Membersihkan Batin
Jurnalis : Teddy Lianto (He QI Barat), Fotografer : Hendra Gunawan (He Qi Barat) Dengan berbaris rapi para relawan bersiap untuk mengikuti kebaktian. Minggu, 10 April 2011 relawan Tzu Chi melakukan kebaktian di Aula Lt. 2 SMK Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. |
| ||
Pada tanggal 10 April 2011, komunitas relawan Yayasan Buddha Tzu Chi di wilayah He Qi Barat mengadakan kegiatan Gong Xiu atau kebaktian bersama, yang dilaksanakan di aula lantai 2 SMK Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Dalam kebaktian ini para relawan diperkenalkan tata cara dalam melakukan namaskara (memberikan penghormatan), ber-anjali, dan ber-samadhi. Master Cheng Yen pernah mengatakan, ”Pembinaan diri dan kepribadian seseorang terlihat dalam empat tata krama yang ditampilkannya, yaitu saat berjalan, berdiam diri, duduk, dan berbaring.” Selain pembinaan diri, para relawan juga diharapkan untuk meneladani 10 sila Tzu Chi, sehingga setiap insan Tzu Chi dapat berjalan di jalan yang benar dan tidak menyimpang. Di samping meneladani ke-10 sila, para relawan juga dianjurkan untuk ber-samadhi setiap pagi hari ketika akan memulai aktivitas. Dengan sila dan samadhi, maka bibit kebijaksanaan dalam diri kita akan berkembang sehingga dapat membedakan mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Keterangan :
Dalam ceramah Dharma, Master Cheng Yen menekankan agar insan Tzu Chi di setiap negara harus memperdalam “Dharma meresap ke dalam batin”, menjadi relawan yang bersungguh hati memasuki pintu gerbang Tzu Chi, menemukan arah hidup yang tepat sesuai dengan semangat Buddha, serta giat melatih diri dan melangkah di jalan Bodhisatwa. | |||
Artikel Terkait
Bantuan Peduli Pandemi di Lampung
26 Agustus 2021Tzu Chi Lampung menyerahkan bantuan berupa beras dan minyak goreng di Korem 043/Garuda Hitam pada 24 Agustus 2021. Bantuan ini akan disalurkan untuk membantu warga yang membutuhkan dan warga yang terdampak akibat penyebaran Covid-19.
Pewarisan Dharma Melalui Genta dan Genderang Insan Tzu Chi
01 Agustus 2017Di awal acara DAAI Night di Medan, suara genta dan genderang menggema ke seluruh ruangan, apalagi kali ini ada Li Gu (gendang besar) yang membahana. Seakan menyadarkan semua penonton bahwa sudah saatnya untuk mempraktikkan jalan kebenaran (ajaran Jingsi) dan berjalan di jalan Bodhisatwa (Mazhab Tzu Chi).