iman

Baksos Kesehatan dan Kunjungan Kasih ke Ponpes Nurul Iman

31 Juli 2023

Tzu Chi Indonesia mengadakan baksos kesehatan di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, Minggu 30 Juli 2023. Selain relawan dan tim medis TIMA Indonesia, ada juga kunjungan kasih dari para siswa Tainan Tzu Chi Senior High School dan mahasiswa Tzu Chi University, Taiwan.

Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -