Membantu Diri Sendiri dan Orang Lain

Jurnalis : Yanti (Tzu Chi Medan), Fotografer : Pieter Chang, Herbert Lestari (Tzu Chi Medan)
 
foto

Baksos kesehatan di Aek Kanopan sangat dibutuhkan oleh warga dengan minimnya fasilitas kesehatan setempat.

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan bekerja sama dengan Wihara Jetavana dan Yayasan Perguruan Sultan Hasanuddin mengadakan bakti sosial kesehatan dan aksi donor darah di Aek Kanopan, pada hari Minggu, 17 Mei 2009. Kegiatan dimulai dari jam 08.00 WIB pagi. Bupati Labuhan Batu Utara Drs.H. Daud Shah, MM yang turut hadir menuturkan, “Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan para relawan yang datang jauh dari Medan ke Aek Kanopan, dengan menempuh perjalanan lebih kurang 6 jam.”

Menurut Bupati, masalah kesehatan sangat penting dan harus diprioritaskan apalagi kehidupan ekonomi masyarakat Aek Kanopan masih sangat rendah dan fasilitas kesehatan juga sangat minim. Beliau berharap kerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi dapat terus berlanjut di kemudian hari.

Baksos kali ini melibatkan 75 orang relawan dari Tzu Chi Medan dan Tzu Chi Tebing Tinggi, serta 44 orang tenaga medis dari TIMA Medan. Kegiatan ini memberikan pelayanan kesehatan bagi 196 pasien poli THT, 186 pasien poli gigi, 298 pasien poli kulit dan 79 pasien papsmear. Dalam beberapa kasus pemeriksaan rahim (papsmear) yang ditemukan, Tzu Chi bekerja sama dengan Puskesmas setempat. “Saya sangat senang dengan kegiatan ini karena pelayanannya bagus dan dokter–dokter yang menangani sangat mahir dan profesional. Ini baru pertama kali saya berobat ke dokter spesialis, bukan saja karena kurang mampu, tapi juga karena kurangnya dokter–dokter spesialis di sini,” kata Ibu Asmawati, yang hari itu memeriksakan diri di poli THT.

foto  foto

Ket : - Pemeriksaan hidung pasien di poli THT. Dalam sehari sejumlah 196 warga memeriksakan diri dalam
           baksos ini. (kiri)
         - Relawan memberikan pendampingan kepada pasien. (kanan)

Pada hari yang sama, juga dilaksanakan aksi donor darah. Walaupun kegiatan ini baru pertama kali diadakan, namun cukup banyak masyarakat yang bersedia menjadi donor. Dalam satu hari, berhasil dikumpulkan 60 kantong darah. “Saya ingin ikut bersumbangsih, dengan harapan semoga darah saya dapat berguna bagi orang lain, selain itu juga donor darah bagus untuk kesehatan diri sendiri,” kata Liu Fuk Ming, salah satu pendonor yang baru pertama kali mendonor darahnya.

foto  foto

Ket : - Dokter sedang memeriksa telinga pasien. Di antara para pasien, ada pula yang baru pertama kali periksa
           ke dokter spesialis. (kiri)
         - Bersamaan dengan baksos, Tzu Chi Medan juga mengadakan aksi donor darah, memberi kesempatan
           pada warga dan relawan untuk bersumbangsih. (kanan)

Kegiatan ini juga mendapat respon yang positif dari masyarakat setempat, di antaranya para guru dan murid Pendidikan Sultan Hasanuddin, serta pengurus dan muda-mudi Wihara Jetavana yang menjadi relawan pada kegiatan ini. Mereka menilai kegiatan ini sangat bagus karena memotivasi diri sendiri untuk ikut meringankan beban orang lain.

 

Artikel Terkait

Ada Sinar dan Harapan Terang di Bawah Jembatan

Ada Sinar dan Harapan Terang di Bawah Jembatan

03 Juli 2025

Kegiatan mengajar dan kunjungan kasih yang digelar Tzu Ching Timur di bawah jembatan Kampung Nelayan, Cilincing, mempererat jalinan cinta kasih antara relawan dan anak-anak binaan Rumah Belajar Merah Putih.

Jayanti dan Diana Menanti Rumah Idaman Mereka

Jayanti dan Diana Menanti Rumah Idaman Mereka

01 Agustus 2024

Relawan Tzu Chi berkunjung ke lokasi Program Bebenah Kampung dengan konsep rumah model konsolidasi tanah vertikal di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Ada 11 kepala keluarga yang nantinya akan menempati rumah baru ini.  

Makin Semangat Menimba Ilmu dengan Gedung Kampus yang Baru

Makin Semangat Menimba Ilmu dengan Gedung Kampus yang Baru

23 Oktober 2019
Gedung baru Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor yang diresmikan kemarin, 22 Oktober 2019 rupanya menciptakan multiplier effect dalam proses belajar mengajar di kampus ini. Dengan gedung yang baru, Eliza Qatratunnada yang biasa dipanggil Eliza, mahasiswi jurusan PGMI atau Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah makin semangat dalam menimba ilmu. 
Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -