Membina Masyarakat Mewujudkan Kota Sehat

Jurnalis : Ami Haryatmi (He Qi Barat), Fotografer : Ami Haryatmi (He Qi Barat)

doc tzu chi

Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Barat ikut dalam Pembinaan Kota Sehat di wilayah Taman Aries Jakarta Barat, Kamis, 23 Maret 2017.

“Kota yang sehat adalah kota yang bisa mencukupi kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, dan segala yang mencakup aspek kehidupan manusia dengan tatanan sarana dan prasarana yang memadai. Untuk itulah diadakan pembinaan wilayah yang selanjutnya akan ditingkatkan ke jenjang penilaian secara Nasional,” demikian ungkap Rasti, istri dari Aji Swandanu, Lurah Meruya Utara dalam acara Pembinaan Kota Sehat di wilayah Taman Aries Jakarta Barat, Kamis, 23 Maret 2017.

Dalam acara tersebut beberapa relawan Tzu Chi diundang oleh Ketua RW 06, Widyatmoko S, karena relawan Tzu Chi Komunitas Kebon Jeruk Jakarta Barat telah menjalin kerja sama dengan warga. Wujud kerja sama tersebut telah dimulai sejak tahun 2011 dimana Tzu Chi turut menyosialisasikan aksi pelestarian lingkungan melalui imbauan agar warga bisa menghemat pemakaian barang plastik, mengumpulkannya, dan menyalurkan daur ulang melalui Tzu Chi.

Berbicara mengenai bank sampah yang telah dilakukan selama 6 tahun lalu di Taman Aries, relawan Tzu Chi menjelaskan bahwa pengumpulan barang daur ulang tersebut memilki nilai edukasi, amal, dan kepedulian terhadap lingkungan. Daur ulang juga merupakan sumbangsih amal yang akan disalurkan melalui Tzu Chi.

Setelah beberapa tahun menjadi mitra, sejak bulan Februari 2017 relawan Tzu Chi Kebun jeruk dipinjamkan sepetak lahan kecil untuk belajar berkebun. Melalui lahan tersebut, relawan Tzu Chi turut sertanya berkontribusi di sektor penghijauan dan swadaya hasil alam. Kegiatan yang sejalan dengan Program Kampung Iklim (ProKlim) yang akan dinilai secara nasional pada April 2017 mendatang.

doc tzu chi

Relawan berdiskusi mengenai berbagai aksi pelestarian lingkungan dengan para ahli lingkungan.

Untuk mempersiapkan diri menjelang penilaian, 23 Maret 2017 relawan Tzu Chi mengikuti pembinaan dengan tema Kota Sehat. Peserta yang hadir terdiri dari pejabat kelurahan, kecamatan, kantor wali kota dan provinsi. Ada pula staff ahli lingkungan, kesehatan, pendidikan, pertanian, kehutanan, Kesejahteraan, Sosial, dan lainnya.

Pembinaan dilakukan secara menyeluruh dan menanyakan tentang pengumpulan barang daur ulang, serta melihat kebun mini Tzu Chi. Di sana para peserta juga melihat produksi bio gas dan uji coba penanaman padi, kebun jamu, dan buah yang dilakukan oleh warga Taman Aries RW 06.

Menurut Hanim, staf Ketahanan Pangan, apa yang dilakukan Tzu Chi sudah sejalan dengan program Pemerintah. “Dengan berkebun semoga setiap wilayah bisa belajar mencukupi kebutuhan pangan. Tentu tidak serta merta bisa tercukupi dengan sempurna, tapi dengan memulainya, itu sudah awal yang bagus,” ucapnya. “Kami membina dan mendukung kegiatan penghijauan ini, nanti bisa kami bantu untuk pengadaan benih kalau diperlukan,” tambah Elis yang juga dari staf Ketahanan Pangan.

Setelah kunjungan, penelitian, dan mendapatkan saran dari instansi terkait, acara ditutup dengan tugas lanjutan bagi relawan Tzu Chi. Tugas yang sesuai pula dengan apa yang dikatakan Master Cheng Yen yaitu bagaimana memelihara dan melanjutkan benih yang ditanam agar berkembang menjadi berkah bagi sesama.


Artikel Terkait

Untuk Bumi, Untuk Kita

Untuk Bumi, Untuk Kita

21 Agustus 2015

Pada Minggu, 16 Agustus 2015, insan relawan Tzu Chi komunitas Jelambar kembali melakukan kegiatan pelestarian lingkungan di Taman Terbuka Perumahan Kompleks Harapan Indah.  

Peresmian Dua Titik Green Point di Kota Medan

Peresmian Dua Titik Green Point di Kota Medan

14 Januari 2022

Relawan Tzu Chi Medan meresmikan titik pemilahan barang daur ulang (Green Point) di Skyview Setiabudi Apartment dan Grand Central Hotel, Kota Medan.

Tantangan 21 Hari Wholefood Vegan Diet Tzu Chi Medan

Tantangan 21 Hari Wholefood Vegan Diet Tzu Chi Medan

11 Oktober 2021

Tzu Chi Medan menggelar Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet) periode 3-23 Oktober 2021. Program ini diikuti oleh 40 peserta yang dibimbing dan diawasi oleh Dr. Susianto, seorang doktor gizi.

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -