Membina Diri Bersama di Jalan Bodhisatwa

Jurnalis : Veronika (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Joni W (Tzu Chi Singkawang)

Seluruh relawan memperagakan isyarat tangan “Ren Shi Ni Zhen Hao bersama-sama. Di tengah-tengah pelatihan seluruh peserta bersama relawan Tzu Chi diajak untuk bersama-sama memperagakan bahasa isyarat tangan dengan lagu “Ren Shi Ni Zhen Hao.   

“Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya”  
Kata perenungan Master Cheng Yen

Master Cheng Yen selalu mengingatkan murid-muridnya bahwa berbuat kebajikan perlu menyertakan kebijaksanaan. Menjalankan Misi Tzu Chi diperlukan kesepakatan bersama, yaitu relawan harus sepaham, sepakat, dan sejalan. Relawan Tzu Chi perlu terus melatih diri agar dapat memantapkan langkah dalam menjalankan Visi dan Misi Tzu Chi sekaligus membina diri.

Relawan Tzu Chi Singkawang pada Minggu, 12 November 2023 mengadakan pelatihan relawan. Pelatihan ini berlangsung di Ballroom Swiss-Belhotel Kota Singkawang yang diikuti 124 peserta.

Seluruh relawan yang mengikuti pelatihan didukung oleh para relawan senior dari Jakarta yang bersedia menyempatkan waktu untuk membagikan kisah inspiratif mereka untuk relawan Singkawang.

Lina (relawan Komite Jakarta) membawakan materi “Kisah Tzu Chi”. Lina membawakan materi tentang kisah terbentuknya Yayasan Tzu Chi dari awal di Hualien Taiwan hingga bisa besar seperti sekarang.

Salah satu pengisi materi, Lina relawan komite dari Jakarta membawakan materi tentang kisah terbentuknya Yayasan Tzu Chi dari awal di Hualien Taiwan hingga bisa besar seperti sekarang. Lina dalam sharingnya mengungkapkan arti Tzu Chi di mana “Tzu” berarti Memberikan Kebahagiaan dan “Chi” yang berarti Menghilangkan Penderitaan.

“Sebagai insan Tzu Chi kita melatih diri dengan penuh welas asih bersama-sama berusaha untuk mengangkat penderitaan manusia dengan membawa kebahagiaan di dalam hidup mereka dengan cinta yang universal,”ucap Lina dalam sharingnya.

Group 7 dipimpin Lioe Soi Khian (mentor) berbaris rapi memasuki ruangan pelatihan.

Yang Pit Lu relawan senior yang biasa di sapa Lulu ini menjelaskan semangat dalam Misi Amal Tzu Chi. Lulu mengatakan dalam menjalankan Misi Amal Tzu Chi memang tidak mudah dan instan. Banyak orang-orang di luar sana yang sedang menderita dengan masalah dan tantangan yang mereka hadapi.

“Sebagai relawan Tzu Chi kita harus bisa memberi tanpa pamrih, membantu dengan hati yang tulus, bersama-sama kita mengangkat kesulitan para Gan En Hu (penerima bantuan) dan kita ubah jadi kebahagiaan melalui Yayasan Tzu Chi,”Ujar Lulu .

Pada pelatihan ini banyak kisah inspiratif yang yang diutarakan relawan Tzu Chi dari Jakarta untuk menggerakkan hati para relawan Singkawang untuk lebih bersyukur, tulus, dan menguatkan tekad dalam menyebarkan cinta kasih.

Vivi berbagi pengalaman dan perasaannya kepada peserta selama mengikuti pelatihan relawan Tzu Chi Singkawang. Menurut Vivi banyak ilmu yang baru didapat dari pelatihan ini sehingga memberi semangat dalam menjalankan kegiatan Tzu Chi.

Pada pelatihan ini pantia juga memutarkan video kilas balik Tzu Chi tentang kejadian dan peristiwa relawan Tzu Chi dalam menjalankan Misi Amal Kemanusiaannya.

Panitia juga sudah menyiapkan tim konsumsi yang telah menyiapkan snack vegetarian untuk peserta yang hadir. Sambil belajar dan menerapkan budaya Humanis Tzu Chi para mentor memberikan contoh dan teladan berbudaya humanis dalam Tzu Chi.

Like relawan komite senior Tzu Chi berkesempatan memberikan materi tentang “Semangat 4 in 1” yang selama ini dijalankan oleh relawan Tzu Chi. “Semangat 4 in 1 yaitu He Xin (bersatu hati), He Qi (ramah tamah), Hu Ai (saling mengasihi) dan Xie Li (gotong royong). Dalam menjalankan kerelawanan untuk menjalankan visi dan misi Tzu Chi kita harus dilandasi oleh cinta kasih, welas asih, sukacita, keseimbangan batin, ketulusan, kebenaran, keyakinan, kesungguhan dan kekompakan dalam sebuah keluarga,” tutur  Like dengan semangat.

Hok Lay (relawan Komite Jakarta) membawakan materi tentang “Budaya Humanis Tzu Chi”. Hok Lay mempraktekan langsung budaya humanis Tzu Chi seperti cara membawa kantong alat makan, cara berdiri, berpakaian yang rapi, hingga cara mengambil makanan saat makan bersama.

Berbeda dengan Hok Lay, salah satu relawan Tzu Chi Jakarta ini memberikan sharing tentang “Budaya Humanis” Tzu Chi dengan gayanya yang ringan. Hok Lay mengatakan betapa pentingnya berbudaya humanis dalam menjalankan kegiatan Tzu Chi. Dengan semangat Hok Lay mempraktekan langsung budaya humanis Tzu Chi seperti cara membawa kantong alat makan, cara berdiri, berpakaian yang rapi, hingga cara mengambil makanan saat makan bersama.

“Saat mengambil makanan di atas meja jangan berdiri, kalau misalnya berpakaian jas dengan dasi nanti dasinya bisa ikut makan sup juga,” ucap Hok Lay saat menjelaskan tata cara makan kepada para relawan.

Peserta pelatihan langsung mempraktekan tata cara makan ketika waktu makan siang bersama. Relawan makan bersama di meja bundar didampingi oleh mentor masing-masing grup.  

Setelah mendengarkan materi Budaya Humanis Tzu Chi, peserta pelatihan langsung mempraktekan tata cara makan ketika waktu makan siang bersama. Relawan makan bersama di meja bundar didampingi oleh mentor masing-masing grup. Para peserta terlihat menikmati dan makan dengan rapi. Ditengah-tengah pelatihan seluruh peserta diajak untuk memperagakan bahasa isyarat tangan dengan judul lagu “Ren Shi Ni Zhen Hao”.

Pada akhir pelatihan SuFei (relawan Komite Jakarta) memberikan sharingnya yang bertemakan “Menghimpun Cinta Kasih”. SuFei mengatakan selain menggalang dana untuk membantu Gan En Hu (penerima bantuan), relawan juga harus bisa menggalang hati serta menjaga jalinan jodoh baik. 

Para peserta pelatihan bersama panitia dan relawan Tzu Chi Jakarta dan Singkawang selesai pelatihan berkesempatan untuk foto bersama.    

Livia, relawan Komite Jakarta juga berbagi pengalaman tentang “Kehidupan Bahagia”. Banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi, namun dengan ketulusan dan cinta kasih mencapai kebahagiaan tidaklah tidak mungkin,” ujar Livia memberi semangat.

Pada pelatihan ini banyak kisah inspiratif dan materi-materi yang sangat memotivasi para peserta pelatihan agar lebih giat dalam membina diri dan menjadi relawan yang lebih tulus dan bijaksana.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Menginspirasi dan Menyebarkan Welas Asih

Menginspirasi dan Menyebarkan Welas Asih

02 Agustus 2018
Relawan Zhen Shan Mei Tzu Chi Tanjung Balai Karimun terus merekam dan mencatat sejarah Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dalam menjalankan misi-misinya. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan relawan Zhen Shan Mei yang digelar dua minggu lalu (15/7), kini mereka pun praktik untuk melakukan peliputan penerima bantuan Tzu Chi (gan en hu).
Misi Kesehatan yang Berbudaya Humanis

Misi Kesehatan yang Berbudaya Humanis

17 Desember 2019

Budaya humanis Tzu Chi merupakan landasan insan Tzu Chi dalam memberikan pelayanan. “Landasan itu harus kita mengerti dan pahami agar dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat membuat orang lebih mengerti dan memahami arti pelayanan dan misi kesehatan Tzu Chi yang sebenarnya,” jelas dokter Mozes Bernard dalam Pelatihan Abu Putih ke-4, relawan komunitas He Qi Timur (01/12/2019).

Pelatihan Relawan Biru Putih: Melatih Diri dan Menjaga Hati

Pelatihan Relawan Biru Putih: Melatih Diri dan Menjaga Hati

13 Oktober 2015
Sebanyak 300 relawan Biru Putih dilantik hari itu. Dalam Pelatihan Relawan Biru Putih yang diadakan sejak tanggal 9 – 11 Oktober 2015 itu, sebanyak 709 orang relawan mendapatkan berbagai macam materi yang memotivasi dan meneguhkan semangat untuk terus melangkah di Jalan Tzu Chi.
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -